Koran Serambi Indonesia

‘Tanyoe Tulak Moto Hana Meusen’, Wawancara Eksklusif dengan Muzakir Manaf

Sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Aceh, Mualem sebelumnya menargetkan kemenangan Prabowo di Aceh sebanyak 60 persen.

|
Penulis: Subur Dani | Editor: Agus Ramadhan
Koran Serambi Indonesia
Muzakir Manaf alias Mualem harus menghadapi kenyataan pahit akibat anjloknya perolehan suara Prabowo-Gibran di Aceh. 

Ya, di Aceh memang kurang suaranya. Itulah kita orang Aceh sebenarnya dalam berpolitik masih minim, kurang cerdas.

Masa kita dukung orang kalah, kita dukung orang menang lah. Dulu kalah dukung, sekarang menang nggak dukung. Ini yang fatal sekali bagi kita Aceh adalah soal komitmen Prabowo dengan kita.

Dia komitmen untuk membangun Aceh. Saya minta kepada dia untuk membasmi pengangguran di Aceh, dan yang fatal sekali, dia sepakat untuk membuka Sabang seperti dulu (Pelabuhan Bebas Sabang), ini yang perlu kita camkan.

Sebagian nggak tahu, itulah pemikiran beliau untuk bangun Aceh, ini kan fatal untuk kita.

Bayangkan kalau pelabuhan Sabang terbuka, ini separuh penduduk Aceh boleh cari uang di sana.

Sekali bawa barang (bongkar pelabuhan) itu bisa dapat satu atau dua juta, bayangkan kalau dua kali, siapa yang bisa kasih uang dua juta satu hari. Ini kan fatal.

Kemudian dia orang juga komitmen untuk merampungkan semua butir MoU Helsinki.

  • Setelah suara Prabowo Gibran kurang di Aceh, apakah tetap akan minta jatah menteri?

Saya agak segan. Terus terang saya sudah segan, tapi ya kalau dikasih silakan, kita ambil. Tapi kalau nggak, ya saya tidak minta juga.

Saya target beliau menang 60 persen saja di Aceh, kalau itu tercapai kita bisa minta apa saja sama beliau. Tapi sekarang saya tidak buka mulut lah, saya diam aja.

  • Walaupun di Aceh kalah, Anda kan punya hubungan dekat dengan Prabowo?

Iya, betoi. Tapi tanyoe kan malee hate teuh. Kiban lee, taneuk peugah sipeu peu bak gobnyan, babah teuk han meugrak gara-gara talo di Aceh.

Nyoe gobnyan chit ka menang, man di Aceh hana menang, nyan masalah jih. Kiban cara tanyoe tulak moto hana meusen, ikat jalo bak jalo, nyeu keuh ban.

(Iya benar. Tapi kita kan malu hati. Bagaimana coba, mau kita bilang sesuatu ke beliau, tapi mulut tidak bisa bergerak karena kalah di Aceh.

Beliau memang sudah menang (jadi presiden), tapi masalahnya di Aceh kalah. Bagaimana kita ini, tolak mobil tidak ada mesin, ikat perahu di perahu, seperti itulah kondisinya).

  • Pileg sudah selesai, apakah sekarang PA mulai membicarakan kontestasi Pilkada 2024?

Sudah. Sebelumnya kami sudah persiapkan untuk memenangkan Partai Aceh pada Pilkada 2024.

Dan insya Allah semua kabupaten/ kota sudah siap mendukung Partai Aceh dan mengusung kandidat di 2024.

  • Anda sosok potensial untuk dicalonkan sebagai Gubernur Aceh terutama dari Partai Aceh sendiri, apakah Mualem akan maju kembali?
Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved