Breaking News

Nasib Oknum Polisi Polda Kepri yang Hamili Pacar saat Pendidikan, Pelaku Kini Diperiksa Propam

Tak hanya melakukan penganiayaan pada istri sirinya, oknum polisi Polda Kepri juga menghamili korban saat masih pendidikan.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
Ilustrasi polisi dan wanita hamil 

Namun saat kehamilannya diketahui SK sedang menjalani pendidikan dan janji yang dibuat yakni tunggu selesai menjalani masa pendidikan.

Namun setelah SK selesai menjalani pendidikan VMO malah di telantarkan, dan tidak dibiayai.

Vmo juga menceritakan setelah mereka nikah siri mereka sudah tinggal satu rumah di daerah Tiban sekupang.

Namun SK jarang pulang ke rumah bahkan jika pulang kondisinya mabuk.

Baca juga: Oknum Polisi Polrestabes Medan Terlibat Kasus Peredaran Narkoba, Ditangkap di Tempat Hiburan Malam

Oknum Polisi di Gorontalo Diduga Hamili Pacar, Lalu Paksa Aborsi

Sungguh pilu peristiwa yang dialami seorang wanita berinsial M di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Wanita 23 tahun itu dihamili lalu dipaksa aborsi oleh pacarnya yang merupakan seorang polisi berpangkat Briptu.

Wanita M mengaku telah mengandung anak dari polisi inisial Briptu WS.

Usia kandungannya sudah berusia 7 bulan yang kemudian dipaksa untuk digugurkan alias aborsi dengan cara menenggak belasan pil penggugur kandungan.

"Saya dipaksa minum 11 butir obat penggugur kandungan itu. Saya dipaksa dimasukan ke mulut saya. Saat itu saya hamil sudah 7 bulan itu," kata M kepada wartawan Sabtu 9 Maret 2024.

M menjelaskan, tindakan aborsi itu tidak hanya dilakukan sendiri oleh sang kekasih Briptu WS.

Dia dibantu oleh empat rekannya yang dimana dua orang di antara mereka lulusan dari kebidanan.

M pun mengaku dipaksa aborsi di kontrakan Briptu MS di perumahan Griya Tulus Permai Timuato, Kelurahan Timuato, Kecamatan Telaga, Gorontalo pada Selasa 20 Desember 2022 lalu.

"Jadi awalnya saya di bawa sama dia (Briptu WS) di rumah kontrakannya di Timuato. Setibanya disana ada 4 orang temannya menunggu. Dua perempuan yang saya tahu lulusan kebidanan. Yang satu perempuan dan satu laki-laki lainnya saya tidak tahu," ungkapnya.

M membeberkan bahwa proses aborsi itu dimulai dengan pertama dipaksa menenggak belasan pil penguggur janin.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved