Internasional

Perebutan Pengaruh di Pasifik Meningkat, AS Ancam Papua Nugini Untuk Jauhi China

AS mengingatkan kepada Papua Nugini bahwa setiap hubungan dengan China memiliki konsekuensi dan harga berat yang harus dibayar di masa depan

Editor: Muhammad Hadi
AFP/ANDREW KUTAN
FOTO Ilustrasi - Massa yang terlibat rusuh menjarah pertokoan di Port Moresby, Papua Nugini pada Rabu (10/1/2024) waktu setempat. 

Perebutan Pengaruh di Pasifik Meningkat, AS Ancam Papua Nugini Untuk Jauhi China

SERAMBINEWS.COM - Amerika Serikat makin gencar untuk menanamkan pengaruhnya di kawasan Pasifik.

Setelah pasukan AS meninggalkan Afghanistan, Negeri Paman Sam mulai fokus untuk membendung pengaruhi China di kawasan Pasifik.

AS dan sekutunya Australia sangat berkepentingan untuk menjaga pengaruhnya di Pasifik akibat China juga ingin menanamkan pengaruhnya di sana.

Demi ambisinya, Amerika Serikat tak segan-segan mengancam Papua Nugini yang mulai mesra dengan Tiongkok 

Baca juga: VIDEO Kapal Rusia dan China Bebas Berkeliaran di Laut Merah, AS GIGIT JARI Dibendung Houthi

Departemen Luar Negeri AS mendesak Papua Nugini untuk menolak ajakan dialog China yang berpotensi melahirkan pakta keamanan baru.

AS mengingatkan kepada Papua Nugini bahwa setiap hubungan dengan China memiliki konsekuensi dan harga berat yang harus dibayar di masa depan.

"Kita telah melihat bahwa komitmen China memerlukan biaya yang besar. Itu yang ingin kami sampaikan kepada Papua Nugini," kata Wakil Menteri Luar Negeri AS, Richard Verma, dalam wawancara dengan Sydney Morning Herald yang dirilis hari Senin (5/2/2024).

Verma turut mengingatkan adanya janji palsu rezim otoriter China dan adanya jebakan utang yang dirasakan oleh negara yang memiliki perjanjian investasi dengan China.

Baca juga: Cara China Berantas Korupsi, Eks Presiden China Merchants Bank Dihukum Mati Karena Terima Suap

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Justin Tkachenko, mengatakan bahwa pihaknya pekan lalu telah melakukan pembicaraan awal dengan China mengenai rencana pakta keamanan tersebut.

"China telah menawarkan bantuan kepada kepolisian Papua Nugini dengan pelatihan, peralatan dan teknologi pengawasan," kata Tkachenko, dikutip Reuters.

Bagi AS, hubungan di sektor keamanan antara Papua Nugini dan China akan mampu menghalangi pengaruhnya di Pasifik.

Selama beberapa dekade, AS dan Australia selalu melihat Pasifik sebagai wilayah sasaran untuk menyebarkan pengaruh politik. 

Baca juga: India Penjarakan Burung Merpati Selama 8 Bulan, Dianggap Sebagai Mata-mata: Pesan dari China

Keduanya juga terus berusaha menghalangi negara-negara kepulauan di kawasan tersebut untuk menjalin hubungan keamanan dengan China.

Terutama sejak China menandatangani pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon pada tahun 2022.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved