Konflik Palestina vs Israel

UNICEF Peringatkan Kematian Anak-anak Gaza Melonjak Tajam Akibat Serangan Israel

UNICEF mencatat hampir 16?ri anak-anak di bawah dua tahun di utara Gaza mengalami kekurangan gizi akut.

Editor: Faisal Zamzami
Anadolu
Anak-anak Palestina mendapatkan makanan gratis yang dibagikan di Rafah, Jalur Gaza, Jumat, 23 Februari 2024. UNICEF hari Minggu (3/3/2024) dengan nada sangat serius memberi peringatan bahwa jumlah kematian anak-anak di Jalur Gaza akan melonjak tajam seiring berlanjutnya serangan dan pengepungan Israel. 

SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Badan PBB untuk anak-anak (UNICEF)  hari Minggu (3/3/2024) dengan nada sangat serius memberi peringatan bahwa jumlah kematian anak-anak di Jalur Gaza, Palestina,  akan melonjak tajam seiring berlanjutnya serangan dan pengepungan Israel.

Setidaknya 15 anak Palestina dilaporkan meninggal karena dehidrasi dan kekurangan gizi di Rumah Sakit Kamal Adwan di utara Jalur Gaza, sebagai dampak dari blokade ketat yang diberlakukan oleh Israel di daerah tersebut, menurut otoritas kesehatan setempat, seperti laporan Anadolu, Minggu, (3/2/2024).

Adele Khodr, direktur regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, mengatakan, "Kemungkinan besar ada lebih banyak anak yang berjuang untuk hidup di salah satu rumah sakit terakhir yang masih beroperasi di Gaza, dan mungkin bahkan lebih banyak anak di bagian utara yang tidak bisa mendapatkan perawatan sama sekali."

UNICEF mencatat hampir 16 persen dari anak-anak di bawah dua tahun di utara Gaza mengalami kekurangan gizi akut.

"Sekarang, kematian anak-anak yang kami khawatirkan sudah terjadi dan kemungkinan akan meningkat dengan cepat kecuali perang berakhir dan hambatan terhadap bantuan kemanusiaan segera diatasi," peringat Khodr.

UNICEF mendesak Israel agar lembaga bantuan kemanusiaan diizinkan membawa bantuan ke Gaza melalui semua lintas batas, termasuk ke utara Gaza.

"Rasa putus asa dan keputusasaan di antara orang tua dan dokter sudah tak tertahankan karena menyadari bantuan penyelamatan nyawa yang hanya beberapa kilometer jauhnya, tidak dapat dijangkau. Namun, yang lebih buruk adalah teriakan meratap dari bayi-bayi yang perlahan-lahan mati di bawah pandangan dunia," ungkap Khodr.

"Hidup ribuan bayi dan anak lebih banyak bergantung pada tindakan mendesak yang diambil sekarang."


 

"Kematian tragis ini dapat dihindari dan sepenuhnya merupakan hasil dari tindakan manusia yang dapat diprediksi," tambahnya.

Menurut UNICEF, kurangnya pangan bergizi, air bersih, dan layanan medis di Gaza adalah "dampak langsung dari hambatan akses dan berbagai bahaya yang dihadapi operasi kemanusiaan PBB."

Israel memulai kampanye militernya di Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober yang, menurut Tel Aviv, menewaskan hampir 1.200 orang.

Setidaknya 30.410 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas dan 71.700 lainnya terluka, selain kerusakan besar, pengungsian, dan kondisi menuju kelaparan.

Baca juga: Kontroversi, Menteri Israel Ingin Bulan Ramadan Ditiadakan Agar Tidak Mengganggu Perang di Gaza

Korban Tewas Tragedi Pembantaian Truk Tepung di Gaza Bertambah Jadi 116 Jiwa

 Jumlah korban tewas tragedi pembantaian warga Gaza yang tengah menunggu truk pengangkut tepung dan bahan makanan oleh tentara Israel bertambah. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved