Opini

Puasa Ramadhan dan Nilai Sosial

Karena itu, bulan ini menjadi penantian bagi setiap hamba Allah yang beragama Islam, sebagai implementasi keimanan dan kecintaan yang ditunjukkan deng

Editor: mufti
IST
Taufiq Abdul Rahim, Dosen Universitas Muhammadiyah Aceh dan Peneliti Senior Political and Economic Research Center/PEARC-Aceh 

Taufiq Abdul Rahim, Dosen Universitas Muhammadiyah Aceh dan Peneliti Senior Political and Economic Research Center/PEARC-Aceh

PELAKSANAAN ibadah puasa pada bulan Ramadhan memiliki nilai penting sesuai dengan perintah ataupun kewajiban Allah dalam Al-Qur'an Surat al-Baqarah Ayat 183. “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”. Ini sangat jelas merupakan perintah dan kewajiban yang ditetapkan oleh Allah swt kepada orang yang beriman serta konsisten dengan keislamannya.

Sebagai rukun Islam ketiga, puasa Ramadhan harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh umat Islam untuk mendapatkan rahmat-Nya. Pada prinsipnya bulan Ramadhan, bulan diturunkannya Alquran, merupakan bulan yang penuh kebaikan dan mempunyai kelebihan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya selama setahun.

Karena itu, bulan ini menjadi penantian bagi setiap hamba Allah yang beragama Islam, sebagai implementasi keimanan dan kecintaan yang ditunjukkan dengan kegembiraan yang luar biasa jika tibanya bulan suci Ramadhan. Demikian juga dengan melaksanakan berbagai tambahan frekuensi ibadah sunnah dan bersedekah dapat menambah nilai serta pahala puasa.

Sehingga seluruh umat Islam maupun muslim dan muslimah sangat bergembira secara lahir dan batin di bulan Ramadhan yang penuh berkah dan maghfirah. Dalam prinsip ibadah puasa Ramadhan juga disebutkan sebagai ujian dalam bentuk “shaum” atau puasa wajib bagi muslimin merupakan ibadah khusus. Sesungguhnya bahwa hanya Allah swt yang memberikan balasannya, baik pahala yang berlipat ganda maupun peningkatan derajat ketaqwaan terhadap hamba-Nya yang sangat patuh terhadap perintah wajib berpuasa.

Karenanya jelas bahwa, nilai yang diberikan Allah swt dengan bermakna serta memiliki arti penting terhadap kehidupan muslim sejati, yang tunduk serta patuh beribadah hanya kepada Allah. Selanjutnya karena ibadah khusus dan rahasiannya diketahui Allah swt yang Maha Agung, Maha Besar dan Maha Berkuasa serta Maha Bijaksana. Maka selama bulan suci Ramadhan semua bernilai ibadah, juga bagi yang membaca Al-Qur'an satu huruf saja yang dibaca diperkalikan secara ganda sepuluh kali. Sehingga pilihan membaca Al-Qur’an sangat mulia di hadapan Allah swt.

Hal ini sejalan dengan hadist Rasulullah Muhammad saw, “Tiap orang yang tidak membaca 10 ayat Al-Qur'an termasuk orang yang lalai dalam hidupnya”. Dengan demikian sungguh nilai puasa Ramadhan serta ibadah lainnya di bulan Ramadhan termasuk memberikan sedekah, menyantuni fakir miskin juga banyak ibadah pendukung dan penyerta lainnya di bulan Ramadhan yang selalu dirindukan hamba Allah sebagai muslim serta muslimah yang konsisten dengan perintah wajib dari Allah swt.

Dengan demikian banyak serta bervariasi amalan lainnya di bulan Ramadhan yang bisa diamalkan. Misalnya dengan memberikan makanan berbuka kepada orang-orang yang berpuasa, minimal satu biji kurma dalam rangka membina hubungan sesama muslim dalam bulan Ramadhan, meningkatkan kesetiakawanan serta solidaritas sesama manusia sebagai hamba Allah yang shaleh.

Sehingga setiap amalan harus diyakini dilaksanakan dengan penuh keikhlasan kepada Allah swt, hal yang prinsipil dilakukan dengan niat tulus ikhlas berharap sebagai ibadah kepada Allah swt. Tidak mengharapkan balasan dari orang lain, maka dalam setiap melakukan amalan di bulan Ramadhan hanya mengharapkan ridha Allah swt.

Amal sosial

Demikian juga selanjutnya sedekah pada bulan Ramadhan membantu orang lain dalam kehidupan sesama, saling mempunyai kepedulian antara satu sama lain dalam tataran sosial yang sangat berarti bagi kehidupan umat Islam lainnya yang sedang mengalami kesusahan dan himpitan kehidupan yang serius di era modern dan ketidakpastian ekonomi politik saat ini.

Karena itu, dalam kehidupan keislaman selaras dengan perkembangan serta catatan sejarah serta nilai amalan sosial dengan menggunakan solidaritas Islam. Ini juga dalam rangka meningkatkan persaudaraan sesama umat Islam dan juga nonmuslim. Hal ini pernah dilaksanakan oleh Rasulullah saw dalam meningkatkan kualitas keimanan dan taqwa.

Selanjutnya berbagai amalan baik di bulan Ramadhan serta bermacam ujian dapat diaplikasikan setelah bulan tersebut yang memberikan dampak sosial yang luar biasa serta dapat terus saling membantu. Istilah lainnya adanya aktivitas filantropi kehidupan masyarakat yang terus dapat dilanjutkan untuk saling membantu sesama di tengah kehidupan sosial kemasyarakatan.

Demikian juga, hal yang prinsipil adalah, shalat jama’ah yang dilaksanakan selama bulan Ramadhan demikian rajin dan intensif bernilai banyak sekali. Di samping itu amal yang sedikit pun cukup mempunyai makna dilaksanakan pada bulan Ramadhan.

Rasulullah Muhammad saw bersabda, “Amal sedikit juga disenangi Allah swt, sedikit tetapi dilakukan secara terus menerus”. Karena itu dapat dinyatakan banyak sekali hikmah dalam puasa Ramadhan, di samping melaksanakan puasa Ramadhan juga berbagai penilaian yang merupakan milik Allah semestinya diraih oleh hamba-Nya secara tunduk patuh dengan kewajiban serta perintah Allah swt.

Selanjutnya dampak puasa dari ibadah selama bulan Ramadhan ini diharapkan mempunyai makna penting dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Selanjutnya menjadi kebiasaan serta kebiasaan kehidupan sebagai muslim dan muslimah dalam mengarungi kehidupan. Sehingga apapun ibadah selama bulan Ramadhan masih kekal dilaksanakan dan terus berkelanjutan demi meningkatkan kualitas iman dan taqwa.

Dengan tetap beribadah kemudian berharap kepada nilai-nilai Islam mempunyai sifat-sifat baik serta bernilai positif dalam kehidupannya, tidak menimbulkan gejolak konflik karena perbedaan yang berlaku dalam pemahaman. Islam agama rahmatan lil ‘alamin penuh dengan rahmat dan kedamaian. Bukan hanya kepada sesama muslim, tetapi kepada sekalian alam dan isinya.

Kemudian juga terhadap lingkungan hidup dan menjaga kelestarian kehidupan. Oleh karena itu, ingin menjadi hamba Allah yang baik serta patuh terhadap kewajiban dan perintah-Nya selayaknya menghargai dan menghormati antar sesama, tidak diskriminatif, dzalim, membuat kegaduhan dan menghargai hak asasi manusia (HAM). Maka hidup tetap dalam kedamaian dalam lindungan dan ridha Allah swt.

Dalam prinsip kehidupan Islam, selalu saja memiliki harapan positif bukan hanya pada bulan Ramadhan saja, tetapi tetap kekal sampai mati dan mengharapkan ridha Allah dan kehidupan akhirat yang lebih baik. Sebagaimana bunyi hadist Rasulullah saw, “Sebaik-baik manusia adalah bermanfaat bagi orang lain."

Dampak sosial dari pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan dalam kehidupan masyarakat yang semakin baik harus dipertahankan dalam kehidupan. Sehingga ukhuwah antara sesama umat Islam semakin kokoh, seimbang dan harmonis.
 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved