Berita Aceh Utara

Kader PKS Alami Kekerasan di Aceh Utara, Ini Pengakuan Korban, Penjelasan Maklan, dan Harapan Ulama

Insiden kekerasan dilaporkan menimpa seorang kader PKS di wilayah Simpang Keuramat, Aceh Utara, pada Sabtu (13/1/2024) siang.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Muhammad Hadi
Shutterstock
Ilustrasi tidak terkait dengan berita - Insiden kekerasan dilaporkan menimpa seorang kader PKS di wilayah Simpang Keuramat, Aceh Utara, pada Sabtu (13/1/2024) siang. Sehingga kader PKS atas nama Denny Safrizal pun mengalami pendarahan di bagian hidung dan secara resmi telah membuat laporan ke Polres Lhokseumawe. Sedangkan pihak terlapor adalah M Dahlan atau kerap disapa Maklan 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Insiden kekerasan dilaporkan menimpa seorang kader PKS di wilayah Simpang Keuramat, Aceh Utara, pada Sabtu (13/1/2024) siang.

Sehingga kader PKS atas nama Denny Safrizal pun mengalami pendarahan di bagian hidung dan secara resmi telah membuat laporan ke Polres Lhokseumawe.

Sedangkan pihak terlapor adalah M Dahlan atau kerap disapa Maklan.

Namun, sejauh ini Serambinews.com belum menerima penjelasan resmi dari pihak kepolisian terkait kasus ini.

Sementara Maklan yang dikonfirmasi Serambinews.com, mengatakan insiden ini bermula dari cek-cok mulut antara Denny Safrizal dengan keuchik setempat, terkait penurunan bendera PKS.

Baca juga: KIP Lhokseumawe Mulai Temukan Kertas Surat Suara untuk Pilpres yang Rusak

Menurut Maklan, dia meminta bendera partai itu diturunkan karena dipasang masih di sekitar lingkungan Masjid Babussalam Simpang Keuramat.

Sementara itu seorang tokoh agama Simpang Keuramat, Tgk Syafiie Majid, mengharapkan perkara ini bisa diselesaikan secara damai sesuai adat istiadat gampong.

Apalagi mengingat keduanya merupakan sama - sama warga Simpang Keurakat dan berada dalam satu kemasjidan.

Kronologis Versi PKS

Dalam rilis yang diterima Serambinews.com, DPD PKS Aceh Utara menyayangkan atas terjadinya pemukulan terhadap Sekretaris DPD PKS Aceh Utara yang juga Caleg PKS Aceh Utara Dapil 3 Denny Safrizal.

Disebutkan, Denny Safrizal dipukul dan diancam dengan sebilah parang di sebuah warung kopi di Simpang Keuramat Aceh Utara sekitar jam 14.30 WIB.

Setelah pemukulan, warga yang berada di warung tersebut melerai agar tidak terjadi keributan lebih lanjut.

Setelah itu Denny pun langsung menuju ke DPD PKS Kota Lhokseumawe dan melaporkan kejadian tersebut kepada Polres Kota Lhokseumawe.

Baca juga: Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Tiba di Aceh, akan Lakukan Sejumlah Agenda dan Pertemuan 

Denny Safrizal, selaku korban di menerangkan bahwa dia diancam agar segera menurunkan bendera PKS yang dipajang di jalan Keude Simpang Peut Kecamatan Simpang Keuramat.

Namun Denny bersikeras tidak mau menurunkan, sehingga kemudian dia diancam akan ditebas dengan parang.

Denny pun menjawab, silahkan saja.

Setelah itu oknum pelaku membuang parang dan menonjok Denny di bagian wajah hingga mengeluarkan darah.

Ketua Kepemudaan dan Pengamanan DPD PKS Aceh Utara, Taufiq Hidayah mengharapkan polisi dalam hal ini Polres Kota Lhokseumawe agar segera menindaklanjuti laporan dari korban.

Baca juga: Ragu Rakaat Shalat Tapi Lupa Sujud Sahwi, Apa Shalatnya Sah? Ini Kata UAS Lengkap Doa Sujud Sahwi

Ia berharap terlapor ditangkap, karena hal ini menyangkut ancaman dengan senjata tajam dan penganiayaan.

Taufiq melanjutkan, pihaknya sangat percaya polisi dapat bekerja profesional dan bisa dengan cepat menuntaskan kasus ini.

Selain hal tersebut, Taufiq juga memastikan pihaknya sudah mempersiapkan pengacara untuk menindaklanjuti kasus ini dengan serius.

Penjelasan Maklan

Sementara M Dahlan atau kerap disapa Maklan, menyatakan insiden ini dasarnya terjadi sehubungan Denni diklaim telah menempatkan atribut partai PKS masih di lingkungan sarana ibadah, yakni di lingkungan Masjid Babussalam Simpang Keuramat.

"Jadi secara aturan Pemilu kan tidak boleh," katanya.

Baca juga: Komunitas Aceh di Malaysia dan Haji Uma Kembali Bantu Pemulangan Jenazah Warga Aceh

Jadi Maklan dalam kapasitas sebagai Ketua Pembangunan Masjid Babussalam meminta pada dia agar menurunkan bendera tersebut.

Sehingga terjadi cek-cok mulut.

"Setelah itu, saya hendak pergi. Saat menuju mobil, saya melihat dia (Denny) mengikuti saya di belakang dan membawa sebuah benda panjang dan bersarung," katanya.

Sehingga dipikir Maklan, dia membawa senjata tajam.

Baca juga: Pria Ditemukan Meninggal di Gudang Kayu di Aceh Tamiang

Karenanya, Maklan pun langsung membuka pintu mobil dan mengeluarkan parang dari sarungnya dan meletakan di leher Denny.

"Saya bilang, keluarkan parang kamu, kita bacok-bacokan di sini. Setelah itu dia pun memperlihatkan benda bersarung tersebut hanya berupa tripot.

Karena yang dia bawa bukan parang, maka saya kembali sarungkan parang saya," paparnya.

Setelah itu, Maklan pun kembali ke warung untuk pesan kopi.

Beberapa menit kemudian, lanjut Maklan, lewat Keuchik Simpang Peut bersama seorang kepala dusun.

Sehingga Maklan meminta berhenti dan minum kopi.

"Lalu saya tanya ke keuchik, apa boleh pasang atribut partai di lingkungan masjid. Keuchik jawab tidak boleh, maka saya minta agar diturunkan," paparnya.

Baca juga: Pria Ini Gali Lubang Sedalam 40 Meter Usai Mimpi Ada Emas di Bawah Rumahnya, Malah Tewas Terjatuh

Setelah itu, lanjut Maklan, terjadilah cek-cok antara Denny dengan keuchik.

“Karena saya melihat ada yang gertak keuchik kampung saya, maka saya kembali emosi dan gelap mata. Sehingga saya langsung meninju di mukanya. Setelah itu warga pun melerai," kata Maklan.

Harapan Tokoh Agama

Sementara itu, seorang tokoh agama Simpang Keuramat Tgk Syafiie Majid, mengharapkan kalau insiden ini bisa diselesaikan secara damai.

Apalagi insiden ini melibatkan sesama penduduk Simpang Keuramat dan masih dalam satu wilayah kemasjidan.

"Mari diselesaikan secara adat istidat digampong saja, sehingga nantinya bisa saling memaafkan. Kita pun bisa kembali harmonis," harap Tgk Syafiie Majid.(*)

Baca juga: Live Real Madrid Vs Barcelona Malam Ini, El Clasico Final Piala Super Spanyol, Los Blancos Digdaya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved