Beredar Rumor, Netanyahu Melarikan Diri dari Israel di Tengah Serangan Iran

SERAMBINEWS.COM - Rumor mengatakan bahwa satu-satunya pesawat yang meninggalkan Israel selama serangan pesawat tak berawak dan roket Iran baru-baru ini di wilayah pendudukan Palestina membawa Perdana Menteri Netanyahu di dalamnya.

Dikutip dari situs Albawaba, rumor tersebut muncul setelah beberapa pengguna di platform media sosial mengklaim bahwa Netanyahu melarikan diri dengan "pesawat Kiamat" yang diduga meninggalkan Israel dan menjadi satu-satunya pesawat yang muncul di radar.

Baca juga: VIDEO Israel Minta DK PBB Segera Gelar Rapat Darurat, Panik Usai Diserang Oleh Iran

Di sisi lain, beberapa pengguna mengecam siapa pun yang mengklaimnya dan menyatakan bahwa jika itu adalah "Pesawat Kiamat", pesawat itu tidak akan muncul di radar mana pun untuk tindakan keamanan ekstra.

Seorang pengguna media sosial menambahkan, "Pesawat yang begitu rahasia sehingga Anda dapat melacaknya di radar penerbangan 24".

Pengguna menggunakan X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) untuk menyuarakan pendapat mereka mengenai masalah ini, dan banyak dari mereka mengisyaratkan potensi Perang Dunia III:

"Elit dilindungi sementara rakyatnya menderita".

"Saya akan berjalan-jalan sebelum Perang Dunia III dimulai".

"Pertempuran akhir zaman menurut Alkitab akan segera dimulai".

Menurut Times of Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengambil bagian dalam kabinet keamanan Israel kemarin di tengah antisipasi serangan Iran.

Menurut Otoritas Pengaturan Penerbangan Sipil Yordania, keputusan Iran untuk menyerang Israel dengan nama "Operasi Janji Jujur" terjadi setelah negara tersebut menyerang konsulat Iran di Suriah yang mengakibatkan respons berupa drone dan serangan yang terbang melintasi Yordania sehingga menimbulkan kekhawatiran internasional yang lebih besar.

Pejabat Yordania kemudian menambahkan, “Untuk menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan sipil di wilayah udara Yordania, mengingat meningkatnya risiko di wilayah tersebut, dan setelah menilai risiko sesuai dengan standar yang diikuti secara internasional”.(*)