Konflik Palestina vs Israel

Serangan Israel Tewaskan 100 Warga Palestina di Rafah saat IDF Selamatkan 2 Sandera

Sedikitnya 100 warga sipil tewas di kota Rafah, Gaza selatan ketika Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyelamatkan dua sandera.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/Said Khatib/Al Jazeera
Anak-anak Palestina di antara reuntuhan bangunan yang dibom Israel di kawasan pengungsian warga Palestina di Rafah, Gaza Selatan. 

Selain China, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah memperingatkan Israel agar tidak melakukan serangan darat ke Rafah tanpa rencana untuk melindungi warga sipil, yang mengatakan mereka tidak punya tempat tujuan lagi.

Netanyahu memerintahkan tentaranya untuk bersiap mengusir 1,3 juta warga sipil yang mengungsi di Rafah, Gaza, Palestina.

Kantor Netanyahu mengatakan Perdana Menteri meminta para pejabat militer untuk “menyerahkan kepada kabinet rencana gabungan untuk mengevakuasi penduduk dan menghancurkan batalyon” militan Hamas yang bersembunyi di Rafah, Jumat (9/2/2024).

Invasi yang direncanakan Netanyahu di Rafah telah menuai kecaman dari kelompok hak asasi manusia, bahkan Washington, D.C.

Setelah mendengar Netanyahu bersiap menyerang, warga Palestina berseru bahwa mereka sudah tidak punya tempat lagi untuk kabur.

"Kami tidak tahu ke mana harus pergi," kata Mohammad al-Jarrah, seorang warga Palestina yang mengungsi dari utara ke Rafah, dikutip dari Al Arabiya.

Sejak perang Israel dengan kelompok Hamas meletus 7 Oktober, Rafah telah menjadi tempat pertahanan terakhir bagi pengungsi Palestina.


Kota ini merupakan pusat populasi besar terakhir di Jalur Gaza yang belum dimasuki oleh pasukan Israel.

Namun, Rafah juga merupakan pintu masuk utama pasokan bantuan yang sangat dibutuhkan.

Warga Palestina yang mengungsi dari kota-kota lain di Gaza telah membanjiri Rafah, di mana ratusan ribu orang tidur di tenda-tenda yang terletak di dekat perbatasan Mesir.

Gambar-gambar AFP menunjukkan pemandangan kehancuran di jalan-jalan Rafah, di mana orang-orang mengantre untuk mendapatkan air yang semakin langka.

Kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan kemungkinan adanya serangan darat di sana.

“Serangan darat yang dinyatakan Israel di Rafah akan menjadi bencana besar dan tidak boleh dilanjutkan,” kata Doctors Without Borders dalam sebuah pernyataan.

“Tidak ada tempat yang aman di Gaza dan tidak ada jalan bagi orang untuk keluar," urai Doctors Without Borders.

Dilansir Al Jazeera, berdasarkan data terbaru yang dicatat pada Senin (12/2/2024), jumlah korban tewas terbaru dalam perang Israel-Hamas mencapai 28.730 warga Palestina dan sekitar 1.139 orang tewas di Israel sejak 7 Oktober.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved