Fakta Dokter Dwi Fatimah Tewas Kecelakaan saat Dikejar Polisi, Diteriaki Maling Mobil
Dwi Fatimah tewas usai mobil yang dikendarainya menabrak tiang listrik dan rumah warga, sekitar pukul 23.50 WIB.
SERAMBINEWS.COM - Nasib tragis menimpa Dwi Fatimah Yen (29), seorang dokter di Jambi, tewas dalam kecelakaan, Jumat (29/3/2024) malam.
Dwi Fatimah tewas usai mobil yang dikendarainya menabrak tiang listrik dan rumah warga, sekitar pukul 23.50 WIB.
Korban yang mengendarai mobil, sempat dituduh maling.
Ia bahkan dikejar oleh polisi dan warga.
Terkait kejadian itu, keluarga korban meminta agar nama baik Dwi dipulihkan. Hal ini disampaikan sepupunya, Erwin.
Ia mengatakan, keluarga terganggu dengan narasi yang beredar bahwa korban mencuri mobil, sehingga dikejar.
Ada juga yang menyebut bahwa Dwi merupakan pelaku tabrak lari.
“Tolong klarifikasi ya, mobil siapa yang dicuri, siapa korbannya, kalau tabrak lari siapa korbannya, siapa yang ditabrak," ujarnya, Senin (1/4/2024).
"Kami berharap pihak-pihak yang menarasikan tolong klarifikasi juga ke media, biar nama baik beliau ini pulih lagi,” sambungnya.
Erwin memastikan, mobil yang dikendarai Dwi merupakan milik orangtuanya, yang dilengkapi dengan surat-surat kendaraan.
Baca juga: Sosok Dokter Dwi Fatimah, Difitnah Mencuri Mobil, Dikejar Warga dan Polisi, Tewas Kecelakaan Tunggal
Dokter di klinik kecantikan
Menurut Erwin, Dwi lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Jambi pada 2018.
Perempuan tersebut bekerja sebagai dokter di sebuah klinik kecantikan.
Pada hari terjadinya insiden, korban sedang mencari tempat untuk membuka usaha klinik kecantikan di Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi, Jambi.
“Sebelumnya sudah punya 7 usaha klinik kecantikan, mau buka di daerah Sebapo, Kecamatan Mestong," ucapnya.
Telepon orangtua
Sewaktu mengendarai mobil di Mestong, korban sempat menelepon ayahnya.
Dwi berkata, dirinya dibuntuti tiga orang.
Mereka meneriaki Dwi maling.
Korban bertambah panik ketika polisi turut mengejar.
“Semakin dikejar semakin ngebut lagi bawa mobilnya, maka terjadilah kecelakaan di Desa Sekernan,” ungkap Erwin.
Dwi mengalami kecelakaan di Desa Sekernan, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi.
Dia menuturkan, keluarga sudah mengikhlaskan kepergian korban.
Keluarga meminta agar tuduhan-tuduhan negatif kepada korban dihilangkan.
Erwin juga berharap agar polisi memberikan klarifikasi mengenai kejadian itu ke keluarga.
Mengenai proses hukum, Erwin menuturkan, keluarga, khususnya orangtua korban, akan berunding terlebih dulu.
Baca juga: Kepergok Mencuri Tabung Gas Elpiji, Maling di Jember Tewas Dihajar Puluhan Orang
Keterangan polisi
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Muaro Jambi AKBP Wahyu Bram mengungkapkan, anggotanya yang mengejar korban, tidak bersalah.
Pasalnya, kata Wahyu, polisi memiliki kewenangan untuk menghentikan orang apabila sedang dicurigai.
Malam itu, korban memacu mobil dalam kecepatan tinggi saat melewati pos penyekatan polisi di area SPN Polda Jambi.
Warga meneriaki pengemudi itu sebagai maling.
"Maka petugas menyalakan sirine dan melakukan pengejaran,” tuturnya, Senin.
Karena merasa curiga dengan tuduhan maling itu, petugas kemudian melakukan penyelidikan untuk memastikan keadaan.
“Kita takut juga anggota ini salah atau gimana, apakah benar ada pencurian atau jangan-jangan sedang dikejar debt collector.
Tapi setelah anggota melakukan penyelidikan malam itu, memang korban ngebut karena dikejar-kejar warga,” jelasnya.
Dalam pengejaran tersebut, polisi sempat memperingatkan korban lewat pengeras suara.
Polisi juga sempat mengeluarkan tembakan peringatan.
Namun, korban tetap memacu mobil dengan kencang.
Pengejaran berlangsung lama.
Hingga kemudian di lokasi kecelakaan, mobil korban tak terkendali karena menghindari kendaraan lain.
Mobil Keluarga
Saat ini selain syok, keluarga juga terganggu dengan banyaknya narasi di media, korban meninggal karena dikejar dan dituduh mencuri mobil.
Ada juga yang menuduh pelaku tabrak lagi.
“Tolong klarifikasi ya, mobil siapa yang dicuri, siapa korbannya, kalau tabrak lari siapa korbannya, siapa yang ditabrak. Kami berharap pihak-pihak yang menarasikan tolong klarifikasi juga ke media, biar nama baik beliau ini pulih lagi,” katanya.
Pasalnya mobil yang dikendarai itu mobil sendiri (orangtua) yang lengkap dengan surat menyurat kepemilikan BPKB.
“Untuk proses hukum selanjutnya, kami keluarga butuh berunding terlebih dahulu, terutama orang tuanya. Cuma beberapa hari lagi ada (laporan),” kata Erwin menegaskan.
Baca juga: Gaspol! Polres Langsa Giat Buru Bandar Sabu di Bulan Puasa, Terbaru Ringkus 1 Tersangka & Sita 1 Kg
Baca juga: Warga Aceh Ikut Terlibat Kasus Penyelundupan Etnis Rohingya, 4 Orang Berhasil Ditangkap dan 4 DPO
Baca juga: Bazar Murah Korem 011/Lilawangsa Diserbu Warga, Danrem: Untuk Membantu Masyarakat Hadapi Idul Fitri
Kompas.com: Dokter Tewas Kecelakaan Usai Dituduh Maling, Keluarga Minta Nama Baik Korban Dipulihkan
Prada Lucky Tewas Dianiaya Senior, Sang Ayah Siap Taruh Nyawa, Serma Christian Minta Pelaku Dipecat |
![]() |
---|
Siasat Licik Hanafi Bunuh Tiwi Pegawai BPS di Maluku Utara, Gasak Uang Demi Nikahi Rekan Korban |
![]() |
---|
Detik-detik Jembatan Gantung di Xinjiang China Putus, 5 Orang Tewas dan 24 Terluka |
![]() |
---|
VIDEO Pasukan Israel Dihantui Teror Ancaman di AS, Mobil Hangus Terbakar |
![]() |
---|
Prada Lucky Namo Tewas Diduga Dianiaya Senior, Terungkap Pesan Terakhir Korban ke Dokter |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.