Ramadhan 2024

Sebelum Ikut Suluk Fiqihnya Harus Selesai, Tgk Dicky: Tidak Mungkin Tasawuf Jika Fiqih Belum Tuntas

Ketua Pembina Yayasan Sofa Aceh ini juga mengatakan, seseorang yang mengikuti kegiatan suluk seharusnya sudah menuntaskan persoalan fiqih.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
YOUTUBE SERAMBINEWS
Pengurus DPP Isad Aceh, Dr. Tgk. Dicky Wirianto, MA, saat menjadi narasumber dalam program khusus 'Serambi Ramadhan' yang disiarkan secara langsung di YouTube Serambinews, Minggu (31/3/2024), dipandu oleh Jurnalis Serambi, Yeni Hardika. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Setiap ramadhan, di Aceh ada sebuah tradisi kegiatan beribadah yang disebut dengan suluk.

Kegiatan ini sering dilakukan menjelang akhir ramadhan, biasanya di 10 malam terakhir.

Meski sama-sama diisi dengan kegiatan zikir, namun suluk pada dasarnya berbeda dengan i'tikaf.

Hal itu sebagaimana dikatakan oleh Pengurus DPP Isad Aceh, Dr. Tgk. Dicky Wirianto, MA.

"Berbeda," ujarnya saat menjadi narasumber dalam program Serambi Ramadhan yang tayang di YouTube Serambinews, Minggu (31/3/2024).

Sebagai informasi, program ini merupakan program khusus yang diadakan Serambi Indonesia selama bulan ramadhan, bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh dan didukung oleh Bank Aceh Syariah.

Acara ini hadir setiap hari selama bulan Ramadhan mulai pukul 15.00 WIB, disiarkan secara live di YouTube Serambinews.

Tgk Dicky menjelaskan, bahwa suluk memiliki beberapa rukun, yaitu adanya mursyid (syeikh), silsilah shahihah al muttasilah (rantai sanad yang tidak terputus), murid (salik), talqin, ijazah dan bay’at, serta riyadhah/mujahadah.

Baca juga: VIDEO Antara Itikaf dan Suluk Mana yang Lebih Utama ?

"Jika kita lihat dari rukun (ini), dalam suluk dipandu oleh syeikhnya. Dalam jamaah suluk ada seseorang yang memimpin zikirnya. Kalau i'tikaf, datang di masjid niat i'tikaf langsung mulai zikir sendiri," terang Tgk Dicky.

Ketua Pembina Yayasan Sofa Aceh ini juga mengatakan, seseorang yang mengikuti kegiatan suluk seharusnya sudah menuntaskan persoalan fiqih.

Atau bisa diartikan bahwa orang tersebut sudah benar-benar paham soal fiqih, sehingga tata cara ibadahnya dan taharahnya sudah benar hingga memiliki akidah yang baik.

"Sebaiknya, sebelum memasuki wilayah tasawuf, dia harus selesai dulu di fiqihnya. Dia harus memahami tata cara ibadah yang betul, taharahnya betul, akidahnya betul, baru dia mengambil tasawuf" kata Tgk Dicky. "Tidak mungkin dia mengambil tasawuf sementara fiqihnya belum selesai," sambung Tgk Dicky.

Ilmu Fiqih, lanjut Tgk Dicky, diumpamakan seperti sebuah kapal.

Sementara tasawuf seumpama orang yang ingin mengambil sesuatu di lautan, sehingga dibutuhkan kapal untuk menjadi kendaraannya.

"Jadi fiqihnya harus selesai, akidahnya atau tauhidnya sudah selesai, baru dia (masuk) tasawuf," tegas Tgk Dicky.

Baca juga: Ini Bacaan Allahuma Iinak eufuun karim, Doa Khusus Malam Lailatul Qadar

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved