Berita Tafakur

Bingung Duluan Baca Doa atau Minum Dulu Saat Berbuka Puasa? Tenang, Simak Penjelasan Abu Mudi

Namun ternyata, meneguk segelas air serta memakan sebiji kurma merupakan hal yang harus didahulukan ketika sudah masuk waktu berbuka puasa.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Saifullah
Kiriman warga 
Abu MUDI Samalanga 

Setelah meneguk segelas air, barulah kemudian kita membaca doa berbuka puasa.

Persoalan ini pun sudah dijelaskan oleh Pimpinan Dayah Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Ma’hadal Ulum Diniyyah Islamiyyah Mesjid Raya (MUDI Mesra) Samalanga, Kabupaten Bireuen, Abu Syekh H Hasanoel Basri H atau yang akrab disapa Abu Mudi.

Dalam tayangan di akun Youtube Mudi TV, Abu Mudi menegaskan bahwa meneguk segelar air dan memakan sebiji kurma adalah hal yang harus didahulukan dalam berbuka puasa.

Ini karena dalam doa berbuka puasa, ada kalimat ‘Wa’ala rizqika afthartu’ yang memiliki arti ‘Atas rezeki pemberian-Mu aku telah berbuka’.

“Kalau duluan kita baca doa (berbuka puasa), maka sudah berbohong di situ,” jelas Abu Mudi.

"Karena dalam doa berbuka puasa yang berbunyi ‘Wa’ala rizqika afthartu’, memiliki arti ‘Atas rezeki pemberian-Mu aku telah berbuka’.

“Kenyataannya kan belum (meneguk segelas air),” kata Abu Mudi.

Oleh karena itu, lanjutnya, dalam hal berbuka puasa, meminum dulu sedikit air dan memakan beberapa biji kurma barulah kemudian membaca doa berbuka puasa.

“Jadi, dalam berbuka puasa didahulukan berbuka baru kemudian berdoa. Setelah itu langsung mendirikan shalat, apakah itu sendiri atau berjamaah,” jelas Abu Mudi.

Doa buka puasa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW

Mengutip Serambinews.com (15/4/2021), Ustad Adi Hidayat pernah memberikan penjelasannya mengenai doa berbuka puasa.

Dalam sebuah tayangan video yang diunggah dari YouTube HR Azhar berjudul 'DOA BERBUKA PUASA YANG BENAR !!', Ustadz Adi Hidayat menjelaskan dua doa buka puasa yang bisa dilakukan umat muslim.

Berikut bacaan doa buka puasa yang dijelaskan Ustad Adi Hidayat.

1. Doa buka puasa pertama

Doa buka puasa pertama yang dijelaskan oleh Ustad Adi Hidayat, merujuk pada pernyataan Abu Daud nomor hadist 2357 berikut.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved