Perang Gaza

Anak-anak Gaza Tidur di Kandang Ayam di Rafah Ketika Banyak Keluarga Putus Asa Mencari Perlindungan

Tentara Israel telah menghancurkan atau merusak lebih dari separuh bangunan di Gaza dan terus menyusutkan ruang aman atau layak huni di seluruh wilaya

|
Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/MEE
Anak-anak pengungsi Palestina tidur di kandang ayam di sebuah peternakan tempat beberapa keluarga mengungsi. 

“Kami masih beruntung karena kami tidak meninggal dan orang tua kami masih hidup,” kata putri Rafat yang berusia 12 tahun, Mais.

"Tapi sejujurnya, saya masih merasa takut tidur di dalam kandang. Kandangnya sangat dingin dan gelap di malam hari. Saya selalu benci serangga, tapi mereka ada dimana-mana di sini, dan saya tidak bisa berbuat apa-apa."

Tinggal di rumah-rumah yang dibom

Sementara itu di Gaza tengah, para pengungsi juga hidup dalam kondisi kumuh karena terlalu padatnya tempat penampungan – termasuk sekolah, rumah sakit dan masjid – dan kurangnya layanan dasar, termasuk air bersih, sanitasi dan sistem pembuangan limbah yang berfungsi.

Abu Ahmed Jaber, seorang ayah dan kakek, telah berlindung di sebuah sekolah yang dikelola PBB dan memutuskan untuk kembali ke rumahnya yang dibom pada suatu sore, sementara keluarganya berada di rumah untuk makan siang.

"Situasi di sekolah sangat buruk. Penuh sesak. Tidak ada toilet, tidak ada makanan, tidak ada air dan tidak ada privasi apa pun. Jadi saya memutuskan untuk kembali bersama keluarga saya ke rumah saya yang dibom dan tinggal di tempat yang masih tersisa," Jaber mengatakan kepada MEE.

Ketika Israel mengebom rumahnya, asap menyelimuti keluarga tersebut, membuat cahaya sore menjadi gelap.

“Kami mengira kami sudah mati,” kata Jaber.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved