Bila Jokowi Keluar PDIP, Elektabilitas Ganjar-Mahfud dan Target Menang Hattrick Menguap Begitu Saja

Analis Politik, Ahmad Khoirul Umam mengatakan, bila Jokowi keluar dari PDIP, maka berdampak pada elektabilitas paslon Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
KOLASE SERAMBINEWS.COM
Analis Politik menilai, bila Jokowi keluar dari PDIP maka akan berdampak pada elektabilitas paslon Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. 

Ia kemudian melanjutkan, “Kamu mesti hitung APBN nanti dengan menteri keuangan,” ujar Megawati menunjuk ke arah Ganjar Pranowo yang duduk tepat di depan mimbar Megawati berpidato.

“Nah, jadi kan betul dengan ada Pak Mahfud, jangan sampai ada korupsi. Ya habislah kalau semuanya korupsi,” lanjut Megawati.

Dua Gelar Profesor, 10 Doktor Honoris Causa

Dalam kesempatan itu, Megawati juga bercerita dirinya saat ini ditunjuk sebagai salah satu anggota Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

BRIN ini adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dalam menyelenggarakan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran, dan penyelenggaraan keantariksaan yang terintegral.

Baca juga: Prabowo Akhirnya Ngaku Tanahnya Mendekati 500 Ribu Ha, Ternyata Lebih Luas dari Sebutan Anies-Jokowi

“Itu (di BRIN) researchersnya (peneliti) saja 8144 orang, profesor doktor, segala macam,” ujar Megawati.

Lalu, dengan raut wajah riang, Megawati bercerita ia sempat agak nervous karena akan bergabung bersama para akademisi dengan gelar profesor doktor.

“Tapi kemudian saya bisa menyombongkan diri. Jadi waktu mengenalkan diri saya: ‘saya ibu Megawati Soekarnoputri gelar saya dua profesor, 10 honoris causa doktor, gitu lho,” ujar Mega sembari tersenyum lebar.

“Jadi semuanya pada...” lanjut Megawati sambil memonyongkan mulutnya, disambut tepuk tangan hadirin.

“Lho iya lho,” lanjutnya.

Kemudian, nada suara Megawati tiba-tiba meninggi.

“Jadi kalau saya ngomong itu, dari keilmuan dapat dipertanggungjawabkan, dari rohani dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

“Kalau ada yang mau membantah saya datang, jangan saya dibully, jangan saya dipotong potong kalau ngomong,” lanjut Megawati masih dengan nada suara tinggi.

Megawati kemudian terdiam sesaat. Lalu nada suaranya merendah.

“Coba ayo, saya selalu bilang, kalau ndak setuju sini, catat nama. Ya tentu dong,” ujarnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved