Berita Luar Negeri

Gajinya Rp40 Juta per Bulan, Pegawai Ini Tetap Putuskan Resign Gara-Gara Kantor Punya 600 Grup Chat

Karyawan wanita itu diketahui bernama Tang Ying, seorang desainer toko di sebuah perusahaan real estate di Beijing, China.

|
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
PIXABAY
Ilustrasi - Gajinya Rp40 Juta per Bulan, Pegawai Ini Tetap Putuskan Resign Gara-Gara Kantor Punya 600 Grub Chat 

Kebisingan yang terus-menerus di aplikasi obrolan juga membuat Tang Ying merasa ketakutan.

Di sisi lain, dia tidak berani mematikan teleponnya atau berhenti memeriksa grup.

Dia takut akan melewatkan hal penting jika tidak melakukan hal tersebut.

Baca juga: Sudah Punya Gaji Rp 15 Juta, PNS DJP Ini Pilih Resign dan Jualan Ayam Geprek, Apa Alasannya?

Bahkan risiko terburuknya jika dia sampai melewatkannya adalah dapat mempengaruhi pembukaan toko baru.

“Bahkan aku terus memeriksa grup saat makan atau pergi bermain," kata Tang Ying.

Selain itu, dia juga selalu membawa laptopnya dan selalu memeriksa pesan grup.

Banyaknya pesan di grup masih membuat Tang Ying selalu khawatir dan membuatnya merasa tertekan.

Butuh waktu sekitar seminggu sebelum dia benar-benar keluar dari pekerjaannya.

Merasa seperti robot

Selama bekerja di perusahaan tersebut, Tang Ying diketahui mendapat gaji bulanan sekitar 20.000-30.000 Yuan atau sekitar Rp 40 juta per bulan.

Akan tetapi, besaran gaji itu tidak menjamin Tang merasa sejahtera dan bahagia dalam menjalankan pekerjaannya sebagai seorang desainer.

ECSN yang dilansir dari Kompas.com menyebutkan, Tang bertanggung jawab mengawasi desain interior sejumlah properti komersial dan mengelola beberapa pusat perbelanjaan.

Banyaknya desain toko yang harus diawasi itu berdampak buruk pada kesehatannya.

Baca juga: Gaji Rp8 Juta Tapi Masuk Rp2,6 M, Rupanya HRD Salah Transfer, Karyawan Ini Langsung Resign dan Kabur

Tidak berhenti di situ, Tang juga setiap hari dibombardir oleh banyaknya pesan dari lebih dari 600 grup kerjanya.

Tang mengatakan, ia merasa seperti robot karena tidak bisa memikirkan dirinya sendiri dan hanya terpaku pada pekerjaan dan grup kerjanya saja.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved