Perang Rusia Ukraina

Ukraina Menunjukkan Tanda Kekalahan, Amunisi Habis hingga Terpaksa Gunakan Drone Bunuh Diri

Menurut ISW, kurangnya peluru artileri dan tertundanya dukungan AS menyebabkan rencana pertempuran Ukraina terpengaruh secara signifikan.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Taufik Hidayat
AFP/Polina Melnyk
Seorang anggota militer Ukraina berjalan melewati mobil-mobil yang terbakar di pasar menyusul serangan Rusia di Kostyantynivka, wilayah Donetsk timur Ukraina, Rabu (6/9/2023). Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 17 orang di sebuah pasar di Ukraina timur. (AFP/Polina Melnyk) 

Oleh karena itu, tentara Ukraina mungkin terpaksa mengambil keputusan sulit.

Pusatkan pertahanan di wilayah-wilayah bernilai tinggi dan terima penyerahan wilayah-wilayah yang kurang penting, menurut penilaian ISW.

ISW tidak merinci wilayah-wilayah di mana Ukraina mungkin harus menarik diri untuk sementara waktu.

Warga Rusia yang menjadi prajurit Ukraina melakukan latihan militer di wilayah hutan pinus Kiev, Ukraina pada 7 Februari 2023.
Warga Rusia yang menjadi prajurit Ukraina melakukan latihan militer di wilayah hutan pinus Kiev, Ukraina pada 7 Februari 2023. (The New York Times/Lynsey Addario)

Baca juga: Ukraina Alami Keruntuhan Militer, Jenderal Zaluzhny Sebut Amunisi Telah Habis: Rezim Zelensky Lemah

Pada 2 Februari 2024, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa pasukan militer mengalami kemajuan di banyak wilayah di sepanjang garis depan di wilayah Donetsk, Ukraina timur.

Dalam 24 jam terakhir, Rusia telah menimbulkan banyak korban jiwa di pihak musuh, menyebabkan Ukraina kehilangan 795 tentara.

Pasukan Rusia juga mencapai kemajuan di dekat desa Klescheevka, barat daya Bakhmut.

Sehari sebelumnya, 1 Februari 2024, tentara Rusia juga menguasai posisi-posisi penting di sekitar kota Liman, kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Rusia menguasai kota tersebut pada tahap awal konflik tetapi kemudian menarik pasukannya pada akhir tahun 2022.

Sejak akhir tahun lalu, Rusia telah meningkatkan pertempuran di wilayah Donetsk dengan tujuan menguasai sepenuhnya wilayah di Ukraina timur.

Di bawah tekanan Rusia, Ukraina harus menarik pasukan elit yang diturunkan dalam serangan balik di selatan untuk mendukung pasukan pertahanan di beberapa titik panas di wilayah Donetsk.

 

26 Persen Wilayah Ukraina Dikuasai Musuh

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengungkapkan bahwa perang masih terus berlanjut dengan sisa amunisi yang dimiliki Ukraina.

“Sekitar 26 persen wilayah kami masih dikuasai musuh, namun Rusia belum mampu membuat kemajuan besar lebih lanjut. Kami telah menghentikan mereka,” sebutnya.

Namun baru-baru ini, Ukraina tampaknya mengalami kemunduran dan menemukan jalan buntu dalam menghadapi gempuran militer Rusia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved