Berita Luar Negeri

Kepanikan AS di Timur Tengah, CENTCOM Ubah Posisi Kapal Perang Demi Bela Israel dari Ancaman Iran

AS yang merupakan sekutu Israel mengambil langkah untuk memposisikan ulang kapal perangnya sebagai mengantisipasi serangan Iran.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
AFP
Kapal perusak berpeluru kendali USS Gravely (DDG 107) milik angkatan bersenjata Amerika Serikat 

Kepanikan AS di Timur Tengah, CENTCOM Ubah Posisi Kapal Perang Demi Bela Israel dari Ancaman Iran

SERAMBINEWS.COM – Amerika Serikat (AS) tampaknya terlihat panik ketika pernyataan publik Iran yang mengatakan akan menyerang Israel.

Karenanya, AS yang merupakan sekutu Israel mengambil langkah untuk memposisikan ulang kapal perangnya sebagai mengantisipasi serangan Iran.

AS sangat khawatir bahwa serangan Iran terhadap Israel akan menyebabkan perang regional, yang pada gilirannya akan memperburuk situasi di Timur Tengah secara keseluruhan.

Komandan Pusat Amerika Serikat (CENTCOM), Jenderal Michael Erik Kurilla berada di Israel pada Jumat (12/4/2024) untuk mengoordinasikan langkah pertahanan AS dengan staf umum Israel.

Iran mengancam Israel dengan pembalasan setelah Israel menyerang kompleks kedutaan Iran yang digunakan oleh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC). 

Kantor berita Israel, Jerusalem Post melaporkan bahwa AS telah memperingatkan berkali-kali tentang kemungkinan serangan Iran terhadap wilayah Israel.

Dilaporkan bahwa AS memindahkan dua kapal perang perusak, satu dari dalam Timur Tengah dan satu lagi dari luar kawasan.

Menurut seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya, salah satu dari kapal tersebut dipersenjatai dengan sistem pertahanan rudal Aegis.

AS tampaknya benar-benar sangat khawatir akan ancaman Iran tersebut, bahwa serangan Iran terhadap Israel akan menyebabkan perang regional, yang pada gilirannya akan memperburuk situasi di Timur Tengah secara keseluruhan.

Kapal perusak USS Laboon milik AS menjadi sasaran serangan Houthi Yaman di laut Merah, Senin (15/1/2024).
Kapal perusak USS Laboon milik AS menjadi sasaran serangan Houthi Yaman di laut Merah, Senin (15/1/2024). (US NAVY)

Para pejabat AS dilaporkan frustrasi dengan keputusan Israel untuk tidak memberi tahu mereka tentang serangan di Damaskus.

Hal tersebut telah mendorong para pejabat Israel untuk berbagi informasi tentang bagaimana Israel dapat menanggapi serangan Iran.

Para pejabat AS mengatakan bahwa pengubahan posisi kapal perang untuk melindungi pasukan AS di wilayah tersebut.

Ketakutan akan serangan menjadi lebih kuat setelah serangan di Damaskus, ketika pemerintah Israel mengacak-acak GPS minggu lalu.

Para pejabat Israel juga berusaha meyakinkan masyarakat Israel dan mengatakan bahwa pembelian generator, penyimpanan makanan tambahan, dan penarikan uang tunai tidak diperlukan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved