Berita Lhokseumawe

Kapan 1 Ramadhan Pada Tahun 2024 Ini? Berikut Hasil Kajian Ilmu Falak 

Pertanyaan ini masih dalam kategori wajar, mengingat masih sering terjadinya perbedaan dalam mengawali dan mengakhiri Ramadhan di Indonesia. 

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
hand over dokumen pribadi
Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr Tgk Ismail  SSy MA. 

Pertanyaan ini masih dalam kategori wajar, mengingat masih sering terjadinya perbedaan dalam mengawali dan mengakhiri Ramadhan di Indonesia. 

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Fenomena perbedaan dalam mengawali awal Bulan Ramadhan, Syawal dan Zulhijah sering terjadi di tanah air.

Sehingga akhir-akhir ini, banyak pertanyaan tentang kapan awal dan akhir bulan Ramadhan 1445 H. 

Pertanyaan ini masih dalam kategori wajar, mengingat masih sering terjadinya perbedaan dalam mengawali dan mengakhiri Ramadhan di Indonesia. 

Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr Tgk Ismail  SSy MA, Selasa (27/2/224) kembali menjelaskan, salah satu penyebab utama masih terjadinya perbedaan tersebut dikarenakan belum adanya kesepakan dalam menggunakan kriteria dalam penentuan awal bulan Hijriah antara kriteria yang digunakan oleh pemerintah dengan kriteria yang digunakan organisasi masyarakat (Ormas) Islam di Indonesia.

Dijelaskan, ada 3 kriteria yang masih mendominasi dalam penentuan awal Bulan Hijriah di Indonesia:

Baca juga: Harga Emas Pada 27 Februari 2024 Turun, Warga Pidie Banyak yang Jual untuk Kebutuhan Ramadhan

1. Rukyah hilal

Rukyah hilal merupakan salah satu metode penentuan awal Bulan Hijriah yang masih dipertahankan sampai saat ini.

Rukyah hilal merupakan aktivitas mengamati hilal pada saat matahari terbenam setelah konjungsi di hari ke 29 bulan yang sedang berjalan.

Bila hilal berhasil dilihat pada sore tersebut, maka besok sudah masuk bulan baru dan bulan yang sedang berjalan berusia 29 hari dan bila hilal tidak terlihat karena mendung atau karena belum imkan rukyat, maka esoknya masih dianggap hari ke-30 dari bulan yang sedang berjalan.

Seperti inilah terus dilakukan dalam penentuan awal Bulan Hijriah dengan metode rukyah hilal.

Rukyah hilal pada dasarnya hanya bisa dijadikan penentuan awal bulan Hijriah yang bersifat bulanan, tidak bisa dijadikan tahunan karena setiap bulan harus ditetapkan setelah melakukan rukyah hilal.

Sehingga kriteria ini tidak bisa digunakan untuk membuat kalender Hijriah yang bersifat tahunan. 

Seiring perkembangan waktu, rukyah hilal ini tidak hanya sebatas pengamatan semata.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved