Berita Lhokseumawe

Serakan Kerikil Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pemko Aspal Jalan Blang Poroh – Paya Punteut 

“Jalan ini membahayakan sekali. Kalau hujan sangat licin dan timbul-timbul batunya. Berkendaraan terutama ada anak-anak sangat berbahaya sekali. Kalau

|
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
Foto kiriman warga
Warga dari Desa Blang Poroh dan Paya Punteut, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe meminta Pemko Lhokseumawe mengaspal jalan penghubung kedua desa tersebut. 

“Jalan ini membahayakan sekali. Kalau hujan sangat licin dan timbul-timbul batunya. Berkendaraan terutama ada anak-anak sangat berbahaya sekali. Kalau bisa tahun ini segera dibangun jalan ini. Capek warga bergotong-royong bolak-balik memperbaiki jalan, selalu hancur saat hujan tiba,” sebut Zaza.

Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe 

SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE - Warga dari Desa Blang Poroh dan Paya Punteut, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe meminta Pemko Lhokseumawe mengaspal jalan penghubung kedua desa tersebut. 

Sebab, kondisi jalan yang tidak jauh dari pusat kota belum pernah diaspal. 

Sepanjang jalan tersebut dipenuhi kerikil. 

Pada sejumlah titik, di bagian tengah membentuk parit karena terkikis air ketika musim hujan, sehingga rawan kecelakaan. 

Jalan yang panjangnya sekitar 200 meter itu sangat sulit dilalui, terutama saat musim hujan. 

Kerikil tajam dan batu besar berserakan di permukaan jalan yang menurun dan licin. 

Banyak warga yang mengalami kecelakaan atau terjatuh saat melintasi jalan tersebut.

Salah seorang warga Lhokseumawe, Zaza Annihusna, mengaku sangat trauma karena pernah jatuh saat melintasi jalan tersebut. 

Ia terpaksa harus turun dari kendaraan sambil menggendong seorang anak.

“Jalan ini sangat berbahaya bagi para ibu-ibu yang membonceng anak, terutama saat musim hujan. 

Baca juga: Warga Minta Pemkab Bireuen Prioritaskan Untuk Aspal Jalan Tanjong Siron Kutablang

Jalan menurun dan licin, sehingga banyak warga yang terjatuh saat menggunakan jalan ini,” ujar Zaza.

Zaza mengharapkan, agar Pemerintah Kota Lhokseumawe segera membangun jalan tersebut. 

Menurutnya, jalan tersebut merupakan penghubung dua desa yang menjadi urat nadi aktivitas sehari-hari. 

Jalan tersebut juga merupakan yang tercepat menuju pusat kecamatan dan pusat kota.

“Jalan ini membahayakan sekali. Kalau hujan sangat licin dan timbul-timbul batunya. Berkendaraan terutama ada anak-anak sangat berbahaya sekali. Kalau bisa tahun ini segera dibangun jalan ini.

Capek warga bergotong-royong bolak-balik memperbaiki jalan, selalu hancur saat hujan tiba,” sebut Zaza.

Baca juga: Kala Sekda Aceh Singkil Berjibaku Pasang Penanda Lubang Jalan 

Warga lainnya, Alkhalil, mengaku bahwa dirinya bersama warga sudah sering mengadakan gotong royong, patungan dengan swadaya sendiri menaburkan batu kerikil agar jalan tidak licin saat hujan. 

Namun, usaha tersebut sia-sia karena kerikil hanyut terbawa arus air yang mengalir di jalan tersebut.

“Mengingat Indonesia sudah merdeka 78 tahun, maka agar warga juga merdeka, jalan ini harus dibangun lebih baik dan tidak menimbulkan korban lagi,” ujar Alkhalil.

Alkhalil menambahkan bahwa jalan tersebut sangat rusak parah sejak dirinya tinggal di desa tersebut dan belum tersentuh aspal hingga saat ini.

Alkhalil berharap, agar jalan tersebut diperbaiki secepatnya oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe supaya warga benar-benar merasakan kemerdekaan.

Baca juga: Cegah Kerusakan Jalan dan Banjir, Pemerintah Bangun Tanggul Permanen di Irigasi Lhok Guci

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved