Perang Gaza
Perundingan Hamas-Israel Buyar tanpa Kesepakatan, Netanyahu Tolak Gencatan Senjata dan Tukar Sandera
Serangan yang diklaim bagian dari operasi militer untuk menghabisi berigade Hamas di Rafah ini banyak ditentang berbagai negara karena akan mengakibat
SERAMBINEWS.COM - Perundingan antara kelompok pejuang Palestina Hamas dan wakil sejumlah faksi perlawanan dengan Israel berakhir tanpa keputusan, setelah Israel menolak semua tuntutan yang diajukan Hamas.
Bahkan Perdana Menteri Israel semakin berambisi untuk melancarkan serangan ke Rafah yang dihuni lebih 1,5 juta pengungsi yang telantar.
Serangan yang diklaim bagian dari operasi militer untuk menghabisi berigade Hamas di Rafah ini banyak ditentang berbagai negara karena akan mengakibatkan bencana kemanusia di Gaza semakin parah dan berakibat timbulnya banyak korban jiwa.
Dalam pernyataannya pihak Hamas menyebutkan Israel tidak menyetujui tuntutan utama Hamas.
Dikutip dari Al Jazeera sebelumnya dilaporkan tim delegasi Hamas telah meninggalkan Kairo di mana diskusi mengenai kesepakatan gencatan senjata baru dengan Israel sedang berlangsung.
Baca juga: Banyak Tentara Israel Tewas, Kepala Staf Angkatan Darat Israel: Perang Gaza Dibayar Nyawa
Husam Badran, anggota biro politik Hamas Kamis malam (7/3/2024) berbicara dengan Al Jazeera tentang masa depan perundingan gencatan senjata.
Berikut penegasannya kepada Al Jazeera:
Delegasi Hamas telah meninggalkan Kairo untuk bertemu dengan para pemimpin Hamas untuk berkonsultasi lebih lanjut.
Jelas bahwa Netanyahu dan pemerintah Israel bersikeras untuk bermain-main dengan semua pihak.
Mereka tidak menanggapi tuntutan utama tidak hanya dari Hamas tetapi juga dari rakyat Palestina, yang mencakup tercapainya gencatan senjata, mengizinkan pengungsi untuk kembali ke Gaza utara ke rumah mereka, mengizinkan bantuan kemanusiaan mengalir dengan bebas tanpa syarat, dan rekonstruksi Gaza setelah perang.
Pemerintah AS bukanlah mediator yang netral dan adil. AS mendukung Netanyahu secara politik, militer, dan finansial.
Apa yang diucapkan AS hanyalah pernyataan belaka tanpa kemauan nyata untuk menghentikan perang atau mencapai kesepakatan, bahkan kesepakatan sementara. AS harus memberikan tekanan pada Israel.
AS mengatakan perundingan di Gaza tidak gagal, perbedaan pendapat semakin menyempit
Jack Lew, duta besar AS untuk Israel, mengomentari perundingan gencatan senjata di Gaza dengan mengatakan bahwa perundingan tersebut belum “gagal”.
“Perbedaannya semakin dipersempit. Itu belum mencapai kesepakatan. Semua orang menantikan Ramadhan, yang sudah dekat,” katanya pada konferensi di Tel Aviv, mengacu pada bulan suci umat Islam yang dimulai minggu depan.
Perundingan Hamas-Israe
Hamas-Israel
Hamas
Israel
gencatan senjata
Tukar Sandera
Serambinews
Serambi Indonesia
Jadikan Darahku Cahaya yang Menerangi Jalan Kebebasan, Pesan Terakhir Jurnalis Gaza Anas al-Sharif |
![]() |
---|
Haus Darah, Terus Bunuh dan Bantai Rakyat Sipil, Netanyahu Klaim Ingin Bebaskan Gaza dari Hamas |
![]() |
---|
Surat Wasiat Anas Al-Sharif, Jurnalis di Gaza Dibunuh Israel: Jangan Lupakan Gaza dan Aku dalam Doa |
![]() |
---|
Australia dan Selandia Baru Akui Negara Palestina Secepatnya, Disusul Inggris, Prancis dan Spanyol |
![]() |
---|
Netanyahu akan Hancurkan Seluruh Gaza Kecuali Negara-negara Barat Terapkan Sanksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.