Jurnalisme Warga
Ketika Bahasa Aceh Beranjak ke Bahasa Tulisan
Setelah waktu berlalu bertahun-tahun, saya tak pernah menjumpai satu pun naskah kitab bahasa Aceh dalam bentuk prosa.
Saya amat tertarik dengan lembaran manuskrip ini karena sebagian tertulis dengan bahasa Aceh dalam bentuk prosa.
Bahasa Aceh prosa ini bisa dijumpai di sana-sini dalam Kitab ‘Aqidatul ‘Awam itu. Sedangkan sebagian besar isinya masih tertulis dalam bentuk syair hikayat.
Dalam manuskrip itu juga dapat kita jumpai nama penulisnya, yaitu Haji Syekh Saman Tiro, yang sekarang lebih populer dengan gelar Teungku Chiek Di Tiro, Pahlawan Nasional RI asal Aceh.
Selain menulis kitab agama, selama memimpin peperangan Teungku Chiek Di Tiro juga menulis karya yang berjudul “Nasha’ihul Ghazat” (Nasihat Peperangan).
Sayang sekali, setelah dikaji oleh Prof Dr Imran T Abdullah, Dosen UGM Yogyakarta yang diambil dari Pustaka Leiden (Belanda), tidak ada yang menerbitkan setelah sang Profesor meninggal.
Menurut keterangan Iqbal Hafidh, Kitab ‘Aqidatul ‘Awam ini tebalnya 190 halaman. Keseluruhan isinya mengenai seluk-beluk agama Islam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.