Berita Bireuen
Capaian Imunisasi Anak Masih Rendah, Camat Peudada Bireuen Ajak Gelar Kelas Ayah
Untuk meningkatkan capaian imunisasi bagi anak, disarankan setiap desa menggelar kelas ayah untuk mensosialisasi manfaat imunisasi guna kekebalan tubu
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Capaian imunisasi anak di Kecamatan Peudada, Bireuen masih rendah.
Untuk meningkatkan capaian imunisasi bagi anak, disarankan setiap desa menggelar kelas ayah untuk mensosialisasi manfaat imunisasi guna kekebalan tubuh anak.
Gagasan tersebut disampaikan Camat Peudada, Bireuen Erry Seprinaldi SSTP MSi saat rembuk stunting di aula kantor Camat Peudada, Selasa (27/2/2024).
Di hadapan berbagai unsur dan perangkat desa serta tenaga medis, camat mengatakan, gagasan menggelar kelas ayah agar orang tua mengetahui manfaat imunisasi dan mengizinkan anaknya diimunisasi.
"Kita sudah mengajak setiap gampong membuka kelas ayah, karena masalah imunisasi sebagian tertahan pada ayah.
Sebagian ayah tidak mau anaknya rewel, ayahnya tidak mau terjadi kasus kipi pasca imunisasi seperti demam dan lainnya terhadap anaknya.
Ini yang ditakutkan maka perlu ada kelas ayah," ujar Erry Seprinaldi.
Baca juga: VIDEO Ratusan Tank Merkava Tentara IDF Hancur sejak Perang, Israel Alami Kerugian Besar
Disampaikan juga salah satu sebab masih ada stunting di Peudada yang pertama adalah masih rendahnya imunisasi, dan solusi kedua adanya penyebaran spanduk atau banner terkait penyakit yang disebabkan gara-gara tidak diberi imunisasi.
"Kemungkinan selama ini kita masih menganggap remeh imunisasi ini, tapi setelah ada kasus polio baru nantinya menyesal," sebutnya.
Selain masalah imunisasi dalam pertemuan rembug stunting camat juga menyebutkan, masih ada gampong yang belum seluruh rumah tersedia jamban sehat.
Ditambahkan, banyak gampong sudah alokasi anggaran untuk pembangunan jamban, dan tahun 2024 dari rekomendasi Musrenbang Gampong rata-rata juga menganggarkan untuk bangun jamban.
"Dalam pembangunan rumah duafa kita juga memastikan dibangun jamban jangan rumah saja
yang bagus," ujar camat.
Permasalahan selanjutnya terkait air bersih karena ada gampong yang air bersih bermasalah.
Seperti Dusun Paloh Gapu di Gampong Meunasah Tunong karena posisi di atas bukit.
Juga di Gampong Blang Beururu dan Gampong Mulia air bersih bermasalah karena ada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
Baca juga: KIP Bireuen Sudah 3 Hari Gelar Rapat Pleno Hasil Pemilu, Panwaslih Sebut belum Ada Masalah Krusial
"Kita berharap permasalahan air bersih ini dapat diatasi dengan dibangun jaringan air PDAM yang bagus," harap Camat Erry.
Selanjutnya juga karena masih ada ibu hamil (Bumil) Kekurangan Energi Kronis (KEK).
Dalam hal ini dari Kantor Urusan Agama (KUA) ada program pembinaan Pasangan Usia Subur (PUS) juga UPTD KB pembinaan bagi calon pengantin (Catin), tiga bulan sebelum menikah calon pengantin harus ke Puskesmas.
Menurutnya, terjadinya masalah KEK ini salah satu faktornya karena bumil KEK ini diawali oleh rendahnya pengetahuan terkait dengan masalah kesehatan.
Solusinya melakukan pembekalan yang maksimal kepada calon pengantin.
Dalam rembuk stunting, camat juga mengharapkan dan memastikan pemberian makanan tambahan dan bu gateng diberikan tujuh kali selama kehamilan sesuai peraturan bupati (Perbup), ibu hamil harus rutin memeriksa kesehatan ke bidan dan pemeriksaan Ultrasonografi. (*)
Baca juga: Wujudkan Aceh Timur Bersih Narkoba, BNN Luncurkan Program Kotan
Pomaba 1.598 Mahasiswa Baru UNIKI Bireuen Berakhir, Kuliah Perdana Mulai Lusa 2 September 2025 |
![]() |
---|
Warga Binaan Lapas Bireuen Dilatih Budidaya Bebek Petelur |
![]() |
---|
Satgas PPKPT Umuslim Buka Layanan Pengaduan Kekerasan Seksual Dan Kasus Lainnya |
![]() |
---|
LPPM UIA Bireuen dan INTI International University Perkuat Jalin Kerja Sama |
![]() |
---|
Seribuan Santri Bireuen Mendaftar Seleksi Beasiswa di Dinas Pendidikan Dayah Bireuen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.