Konflik Palestina vs Israel

Tentara Israel Lakukan Ritual Penyucian Dosa Genosida di Jalur Gaza, Dosa Ditransfer ke Ayam Putih

Mereka percaya bahwa dosa-dosa mereka akan ditanggungkan kepada ayam, menurut takhayul Yahudi.

|
Editor: Amirullah
X
Sebuah video memperlihatkan sekelompok tentara Israel yang melakukan ritual penyucian dosa genosida yang mereka lakukan di Jalur Gaza, dengan menanggungkannya kepada ayam putih. Video tak bertanggal ini viral di media sosial pada Selasa (16/1/2024). 

"Sapi merah dibawa sebagai implementasi dari mitos agama menjijikkan yang dirancang untuk menyerang perasaan seluruh bangsa di jantung Arabisme dan jalan nabinya dan kenaikannya ke surga," kata Abu Ubaida melalui saluran Telegram pada Minggu (14/1/2024).

Abu Ubaida mencatat, ritual sapi merah untuk merebut kompleks Masjid Al-Aqsa itu adalah salah satu alasan terjadinya Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.

Ritual sapi merah adalah ritual penyucian di Bukit Zaitun di Yerusalem, dekat kompleks Masjid Al-Aqsa.

Bukit Zaitun dipercaya oleh Yahudi sebagai situs suci Yudaisme.

Setelah menyucikan Bukit Zaitun melalui ritual sapi merah, mereka bertujuan mencabut fatwa larangan orang Yahudi memasuki Masjid Al-Aqsa, merobohkannya, lalu membangun dugaan "Kuil Ketiga".

Sapi merah adalah sapi yang tidak memiliki dua helai rambut dengan warna berbeda, tidak pernah digunakan untuk pekerjaan pelayanan, tidak ada tali yang diikat di lehernya, warnanya benar-benar merah, tidak hamil atau diperah, dilahirkan secara alami dan dibesarkan di entitas Israel.

Kepala Rabbi di Israel melarang orang Yahudi memasuki Masjid Al-Aqsa karena dianggap "tidak suci" bagi mereka, yang hanya dapat disucikan dengan menyembeli sapi merah.

Pemimpin Hamas di luar negeri, Khaled Meshaal, sebelumnya menyatakan bahwa Israel mengimpor lima ekor sapi merah dari negara bagian Texas, Amerika, dan ditempatkan di sebuah peternakan rahasia, sebagai persiapan untuk pembongkaran Al-Aqsa dan pembangunan Kuil.

Hamas Palestina vs Israel

Setelah Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mengebom sebagian besar Jalur Gaza, menewaskan warga sipil, mencegah masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

Israel memperkirakan masih ada sekitar 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza setelah pertukaran sandera pada akhir November 2023, yang menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina.

Hamas menolak untuk mengungkap jumlah sandera militer dan sipil yang masih ditahan di Jalur Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza terhitung 24.285 hingga Rabu (17/1/2024) dan 1.200 kematian di wilayah Israel, yang direvisi oleh Israel menjadi 1.147.

Tercatat 355 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Senin (15/1/2023).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ritual Tentara Israel, Transfer Dosa Genosida kepada Ayam Putih di Jalur Gaza

Baca juga: Menteri Israel Sebut Pejuang Palestina Kuat dan Berkuasa di Gaza, Akui Hamas Sulit Dikalahkan

Baca juga: Iran Luncurkan Serangan ke Irak dan Suriah, Sebut untuk Hancurkan Markas Mossad Mata-Mata Israel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved