Breaking News

Harga Komoditi

Harga Pala dan Minyak Nilam Stagnan, Petani Abdya Optimis Bakal Naik

Hingga Rabu hari ini, harga sebagian komoditi pertanian dan perkebunan seperti minyak pala dan Minyak Nilam dilaporkan masih stagnan.

Penulis: Taufik Zass | Editor: Taufik Hidayat
Harga Pala dan Minyak Nilam Stagnan, Petani Abdya Optimis Bakal Naik - Pala-basah-Abdya.jpg
Kiriman warga 
Pala basah yang dijemur di salah satu tempat penampungan hasil bumi di Desa Drien Beurumbang, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya.
Harga Pala dan Minyak Nilam Stagnan, Petani Abdya Optimis Bakal Naik - Ali-Akbar-di-kebun-nilam.jpg
For serambinews.com
M Ali Akbar, seorang penampung hasil bumi di Desa Drien Beurumbang, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Abdya berada di kebun nilam miliknya di desa setempat.

Laporan Taufik Zass | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Harga sebagian komoditi pertanian dan perkebunan seperti minyak pala dan Minyak Nilam dilaporkan masih stagnan. Kendari demikian, semangat petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) untuk merawat kebunnya masih tinggi, karena mereka optimis harga komoditi hasil pertanian dan perkebunan tersebut akan naik lagi. 

"Kami yakin harga minyak nilam dan minyak pala akan naik lagi kedepannya. Karena hingga saat ini harga minyak pala dan minyak nilam masih bertahan dengan harga yang masih menguntungkan petani kita," kata Mustafa salah seorang petani nilam di Kuala Batee, Abdya, Rabu (24/04/2024).

Untuk diketahui, sejak setahun terakhir harga Pala basah di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dilaporkan masih bertahan di level harga Rp 28.000/Kg, demikian juga dengan harga pala kering masih bertahan di kisaran harga Rp 70.000/Kg.

"Harga Pala basah masih bertahan, demikian juga dengan harga pala kering masih Rp 70.000 / Kg," kata M Ali Akbar, salah seorang penampung Pala di Desa Drien Beurumbang, Kecamatan Kuala Batee, Abdya, saat dikonfimasi Serambi, Rabu (24/04/2024).

Dua tahun yang lalu, terang M Ali Akbar, harga pala basah Rp 15.000/Kg, Pala kering Rp 45.000 - Rp 50.000/Kg. "Harga bunga pala merah saat ini Rp 180.000 dari harga sebelnya Rp 100.000 dan Bungan Pala Putih Rp 150.000 dari harga sebelumnya Rp 70.000/Kg," kata M. Ali Akbar.

M. Ali juga mengatakan, kenaikan bukan hanya terjadi pada biji dan bunga pala saja, namun harga minyak pala juga naik, dari harga Rp 500.000 - Rp 550.000/Kg naik menjadi Rp 950.000. "Petani pala sangat bersyukur dan kembali bersemangat untuk menggarap kebun mereka," ungkap M Ali.

Demikian juga dengan harga minyak Nilam, menurut M Ali masih bertahan Rp 950.000/Kg. Harga yang sudah bertahan sejak Januari 2024 ini menurut M Ali tergolong tinggi jika dibandingkan dengan harga sebelumnya yang hanya Rp 500.000/Kg.

"Alhamdulillah, harga minyak Nilam masih bertahan Rp 950.000/Kg. Harga ini tergolong tinggi jika dibandingkan dengan harga setahun yang lalu yang hanya Rp 500.000/Kg," ungkap Mustafa Kamal petani nilam di Abdya. 

Untuk diketahui, seiring dengan mulai naiknya harga minyak Nilam, sebagian petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai membudidayakan kembali tanaman Nilam di areal perkebunan mereka. Mereka berharap harga Nilam bisa terus bergerak naik agar petani Nilam bisa kembali berjaya seperti tahun 1999 silam.

"Dengan harga sekarang sudah menguntungkan petani, namun kita sangat berharap harga minyak Nilam bisa terus naik sehingga petani Nilam kita bisa kembali berjaya seperti tahun 1999 lalu," ungkap Mustafa.

Mustafa mengaku, potensi Nilam di Kabupaten Aceh Barat Daya sangat menjanjikan, selain tingkat kesuburan yang tinggi dan kecocokan iklim petani setempat juga sangat gigih dalam membudidayakan tanaman bernilai ekspor ini.

"Kalau harganya bagus petani pasti akan kembali terdorong untuk membudidayakan Nilam, dan Abdya juga salah satu kabupaten penghasil Nilam terbaik," ungkapnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved