Berita Aceh Barat

Warga Suak Nie, Aceh Barat Pindah Paksa Rohingya dari Markas PMI

Namun setelah dilakukan negosiasi, puluhan wanita Rohingya akhirnya dimasukkan ke dalam truk Satpol PP dan WH dan dibawa sementara ke Aula Bappeda...

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ SA'DUL BAHRI
Para pengungsi Rohingya saat dipindah paksa oleh sekelompok masyarakat dari Markas PMI dalam aksi demo yang dilakukan oleh warga di Desa Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan, Selasa (26/3/2024). 

Teriakan dan gedoran jendela membuat mereka terdiam dan tertunduk lesu.

Sebagian berdoa sambil menadahkan tangan ke atas karena terkejut.

Pasalnya, mereka baru saja mengalami musibah akibat terbaliknya kapal dan menyebabkan puluhan rekan dan saudara mereka meregang nyawa di laut.

Sementara itu, di hari kelima sudah 13 dari etnis Rohingya ditemukan sudah menjadi mayat dan bergelimpangan di laut Aceh Jaya dan Aceh Barat.

Baca juga: Enam Jasad Rohingya yang Ditemukan Mengapung di Laut Aceh Jaya Berjenis Kelamin Perempuan

Salah satu pelaku aksi demo M Nasir menyebutkan, bahwa selama keberadaan Rohingya menurutnya, banyak masyarakat Suak Nie merasa resah terhadap keberadaan etnis tersebut.

Selain itu kata M Nasir, melihat pengalaman dari kabupaten lainnya, setelah dibantu banyak tidak berterima kasih.

“Yang kami tagih sekarang perjanjian dengan pemerintah menempatkan mereka di Markas PMI hanya 5 hari saja. Ini sudah 6 hari, makanya kami datang, dan pihak gampong tidak ada koordinasi dengan kami masyarakat untuk penempatan Rohingya,” kata M Nasir.

Sementara Asisten I Setdakab Aceh Barat, T Samsul Alam yang juga juru bicara terkait Rohingya menyebutkan, bahwa hingga terjadi pemindahan etnis Rohingya dari Markas PMI ke Kantor Bupati disebabkan adanya miskomunikasi.

Menurut, ada warga yang masih kurang pemahamannya terhadap etnis Rohingya.

Sebab selama ini banyak yang viral di media massa, terkait bagaimana sikap sebagian Rohingya yang tidak memahami adat istiadat orang Aceh.

Misalnya kata T Samsul Alam, adanya penolakan makanan yang diberikan oleh masyarakat Aceh terhadap etnis Rohingya.

Sehingga terkesan tidak bisa menghargai adat budaya orang Aceh, makanya warga Suak Nie kurang bisa menerima kehadiran etnis tersebut.

Disebutkan, untuk makanan atau konsumsi para Rohingya tersebut ditangani oleh pihak UNHCR dan IOM, sumbangan dari masyarakat dan dari pemerintah sesuai kemampuan yang ada.

“Untuk sementara mereka kita tempatkan di Kompleks Kantor Bupati Aceh Barat,” kata Samsul Alam.

Baca juga: 10 Mayat Rohingya Ditemukan di Perairan Aceh Jaya dan 1 di Laut Aceh Barat

UNHCR: Pemindahan Tergantung Pemerintah Daerah

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved