Perang Gaza

Kisah Hilangnya Hind, Bocah 6 Tahun yang Terjebak dalam Mobil saat Diserang Tank Tentara Zionis

Lebih dari 110 jam telah berlalu dan nasib tim ambulans Bulan Sabit Merah Palestina, Yousef Zeino dan Ahmed al-Madhoun, yang pergi menyelamatkan gadis

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/palinfo.com
Lebih dari 110 jam telah berlalu dan nasib tim ambulans Bulan Sabit Merah Palestina, Yousef Zeino dan Ahmed al-Madhoun, yang pergi menyelamatkan gadis berusia enam tahun, Hind, masih belum diketahui 

SERAMBINEWS.COM - Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan bahwa lebih dari empat hari telah berlalu sejak mereka mendengar kabar dari tim ambulans yang dikirim untuk menyelamatkan Hind (6) yang terperangkap di dalam mobil bersama jenazah saudara perempuannya yang berusia 15 tahun, Layan Hamada dan lainnya setelah mereka mendapat serangan dari tank Israel di Kota Gaza.

“Lebih dari 110 jam telah berlalu dan nasib tim ambulans Bulan Sabit Merah Palestina, Yousef Zeino dan Ahmed al-Madhoun, yang pergi menyelamatkan gadis berusia enam tahun, Hind, masih belum diketahui,” kata PRCS dalam sebuah pernyataan, Sabtu ini seperti dilaporkan palinfo.com.

“Dimana Hind? Dimana Yousef dan Ahmed? Kita perlu mengetahui nasib mereka,” tambah PRCS.

Baca juga: Israel Berencana Menyerang Rafah, Titik Terakhir Zona Aman yang Dihuni 1,9 Juta Pengungsi Tenda

“Little Hind” terjebak di dalam mobil bersama keluarganya – yang diyakini tewas – yang mendapat serangan dari pasukan Israel Senin lalu.

Bulan Sabit Merah telah merilis rekaman audio saudara perempuan Hind, Layan, berusia 15 tahun, meminta bantuan di tengah suara tembakan.

Namun, Layan dan anggota keluarga lainnya kemudian terbunuh dan Hind kecil terjebak di dalam mobil saat kru ambulans berusaha menyelamatkannya.

Belum ada informasi apapun mengenai nasib Hind dan pekerja ambulans sejak PRCS mengumumkan kehilangan kontak dengan mereka.

PRCS telah meminta informasi mengenai nasib Hind dan pekerja ambulans sejak kejadian itu terjadi.

“Kami mengimbau komunitas internasional untuk membantu dan melakukan intervensi guna melindungi warga sipil, layanan kesehatan, dan pekerja kemanusiaan,” tulis organisasi tersebut dalam sebuah postingan di X.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved