Berita Banda Aceh

Kapolda Aceh Terima Berbagai Keluhan Masyarakat Jelang Ramadan, Narkoba Masih Jadi Momok

Salah satu keluhan yang intens disuarakan masyarakat dalam Jumat Curhat tersebut adalah soal peredaran narkoba yang sudah sangat meresahkan.

Penulis: Subur Dani | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko menerima berbagai keluhan dari masyarakat dalam Jumat Curhat jelang Ramadan yang digelar di Cut Na Kupi, Kota Banda Aceh, Jumat, 8 Maret 2024. 

Salah satu keluhan yang intens disuarakan masyarakat dalam Jumat Curhat tersebut adalah soal peredaran narkoba yang sudah sangat meresahkan.

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko menerima berbagai keluhan dari masyarakat dalam Jumat Curhat jelang Ramadan yang digelar di Cut Na Kupi, Kota Banda Aceh, Jumat, 8 Maret 2024.

Dalam Jumat Curhat tersebut, Achmad Kartiko ikut didampingi Irwasda Kombes Misbahul Munauwar, serta pejabat utama, agar setiap permasalahan yang dikeluhkan masyarakat dapat diberikan solusi langsung oleh pejabat di bidangnya masing-masing.

"Saya sengaja mengajak Irwasda dan pejabat utama dalam Jumat Curhat ini. Selain agar terbangun komunikasi yang baik, mereka juga dapat menjawab langsung setiap keluhan dari masyarakat," kata Achmad Kartiko dalam sambutannya.

Salah satu keluhan yang intens disuarakan masyarakat dalam Jumat Curhat tersebut adalah soal peredaran narkoba yang sudah sangat meresahkan.

Masyarakat juga meminta Bhabinkamtibmas atau Polisi Dusun yang ada di desa-desa, mensosialisasikan bahaya narkoba dan risikonya melalui tausiah di menasah atau masjid.

Terkait keluhan tersebut, Achmad Kartiko menjelaskan, bahwa Aceh merupakan pintu masuk strategis narkoba karena garis pantainya yang sangat panjang.

Begitu juga dengan peredaran narkoba dalam desa, sehingga butuh dukungan dari seluruh elemen masyarakat dalam memberantasnya.

Baca juga: Warga Keluhkan Judi Online Hingga Kenakalan Remaja di Pidie, Disampaikan Pada Jumat Curhat

"Masalah narkoba ini tidak bisa kalau dititikberatkan hanya pada polisi saja. Artinya, peran dan dukungan masyarakat juga penting. Kita juga akan mensosialisasikan secara masif melalui bhabin dan polisi dusun dengan tausiah atau forum-forum yang ada dalam masyarakat," ujarnya.

Keluhan lainnya yang disampaikan masyarakat adalah soal maraknya pemberitaan tentang begal.

Di mana, informasi tersebut sangat masif disebarkan dengan narasi dan foto yang mengerikan, sehingga terkesan di Aceh sudah tidak aman, teruma bagi pengguna jalan.

Terkait begal, Achmad Kartiko juga langsung merespon dan menjelaskan, bahwa begal itu tidak ada, yang ada adalah pencurian biasa, pencurian dengan kekerasan, dan pencurian dengan pemberatan.

Jadi, tidak semua kejahatan di jalan itu disebut begal, karena narasi itu sendiri yang menimbulkan stigma negatif dan membuat masyarakat ketakutan.

Ia menambahkan, bahwa tingkat kejahatan di Aceh sangat rendah, situasi secara umum juga sangat kondusif.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved