Ramadhan 2024
Sebentar Lagi Ramadhan, Sudah Hafal Doa Kamilin Untuk Shalat Tarawih? Ini Bacaan Arab dan Latinnya
Doa kamilin merupakan doa yang redaksinya berasal dari perkataan atau hasil dari redaksi para ulama yang kemudian membentuk untaian-untaian permohonan
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM - Sebentar lagi Ramadhan 1445 Hijriah akan tiba.
Merujuk pada putusan Muhammadiyah yang termaktup dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan nomor 1/MLM/I.0/E/2024, awal Ramadhan 2024 atau 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada pada Senin, 11 Maret 2024.
Sementara itu, pemerintah maupun organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) baru akan menetapkan awal ramadhan 2024 setelah sidang isbat yang akan dilaksanakan pada Minggu (10/3/2024), bertepatan dengan 29 Syakban 1445 H.
Namun merujuk pada Kalender Islam Hijriah yang dirilis oleh Kementerian Agama, diprediksi awal puasa Ramadhan 2024 akan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
Selain puasa wajib atau puasa ramadhan, pada bulan ramadhan ada satu ibadah lain yang juga hanya khusus dikerjakan pada bulan suci ini saja. Ibadah itu ialah shalat tarawih.
Shalat tarawih merupakan amalan sunnah yang dilakukan untuk menyempurnakan suatu ibadah wajib.
Hukum mengerjakan shalat tarawih adalah sunnat muakkad, yang artinya shalat sunnah ini sangat dianjurkan sebab tingkatannya hampir mendekati ibadah wajib.
Baca juga: Ini Bacaan Niat Sholat Tarawih Bulan Puasa RamadhancSendiri di Rumah atau Berjamaah di Masjid
Seperti pengerjaan ibadah shalat pada umumnya, setelah selesai menunaikan shalat, dianjurkan untuk memanjatkan doa.
Doa yang kerap jadi rujukan dibaca setelah selesai shalat tarawih ialah doa kamilin.
Nah mengingat ramadhan 1445 H yang tidak lama lagi akan menghampiri, ada baiknya mempersiapkan diri agar bisa memaksimalkan ibadah hingga sesempurna mungkin.
Termasuk menghafal doa kamilin untuk melengkapi ibadah shalat sunnah tarawih.
Bagi yang belum menghafalnya, dalam artikel berikut Serambinews.com telah menyajikan bacaan doa kamilin dalam Bahasa Arab dan latin lengkap dengan terjemahannya.
Namun sebelum menyimak bacaan doa kamilin, simak terlebih dahulu niat dan tata cara melakukan shalat sunnah witir dan tarawih yang juga tersaji dalam artikel ini. Berikut penjelasannya.
Shalat Tarawih
Shalat tarawih dikerjakan setelah shalat Isya hingga waktu fajar (sebelum shalat subuh).
Shalat sunnah ini bisa dikerjakan secara munfarid atau sendirian tanpa imam, bisa juga dikerjakan secara berjamaah.
Dalam pelaksanaannya, ada yang melaksanakan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat, namun ada juga yang mengerjakan sebanyak 20 rakaat.
Baca juga: Niat Shalat Tarawih, Niat Shalat Witir, Tata Cara Shalat Tarawih, Doa Kamilin dan Doa Sesudah Witir
- Niat Shalat Tarawih
Berikut niat dan tata cara pelaksanaannya
1. Niat shalat tarawih secara infirad atau sendiri
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.”
2. Niat shalat tarawih sebagai imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَ
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT.”
3. Niat shalat tarawih sebagai makmum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”
- Tata cara Shalat Tarawih
Shalat tarawih bisa dikerjakan secara berjamaah di masjid maupun sendiri di rumah.
Mengutip Serambinews.com (12/4/2021), salat sunnah ini bisa dikerjakan dengan cara 4 rakaat, 4 rakaat tanpa tasyahud awal, dan 3 witir tanpa tasyahud awal.
Salat tarawih ini sesuai anjuran Nabi Muhammad S.A.W, dalam sebuah hadist.
“Dari Aisyah (diriwayatkan bahwa) ketika ia ditanya mengenai shalat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Aisyah menjawab: Nabi saw tidak pernah melakukan shalat sunnat di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat.
Beliau shalat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian beliau shalat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau shalat tiga rakaat.” [HR. al-Bukhari dan Muslim].
Baca juga: UAS Bagikan 5 Amalan Menyambut Bulan Ramadhan, Lakukan Sebagai Persiapan Menuju Bulan Puasa 2024
Selain dikerjakan 4 rakaat, shalat tarawih bisa dikerjakan 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat dan 1 rakaat witir, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya:
“Dari Zaid bin Khalid al-Juhany (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Benar-benar aku akan mengamati shalat Rasulullah SAW pada malam ini, beliau shalat dua rakaat khafifatain, lalu beliau shalat dua rakaat panjang panjang keduanya.
Kemudian shalat dua rakaat yang kurang panjang dari shalat sebelumnya, lalu beliau shalat lagi dua rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya.
Kemudian shalat dua rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, lalu beliau shalat lagi dua rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, kemudian shalat dua rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, dan beliau melakukan witir (satu rakaat). Demikianlah (shalat) tigabelas rakaat.”(HR. Muslim).
Sebelum melakukan salat tarawih, disunahkan untuk mengerjakan salat sunnah dua rakaat ringan (Shalat Iftitah).
Dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya:
“Dari Abu Hurairah dari Nabi saw, (diriwayatkan bahwa) beliau bersabda: Jika salah satu di antara kamu mengerjakan qiyamul-lail, hendaklah ia membuka (mengerjakan) shalatnya dengan shalat dua rakaat ringan.” [HR. Muslim, Ahmad, dan Abu Dawud].
Berikut urutan shalat mengerjakan shalat tarawih sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari tulisan DR Marabona Munthe ME Sy, Dosen Universitas Islam Negeri Riau (UIN) Riau, dalam artikelnya Tata Cara Shalat Tarawih di Rumah Berjamaah dan Sendiri-Sendiri.
1. Mengucapkan niat shalat Tarawih sesuai posisinya sebagai imam atau makmum
2. Niat di dalam hati
3. Ketika takbiratul ihram mengucap takbir
4. Saat takbiratul ihram membaca Surat Al-Fatihah
5. Kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an
6. Rukuk
7. I’tidaal
8. Sujud pertama
9. Duduk di antara dua sujud
10. Sujud kedua
11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
12. Bangkit dari duduk
13. Mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama
14. Salam pada rakaat kedua (Jika mengikut kepada yang dua rakaat-dua rakaat), lanjut sampat rakaat keempat baru salam (Jika mengikut kepada pendapat yang empat rakaat-empat rakaat).
Baca juga: Minggu Depan Ramadhan 2024, Ini Syarat Wajib Puasa,Rukun, Hingga 9 Orang yang Dibolehkan Tidak Puasa
Shalat Witir
Setelah selesai shalat tarawih hendaknya diteruskan dengan shalat witir, sekurang-kurangnya satu raka'at.
Tetapi umumnya dikerjakan tiga raka'at dengan dua salam dan boleh pula dikerjakan tiga raka'at satu salam.
- Niat Shalat Witir
Berikut bacaan niat shalat witir.
1. Niat Shalat Witir 1 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa.
Artinya: “Saya niat sholat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa”
2. Niat Salat Witir 3 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”
Doa Kamilin
Doa kamilin merupakan doa yang redaksinya berasal dari perkataan atau hasil dari redaksi para ulama yang kemudian membentuk untaian-untaian permohonan doa.
Meski demikian, doa yang redaksinya tidak berasal dari isi Alquran dan Hadist bukan berarti doa itu tidak boleh dibaca.
Di Indonesia, doa kamilin sudah sangat populer dan paling sering dibacakan setelah selesai shalat tarawih.
Berikut bacaannya.
اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لَوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَمِنْ حُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allahummaj‘alna bil imani kamilin. Wa lil faraidli muaddin. Wa lish-shlati hafidhin. Wa liz-zakati fa‘ilin. Wa lima ‘indaka thalibin. Wa li ‘afwika rajin. Wa bil-huda mutamassikin. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlin. Wa fid-dunya zahdin. Wa fil ‘akhirati raghibin. Wa bil-qadla’I radlin. Wa lin na‘ma’I syakirin. Wa ‘alal bala’i shabirin. Wa tahta lawa’i muhammadin shallallahu ‘alaihi wasallam yaumal qiyamati sa’irina wa ilal haudli waridin. Wa ilal jannati dakhilin. Wa min sundusin wa istabraqin wadibajin mutalabbisin.
Wa min tha‘amil jannati akilin. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syaribin. Bi akwabin wa abariqa wa ka‘sin min ma‘in. Ma‘al ladzina an‘amta ‘alaihim minan nabiyyina wash shiddiqina wasy syuhada’i wash shalihina wa hasuna ula’ika rafiqan. Dalikal fadl-lu minallahi wa kafa billahi ‘aliman. Allahummaj‘alna fi hadzihil lailatisy syahrisy syarifail mubarakah minas su‘ada’il maqbûlin. Wa la taj‘alna minal asyqiya’il mardûdin. Wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin wa alihi wa shahbihi ajma‘in. Birahmatika ya arhamar rahimin wal hamdulillahi rabbil ‘alamin.
Artinya: “Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban- kewajiban, yang memelihara salat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat , yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih.
Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."
Baca juga: Jelang Ramadhan, Ketahui Lima Lubang Ini Harus Dijaga saat Puasa, Buya Yahya : Bisa Batal
Doa Setelah Shalat Witir
Berikut bacaan doa setelah menunaikan shalat Witir.
اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
"Allahumma innaa nas'aluka iimaanan daaimaan, wan'asaluka qalban khaasyi'an, wanas'aluka 'ilman naafi'an, wanas'aluka yaqiinan shaadiqon, wanas'aluka 'amalan shaalihan, wanas'aluka diinan qayyiman, wanas'aluka khairan katsiran, wanas'alukal 'afwa wal'aafiyata, wanas'aluka tamaamal 'aafiyati, wanas'alukasyukra 'alal 'aafiyati, anas'alukal ghinaa'a 'aninnaasi."
Allahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhusy-syu'anaa watadhorru'anaa wata'abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaahu yaa allaahu yaa allaahu yaa arhamar raahimiin. washallallaahu 'alaa khairi khalqihi muhammadin wa'alaa aalihi washahbihi ajma'iina, walhamdu lillaahi rabbil 'aalamiina.
Artinya: "Ya Allah ya Tuhan kami, kami memohon kepadaMu (mohon diberi) iman yang langgeng, dan kami mohon kepadaMu hati kami yang khusyu', dan kami mohon kepadaMu diberiNya ilmu yang bermanfaat, dan kami mohon ditetapkannya keyakinan yang benar, dan kami mohon (dapat melaksanakan) amal yang shaleh, dan kami mohon tetap dalam agama Islam, dan kami mohon diberinya kebaikan yang melimpah-limpah, dan kami mohon memperoleh ampunan dan kesehatan, dan kami mohon kesehatan yang sempurna, dan kami mohon mensyukuri atas kesehatan kami, dan kami mohon kecukupan.
Ya Allah ya Tuhan kami, terimalah shalat kami, puasa kami, ruku' kami, dan khusyu' kami, dan pengabdian kami, dan sempurnakanlah apa yang kami lakukan selama shalat ya Allah, ya Allah, ya Allah Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang."
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
ARTIKEL RAMADHAN 2024 LAINNYA
BACA BERITA LAINNYA DI SINI
Ramadhan
Doa Kamilin
Tarawih
Salat
shalat
sunnah
niat
tata cara
doa
witir
Serambi Indonesia
Bahasa Arab
bahasa latin
Bagi yang Berpuasa Wajib Tahu, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Batas Waktu Sikat Gigi dan Hukumnya |
![]() |
---|
Sudah Witir Saat Tarawih, Perlu Shalat Witir Lagi Usai Tahajud? Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad |
![]() |
---|
Coba Minum Air Rendaman Buah Kurma Setiap Pagi, dr Zaidul Akbar Ungkap Manfaatnya |
![]() |
---|
Manfaat Air Rendaman Kurma untuk Kesehatan, dr Zaidul Akbar Sebut Rutin Diminum Nabi Setiap Pagi |
![]() |
---|
Ramadhan Berakhir, Ini Tanda-tanda Orang Mendapat Malam Lailatul Qadar Menurut UAS dan Buya Yahya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.