Berita Lhokseumawe

Kapan 1 Ramadhan Pada Tahun 2024 Ini? Berikut Hasil Kajian Ilmu Falak 

Pertanyaan ini masih dalam kategori wajar, mengingat masih sering terjadinya perbedaan dalam mengawali dan mengakhiri Ramadhan di Indonesia. 

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
hand over dokumen pribadi
Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr Tgk Ismail  SSy MA. 

Jawaban sederhana, karena Muhammadiyah menggunakan metode hisab dalam penetapan awal bulan Hijriah untuk keperluan administrasi dan ibadah.

Sedangkan pemerintah dan Ormas Islam lain menggunakan rukyah hilal sebagai metode dalam penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah, hisab dengan metode imkan rukyat hanya digunakan untuk penyusunan kalender saja.

Lanjut Tgk Dr Ismail, dalam kajian ilmu falak, untuk mengetahui awal bulan Hijriah yang termasuk awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah sangat tergantung pada kondisi hilal secara astronomis. 

Ada tiga data yang perlu diketahui secara astronomis yang menjadi acuan analisis kriteria dalam penetapan awal Bulan Hijriah. 

Pertama, konjungsi geosentrik atau ijtma’ yaitu peristiwa ketika nilai bujur ekliptika bulan sama dengan nila ekliptika Matahari dengan diandaikan pengamat berada di pusat bumi. 

Kedua, tinggi hilal yang merupakan jarak sudut antara piringan bawah hilal dengan garis ufuk barat yang terbentuk saat matahari terbenam di tempat pengamatan.

Ketiga, elogasi bulan yaitu jarak sudut antara pusat piringan bulan dengan pusat piringan matahari yang terbentuk saat matahari terbenam di tempat pengamatan.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Pemkab Abes Gelar Pangan Murah, Dilaksanakan di 8 Lokasi

Berikut data astronomis yang dihitung berdasarkan pada lokasi Tugu 0 Kilometer Indonesia di Sabang:

1 Ramadhan 1445 H.

Konjungsi: Ahad 10 Maret 2024 Pukul 16.00.18 WIB.

Ketinggian hilal: 00 derajat 30 menit 42 detik busur di atas ufuk mar’iy.

Sudut elongasi: 02 derajat 42 menit 14 detik busur.

1 Syawal 1445 H.

Konjungsi: Selasa 09 April 2024 Pukul 01.20.47 WIB.

Ketinggian hilal: 07 derajat 14 menit 43 detik busur di atas ufuk mar’iy.

Sudut elongasi: 10 derajat 13 menit 42 detik busur.

1 Zulhijah 1445 H.

Konjungsi: Kamis 06 Juni 2024 Pukul 19:37:35 Wib.

Ketinggian hilal Jumat 7 Juni 2024: 10 derajat 21 menit 55 detik busur di atas ufuk mar’iy.

Sudut elongasi Jumat 7 Juni 2024: 13 derajat 15 menit 04 detik busur.

Merujuk pada data astronomis di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa 1 Ramadhan 1445 H ada potensi berbeda.

Secara metode hisab hakiki wujudul hilal, 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Senin 11 Maret 2024.

Sedangkan secara metode hisab hakiki imkan rukyat, 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Selasa 12 Maret 2024.

Sedangkan untuk 1 Syawal 1445 H atau hari raya Idul Fitri 1445 H, besar peluang jatuh pada hari yang sama yaitu hari Rabu 10 April 2024 M.  

Untuk 1 Zulhijah 1445 H juga berpeluang jatuh pada hari yang sama yaitu Sabtu 8 Juni 2024 M dan Hari Raya Idul Adha 1445 H jatuh pada hari Senin 17 Juni 2024 M.(*)

Baca juga: Safari Ramdhan di Kota Juang, Personel Satlantas Polres Bireuen Jadi Muazin, Imam dan Penceramah


 
 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved