Perang Gaza

Pembantaian Babak Baru, Militer Israel Bakal Serang Rafah yang Dihuni 1,9 Juta Orang yang Terdampar

Sekitar 1,9 juta warga Palestina hidup dalam ketakutan yang meningkat menyusul ancaman Israel, Al-Jazeera melaporkan pada 2 Februari.

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/AFP
Pemandangan Kota Rafah yang telah menjadi titik pengungsian terakhir pendudukn Palestina yang melarikan diri dari kekejaman Israel. 

SERAMBINEWS.COM - Hampir dua juta warga Palestina yang terdampar di Rafah, Gaza selatan, dilanda kepanikan setelah menteri pertahanan Israel mengatakan bahwa kota di selatan tersebut – yang sebelumnya digambarkan sebagai zona aman bagi para pengungsi untuk melarikan diri – akan menjadi sasaran serangan brutal Israel berikutnya di jalur tersebut.

Sekitar 1,9 juta warga Palestina hidup dalam ketakutan yang meningkat menyusul ancaman Israel, Al-Jazeera melaporkan pada 2 Februari.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengklaim pada tanggal 1 Februari bahwa kehadiran Hamas akan ditangani di Rafah seperti yang ditangani di Khan Yunis.

“Brigade Khan Yunis Hamas membual bahwa mereka akan melawan IDF, sekarang mereka sudah hancur,” kata Gallant , meskipun faktanya tentara Israel terus menghadapi perlawanan sengit dari Brigade Qassam di kota selatan.

Baca juga: Hamas Tuntut Israel Bebaskan Marwan Barghouti, Sosok Calon Presiden Palestina di Masa Depan

“Saya beritahu Anda di sini, kami sedang menyelesaikan misi di Khan Yunis dan kami juga akan mencapai Rafah dan melenyapkan semua orang di sana yang merupakan teroris yang mencoba menyakiti kami,” tambah menteri pertahanan.

“Mereka tidak punya senjata, mereka tidak punya amunisi,” kata Gallant tentang pejuang Hamas di Gaza, ketika serangan RPG terus menargetkan tank dan pengangkut pasukan Israel di Khan Yunis pada 2 Februari.

Pada bulan-bulan pertama perang, ratusan ribu warga di Gaza utara dan tengah terpaksa mengungsi ke Rafah – tempat Tel Aviv berulang kali mengatakan warga sipil akan aman dari bahaya.

Meski begitu, pesawat tempur Israel beberapa kali membombardir Rafah.

Ketika tentara mulai mendesak ke Khan Yunis pada awal Desember, ratusan ribu lainnya dipaksa masuk lebih jauh ke selatan menuju Rafah. Israel terus memerintahkan evakuasi paksa – meskipun Rafah sangat padat dengan pengungsi.

Bulan lalu, Wall Street Journal (WSJ) melaporkan, mengutip pejabat Israel dan Mesir, bahwa Israel merencanakan operasi militer berisiko untuk mengambil kendali Koridor Philadelphi.

Koridor Philadelphi merupakan wilayah perbatasan Jalur Gaza bagian selatan, yang meliputi perbatasan Rafah dengan Mesir.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved