Ramadhan
BPOM Uji Takjil Berbuka di 3 Titik di Banda Aceh, tak Ditemukan Bahan Berbahaya
Kepala BPOM Banda Aceh, Yudi Noviandi kemarin mengatakan, kemarin petugas BPOM mengambil sample tiga lokasi pusat penjualan takjil ramadhan, yaitu Jal
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Balai Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Banda Aceh melakukan pengujian sample takjil dan penganan yang dijual untuk berbuka puasa, guna mencegah penggunaan bahan berbahaya.
Pengujian dilakukan Kamis (14/3/2024) sore, dengan lokasi pengambilan sample di tiga titik.
Kepala BPOM Banda Aceh, Yudi Noviandi kemarin mengatakan, kemarin petugas BPOM mengambil sample tiga lokasi pusat penjualan takjil ramadhan, yaitu Jalan Tgk Pulo Di Baroh (Jalan Rujak Garuda), Jalan Panglima Nyak Makam Lampineung, dan kawasan Darussalam.
Dalam pengujian itu, petugas mengambil makanan yang dijual secara acak untuk diperiksa kandungan di dalamnya.
Baca juga: Jumat Pertama di Bulan Ramadhan Jangan Lupa Baca Surah Al Kahfi, 3 Keistimewaan Ini Bisa Anda Raih
Tampak beberapa yang diuji adalah mi, minuman berwarna mencolok, es campur, bakso, tahu, olahan ikan, dan beberapa jajanan lainnya.
Kata Yudi, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas BPOM di tiga lokasi, tidak ditemukan adanya kandungan zat berbahaya dalam penganan dan takjil berbuka. Sehingga makanan yang dijual dinyatakan aman.
“Pengujian ini untuk memastikan penganan takjil yang dijual tak ada penggunaan bahan berbaya. Alhamdulillah dari hasil pengujian, dari 23 sample yang diuji, semuanya tidak mengandung bahan berbahaya di dalamnya,” ujar Yudi.
Dalam operasi itu, pihaknya ingin menghindari makanan yang mengandung bahan seperti boraks hingga pewarna tekstil. Karena zat itu memang tidak diperuntukkan bagi makanan. Namun dalam praktiknya digunakan untuk menghasilkan makanan yang lebih gurih dan menarik.
Ia memberikan informasi, jika penggunaan boraks pada makanan dapat diketahui jika makanan itu bisa tahan lama, dari waktu lazimnya.
“Misalnya jika mi pakai boraks, itu bisa tahan dalam waktu lama sampai dua hari. Seharusnya kalau mi, tahan dalam waktu 12 jam saja, setelah itu mi mulai lengket,” ujarnya.
Ia mengatakan, setelah Banda Aceh, BPOM juga akan melakukan pengujian takjil dan penganan berbuka ke kabupaten/kota lainnya.
Sementara Plt Sekda Banda Aceh, Wahyudi yang memimpin pengujian mengimbau kepada para pedagang takjil supaya dapat menjajakan makanan yang berkualitas dan sehat. Sehingga aman dikonsumsi oleh para pembeli.
”Jangan sampai menggunakan bahan baku ataui bahan-bahan berbahaya dalam membuat makanan untuk dijual. Tapi alhamdulillah dari 3 tempat yang diuji semua makananya aman,” ujarnya.(*)
Pentingnya Memilih Buah yang Tepat Saat Buka Puasa: Hindari Gangguan Pencernaan |
![]() |
---|
SKK Migas dan Mubadala Energy Salurkan 1.700 Paket Ramadhan di Aceh |
![]() |
---|
Rektor UUI Santuni Puluhan Anak Yatim di Desa Ie Masen |
![]() |
---|
Dr Tgk Anwar Ali Isi Ceramah Tarawih Malam Ini di Islamic Center Lhokseumawe |
![]() |
---|
Safari Ramadhan, IMPM Mutiara Raya Terjunkan Dua Guru Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.