Berita Luar Negeri

Kisah Kepahlawanan Islam Khalilov, Remaja yang Selamatkan 100 Orang dari Serangan di Moskow

“Saya lebih baik jadi korban daripada membiarkan lebih dari 100 orang meninggal,” kata Islam Khalilov, remaja yang memimpin 100 orang untuk selamat.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
24h.com.vn
Kisah Kepahlawanan Islam Khalilov, Remaja yang Selamatkan 100 Orang dari Serangan di Moskow 

Kisah Kepahlawanan Islam Khalilov, Remaja yang Selamatkan 100 Orang dari Serangan di Moskow

SERAMBINEWS.COM - “Saya lebih baik jadi korban daripada membiarkan lebih dari 100 orang meninggal,” kata Islam Khalilov, remaja yang memimpin 100 orang untuk selamat.

Pada Jumat (22/3/2024) malam, kepanikan terjadi setelah rentetan senjata ditembakan secara berutal dalam serangan teroris di Gedung konser Crocus, Moskow, Rusia.

Dalam video yang beredar menunjukkan banyak orang melarikan diri karena panik ketika sekelompok pria bersenjata menyerbu gedung yang sedang menyelenggarakan konser band rock Picnic.

Akibat dari peristiwa itu, korban tewas dalam serangan mematikan di gedung konser Crocus City Hall dekat Moskow, Rusia berjumlah 133 orang.

Ada kisah kepahlawanan yang dilakukan oleh seorang remaja Rusia berusia 15 tahun, Islam Khalilov.

Ketika peristiwa itu terjadi, ia memimpin lebih dari 100 orang untuk menyelamatkan diri.

Ia membawa mereka ke tempat aman dalam serangan tersebut.

serangan teroris di Gedung konser Crocus, Moskow, Rusia pada Jumat (22/3/2024) malam waktu setempat.
serangan teroris di Gedung konser Crocus, Moskow, Rusia pada Jumat (22/3/2024) malam waktu setempat. (Tribunnews.com/IST)

Baca juga: Rusia Tahan Empat Pelaku Penembakan Konser Moskwa, Mengaku Bertindak demi Uang Rp 85 Juta

Khalilov, seorang pelajar yang bekerja paruh waktu di ruang ganti Balai Kota Crocus, menceritakan seluruh kejadian tersebut kepada reporter radio Ruptly.

Menurut bocah 15 tahun itu, dia baru menyadari ada situasi darurat ketika dia melihat orang-orang berhamburan dari eskalator dan tangga.

Khalilov mengatakan, saat itu, dia bertindak berdasarkan naluri dan menggunakan pengetahuannya tentang kompleks tersebut untuk segera mengevakuasi semua orang ke bangunan aman lainnya di kompleks tersebut.

"Saya mulai berteriak di lobi ‘Semuanya, telah terjadi penembakan! Semua orang segera berlari menuju ruang pameran,”

“Lalu saya menunjukkan kepada semua orang ke mana mereka harus lari dan membantu mereka," kata remaja tersebut, dikutip 24h.com

Menurut Khalilov, terjadi desak-desakan karena awalnya mereka terkejut dan panik.

Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan atau ke mana harus lari.

Foto ini diambil dari rekaman yang diperoleh AFP TV yang menunjukkan orang-orang bersenjata tak dikenal bergerak menuju pintu Balai Kota Crocus di Krasnogorsk, di luar Moskwa, pada akhir tanggal 22 Maret 2024. Para penyerang yang menyamar melepaskan tembakan ke Balai Kota Crocus yang penuh sesak di pinggiran utara Moskow. Krasnogorsk pada 22 Maret 2024, malam menjelang konser band rock era Soviet Piknik dalam serangan paling mematikan di Rusia selama setidaknya satu dekade. Rusia pada tanggal 23 Maret 2024 mengatakan telah menangkap 11 orang -- termasuk empat pria bersenjata -- atas serangan di gedung konser Moskwa yang diklaim oleh ISIS, dan jumlah korban tewas meningkat menjadi lebih dari 100 orang.
Foto ini diambil dari rekaman yang diperoleh AFP TV yang menunjukkan orang-orang bersenjata tak dikenal bergerak menuju pintu Balai Kota Crocus di Krasnogorsk, di luar Moskwa, pada akhir tanggal 22 Maret 2024. Para penyerang yang menyamar melepaskan tembakan ke Balai Kota Crocus yang penuh sesak di pinggiran utara Moskow. Krasnogorsk pada 22 Maret 2024, malam menjelang konser band rock era Soviet Piknik dalam serangan paling mematikan di Rusia selama setidaknya satu dekade. Rusia pada tanggal 23 Maret 2024 mengatakan telah menangkap 11 orang -- termasuk empat pria bersenjata -- atas serangan di gedung konser Moskwa yang diklaim oleh ISIS, dan jumlah korban tewas meningkat menjadi lebih dari 100 orang. (UGC/UGC/AFP)

Baca juga: Ukraina Tidak Terlibat dalam Serangan Teroris di Rusia, 62 Tewas, Dunia Kutuk Insiden Brutal Itu

Selama proses evakuasi ke tempat aman, ia selalu berlari paling akhir untuk memastikan tidak ada satu manusia pun yang terlewat.

Remaja berkebangsaan Rusia tersebut mengakui bahwa dia sebenarnya sangat takut, namun tetap harus berkerja secara profesional mesikpun terjadi keadaan darurat.

Kepada media, Khalilov mengatakan bahwa pada satu waktu, dia melihat sekilas salah satu teroris.

“Saya melihat seorang pria berjanggut mengenakan seragam militer hijau berjalan-jalan sambil membawa senapan,” katanya.

Khalilov pun menceritakan momen yang menghantuinya hingga saat ini.

Saat itulah Khalilov menyaksikan seorang pria ditembak mati oleh teroris.

Khalilov mengatakan dia tidak menganggap dirinya pahlawan.

Ia menjelaskan apa yang membuatnya mengatasi rasa takutnya.

"Saya lebih baik mengorbankan diri saya sendiri daripada membiarkan lebih dari 100 orang mati,” katanya.

Setelah tindakan berani Khalilov diberitakan oleh media Rusia, klub sepak bola FC Spartak Moscow , tim favorit Khalilov, mengundang remaja tersebut ke sebuah pertemuan dan mengumumkan bahwa Khalilov bebas menonton seluruh pertandingan tim.

Penyanyi dan rapper terkenal Rusia, Morgenstern mengatakan dia mentransfer 1 juta rubel (lebih dari Rp 170 juta) kepada Khalilov atas tindakan beraninya.

Informasi tersebut dibenarkan oleh remaja berusia 15 tahun tersebut kepada awak media.

Mufti Ravil Guynutdin, Ulama Islam di Rusia, mengumumkan bahwa Khalilov akan menerima medali keberanian.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved