Berita Luar Negeri

Penasihat Militer Iran Gugur Dalam Serangan Udara Israel di Suriah, Bersumpah Bakal Balas Dendam

Serangan itu terjadi setelah Teheran disebut-sebut akan menarik perwira tinggi dari Suriah karena risiko pembalasan Amerika Serikat

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/Mher News Agency/IST
Penasihat Garda Revolusi Iran, Brigadir Saeed Alidadi diduga tewas dalam serangan udara yang dilancarkan Israel di Suriah pada Jumat (2/2/2024). 

Militan Irak adalah bagian dari organisasi payung bayangan yang didukung oleh Iran yang dikenal sebagai Perlawanan Islam di Irak (IRI), yang muncul sejak dimulainya perang Israel-Hamas.

 IRI telah melakukan puluhan serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah.

Salah satu kekuatan komponen IRI, Nujaba, mengatakan pada Jumat bahwa mereka akan terus menargetkan pasukan AS di wilayah tersebut.

Sehari setelahnya, Kataib Hizbullah menghentikan serangan untuk mencegah rasa malu bagi pemerintah Irak.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pekan ini bahwa ia telah memutuskan tanggapan terhadap serangan yang menewaskan personel AS tersebut, dan juga menegaskan bahwa ia menentang perang yang lebih luas di Timur Tengah.

Presiden Iran, Ebrahim Raisi mengatakan dalam pidatonya pada Jumat bahwa Teheran tidak akan memulai perang.

“Namun kami akan memberikan tanggapan yang tegas terhadap kekuatan penindasan yang menindas,” katanya.

Baca juga: Balas Dendam, Senator AS Minta Biden Serang Iran Pasca Kematian 3 Tentara AS dalam Serangan Drone

Meskipun kedua pihak sama-sama menentang eskalasi konflik, para analis khawatir bahwa kesalahan perhitungan dapat memicu konflik militer yang lebih luas.

AS, yang didukung oleh Inggris, telah melancarkan beberapa kali serangan rudal terhadap pemberontak Houthi yang didukung Iran yang berbasis di Yaman.

Serangan itu dilancarkan terhadap kapal-kapal di wilayah tersebut dan terhadap Israel, sekutu Amerika.

Iran adalah pendukung utama kelompok militan yang menentang Israel dan kehadiran AS di kawasan yang secara kolektif dikenal sebagai Poros Perlawanan.

Ini termasuk Hamas, yang bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober terhadap Israel, Hizbullah di Lebanon serta Houthi dan militan Irak. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved