Breaking News

TERUNGKAP Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Ternyata Punya Bisnis Kapal Ikan, Motif Tak Terungkap

Korban sekeluarga yang lompat dari lantai 22 di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, ternyata memiliki bisnis kapal ikan.

Editor: Amirullah
Kolase TribunnewsWiki/Istimewa
Dulu kaya, inilah sosok dari Eddy Anwar, ayah dari satu keluarga lompat di apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara. 

Namun ternyata, dalam penyelidikan kasus tersebut, dugaan itu tak terbukti.

Kasus yang cukup ekstrem ini melibatkan ayah berinisial (EA), ibu (AEL), anak perempuan (JL), dan anak laki-laki (JWA).

Mereka saling terikat satu sama lain saat lompat dari lantai 22.

Hingga kini polisi sudah memeriksa 12 saksi, namun belum ada petunjuk yang pasti.

Saksi tersebut adalah keluarga korban dan orang-orang yang melihat kejadian itu di tempat kejadian perkara.

Polisi menyebut, keterangan para saksi masih sangat subjektif dan kini masih menjadi bagian penyidikan.

Disebut bukan bunuh diri

Bukan bunuh diri, begini kata pakar soal 4 orang satu keluarga lompat dari lantai 22 apartemen di Teluk Intan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu, 9 Maret 2024.

Berdasarkan pendalaman dan penyelidikan polisi, satu keluarga lompat dari apartemen itu melakukan bunuh diri.

Keempat korban semuanya tewas, di mana terdiri dari suami dan istri EA (51) dan AIL (52) serta dua anak mereka JIL (15) dan JW (13).

Menurut polisi para korban mengalami luka di bagian kepala belakang hingga patah tangan dan kaki.

Terkait hal itu, Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengaku tidak sepakat jika disebut bahwa keempat korban yang sekeluarga melakukan bunuh diri.

"Saya tidak sepakat dengan sebutan itu," kata Reza kepada WartaKotalive.com, Senin (11/3/2024).

Menurut Reza wajib ada alasan khusus jika disebut keempatnya bunuh diri bersama-sama.

"Empat orang yang terjun dari atap apartemen itu baru bisa dikatakan bunuh diri sekeluarga (bersama-sama), hanya jika bisa dipastikan bahwa pada masing-masing orang tersebut ada kehendak dan antarmereka ada kesepakatan (konsensual) untuk melakukan perbuatan sedemikian rupa," papar Reza.

"Namun, ingat, pada kejadian yang menyedihkan dan mengerikan itu ada dua orang anak-anak," tambah Reza.

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved