Sosok dan Rekam Jejak Marsdya M Tonny Harjono, Eks Ajudan Jokowi Kini Jadi KSAU, Punya Harta Rp 11 M

Marsdya Mohammad Tonny Harjono sebentar lagi akan dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) menggantikan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Editor: Amirullah
Ho
Marsekal Fadjar Prasetyo dan M Tonny Harjono (kanan). (ho) 

SERAMBINEWS.COM - Berikut sosok dan rekam jejak Marsdya Mohammad Tonny Harjono, mantan ajudan Jokowi yang kini jadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) .

Marsdya Mohammad Tonny Harjono sebentar lagi akan dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) menggantikan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Menurut Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, Presiden Jokowi telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 20/TNI/Tahun 2024 tentang pemberhentian dengan hormat Fadjar dari jabatan KSAU, dan digantikan dengan Tony.

"Dan pengangkatan Marsekal Madya TNI Mohamad Tonny Harjono sebagai KASAU yang baru," ujar Ari dalam keterangan tertulis, dikutip dari Kompas.com, Rabu (3/4/2024).

Menurut Ari, Keppres tersebut mulai berlaku sejak saat pelantikan.

Pelantikan rencananya akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini.

Sosok Marsdya Mohammad Tonny Harjono

Mohammad Tonny Harjono merupakan pria kelahiran Jakarta, 4 Oktober 1971.

Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) di Yogyakarta pada 1993.

Beberapa waktu lalu, Tonny pernah dipercaya menajabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Sebelum menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II, Tonny pernah mengemban amanah sebagai Danlanud Adi Soemarmo Solo, Danlanud Halim, hingga Sekretaris Militer Presiden Jokowi 2014-2016.

Tony pernah menjabat Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Udara (Kodiklatau) pada 2022.

Selanjutnya, ia ditunjuk menjadi Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) di tahun yang sama.

Kemudian promisi menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II.

Kiprah Tonny Hardjono dalam berbagai peristiwa penting, mulai dari aksi heroik F-16 di Bawean tahun 2003 hingga kemegahan Sukhoi di langit Halim Perdanakusuma.

Pada 3 Juli 2003, saat Tonny menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, ia memimpin dua pesawat F-16 untuk mencegat lima F-18 US Navy yang memasuki wilayah udara Indonesia tanpa izin di Kepulauan Bawean. Keberanian dan kesiagaannya dalam menjaga kedaulatan negara menjadikannya pahlawan bagi rakyat Indonesia.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved