Konflik Palestina vs Israel
Arab Saudi Murka, Tuduh Israel Secara Sistematis Membuat Penduduk Gaza Kelaparan
Arab Saudi hari Minggu, (28/1/2024) menuduh Israel sengaja dengan sistematis menciptakan kelaparan di Gaza.
SERAMBINEWS.COM, RIYADH - Arab Saudi hari Minggu, (28/1/2024) menuduh Israel sengaja dengan sistematis menciptakan kelaparan di Gaza.
"Mereka (Israel) kelihatannya sengaja secara sistematis membuat penduduk di Gaza kelaparan," ujar Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry di Kairo.
Pangeran Faisal meminta Israel melakukan apa yang kita semua sepakati, yaitu mengikuti hukum internasional dan hukum kemanusiaan, sebagaimana dilaporkan Anadolu, Senin (29/1).
"Kita butuh keputusan internasional yang kuat untuk menghentikan agresi Israel terhadap Gaza," tambah bin Farhan.
Arab Saudi juga mengajak negara-negara donor untuk terus mendukung misi kemanusiaan di Gaza setelah beberapa negara menghentikan pendanaan ke agensi PBB yang membantu pengungsi Palestina.
Israel mengklaim lima staf agensi tersebut ikut serta dalam operasi Hamas pada 7 Oktober 2023, sehingga beberapa negara seperti AS, Kanada, Australia, Inggris, Prancis, Italia, dan Jerman menghentikan pendanaan mereka.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan penyelidikan independen terhadap tuduhan ini harus menghasilkan fakta dan bukti, terutama mengingat pengorbanan yang dilakukan oleh pekerja UNRWA, banyak di antaranya tewas dan terluka akibat pemboman Israel yang sembrono di Jalur Gaza dan sekitarnya.
Baca Juga: Belasan Menteri Israel Bersumpah akan Usir Warga Palestina dan Bangun Permukiman di Gaza usai Perang
UNRWA mengumumkan pemecatan beberapa orang dan berjanji melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap klaim Israel. Sementara itu, Israel bersumpah menghentikan pekerjaan lembaga tersebut di Gaza. (Sumber: Arab News)
Menlu Arab Saudi itu menekankan pentingnya UNRWA dapat melanjutkan pekerjaannya untuk memenuhi kebutuhan dasar warga Palestina dan mengatasi krisis kemanusiaan.
Hari Jumat (26/1) lalu, UNRWA mengumumkan pemecatan beberapa orang dan berjanji melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap klaim Israel. Sementara itu, Israel bersumpah menghentikan pekerjaan lembaga tersebut di Gaza.
Shoukry, dari pihak Mesir, mendesak Israel mematuhi putusan sementara Pengadilan Internasional ICJ terkait perang Israel di Gaza dan menghormati aturan internasional.
ICJ pada Jumat menyatakan klaim Afrika Selatan bahwa Israel melakukan genosida dapat dipertimbangkan. Pengadilan mengeluarkan perintah sementara yang mendorong Israel untuk menghentikan hambatan bantuan ke Gaza dan memperbaiki situasi kemanusiaan.
Meskipun ada putusan sementara ICJ, Israel terus menyerang Gaza, menyebabkan ribuan warga Palestina tewas dan banyak lainnya terluka sejak 7 Oktober tahun lalu, menurut otoritas kesehatan Palestina. Israel menyatakan sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan dari pihak Hamas.
Serangan Israel membuat 85 persen penduduk Gaza mengungsi dengan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sebanyak 60 % infrastruktur di Gaza rusak atau hancur, menurut PBB.
Baca juga: Abaikan Putusan Mahkamah Internasional, Israel Serang Sekolah UNRWA di Gaza, 10 Orang Tewas
Trump Sesumbar Akhiri Perang Gaza dalam Dua Pekan di Tengah Serangan Israel yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
Kehancuran Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel, 22 Orang Tewas Termasuk 5 Jurnalis |
![]() |
---|
Trump Siapkan Rencana Gaza Pasca-perang, Warga Palestina Khawatir Jadi Korban Relokasi Paksa |
![]() |
---|
Enam Orang Tewas dan Puluhan Terluka Akibat Serangan Israel ke Ibu Kota Yaman, Houthi Janji Balas |
![]() |
---|
Israel Serang Ibu Kota Yaman dengan Bom Cluster, Menargetkan Infrastruktur Sipil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.