Perang Iran vs Israel

Anggota Uni Eropa Bersikeras Ingin Masukkan IRGC Sebagai Daftar Teroris, Sosok Ini Menentang Keras

“Mendaftarkan organisasi ini (IRGC) sebagai 'organisasi teroris' tidak akan mempunyai dampak praktis,” kata Josep Borrell.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
STRINGER/AFP
Anggota Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) berbaris selama parade militer tahunan di kota Ahvaz di barat daya Iran sebelum serangan. 

Anggota Uni Eropa Bersikeras Ingin Masukakn IRGC Sebagai Daftar Teroris, Sosok Ini Menentang Keras

SERAMBINEWS.COM – Sejumlah anggota perlemen Uni Eropa bersikeras ingin memasukkan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) sebagai daftar entitas teroris.

Namun hal tersebut ditentang keras oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell.

Pada Rabu, (24/4/2024), ia telah menegaskan kembali penolakan tersebut untuk menyebut IRGC sebagai entitas teroris.

Pernyataannya itu memicu kritik lebih lanjut dari anggota Parlemen Eropa selama debat pleno pada Rabu.

Menanggapi serangan Iran terhadap Israel bulan ini, Josep Borrell mengatakan langkah-langkah baru sedang diterapkan terhadap Teheran.

Termasuk memperluas sanksi yang ada terkait drone dan rudal, serta memperluas tindakan ini ke kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Iran di Timur Tengah.

Uni Eropa (UE) belum menetapkan IRGC sebagai organisasi teroris, meskipun ada seruan untuk melakukan hal tersebut dan resolusi Parlemen Eropa tahun lalu yang menyetujui hal tersebut.

“Mendaftarkan organisasi ini (IRGC) sebagai 'organisasi teroris' tidak akan mempunyai dampak praktis,” kata Borrell, dikutip dari kantor berita Iran International.

Gambar selebaran yang diberikan oleh kepresidenan Iran pada 22 September 2019 menunjukkan anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran memberikan penghormatan militer pada parade militer tahunan.
Gambar selebaran yang diberikan oleh kepresidenan Iran pada 22 September 2019 menunjukkan anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran memberikan penghormatan militer pada parade militer tahunan. (Kepresidenan Iran / AFP)

Menanggapi argumen Borrell bahwa dasar hukum untuk memasukan IRGC dalam daftar teroris belum terpenuhi, Charlie Weimers, perwakilan Swedia, menyebut ketua UE tersebut sebagai pembohong.

“Itu tidak masuk akal. Di sini, saya mempunyai pendapat hukum rahasia dewan. Anda tanpa malu-malu berbohong untuk melindungi IRGC. Kami tidak akan merindukan Anda, Tuan Borrell, tapi saya yakin para mullah (pemuka agama Islam) akan merindukan Anda,” kata Weimers.

Anggota parlemen Jerman Hannah Neumann, yang telah lama mendukung pembentukan IRGC sebagai daftar teroris, mengatakan “Apa lagi yang harus dilakukan rezim ini sampai Anda akhirnya sadar akan kenyataan pahit? IRGC adalah organisasi teror,”

“Drone dan rudal yang menyerang Israel dan menyerang kapal kami di Laut Merah diproduksi di Iran, dan kami seharusnya memberikan sanksi kepada semua pihak yang terlibat beberapa bulan lalu.”

“Dan yang terakhir, rezim tersebut tidak secara sah mewakili rakyat Iran, dan Anda harus berhenti berpura-pura melakukan hal tersebut,” tambah Neumann, yang secara langsung berbicara kepada Borell.

Baca juga: Presiden Iran Janji Akan Lenyapkan Israel Beserta Isinya, Serangan IRGC Akan Mengakhiri Rezim Zionis

Beberapa anggota Parlemen Eropa dan aktivis telah mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan landasan bagi UE untuk menindaklanjuti seruan agar IRGC dimasukkan ke dalam daftar organisasi teror.

Juli lalu, dua anggota Parlemen Eropa menyatakan bahwa IRGC dapat didaftarkan tanpa hambatan hukum berdasarkan Pasal 1(4) "Posisi Bersama 2001/931/CFSP."

Pandangan ini juga disetujui oleh mantan pemimpin Iran di pengasingan, Reza Pahlavi.

Ia mengutip sekelompok pengacara Perancis-Iran yang berpandangan bahwa Uni Eropa tidak memiliki hambatan hukum untuk memasukkan Garda Revolusi ke dalam daftar hitam.

 

Iran Dijatuhkan Sanksi oleh Uni Eropa usai Membela Diri dari Serangan Israel

Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Iran usai melakukan serangan balasan terhadap Israel beberapa waktu lalu.

Iran pun menyesalkan tindakan cepat Uni Eropa yang semberono dalam menjatuhkan sanksi.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian mengatakan, tindakan Iran menyerangan Israel sebagai bentuk membela diri atas apa yang telah dilakukan Israel terhadap Iran.

“Sangat disesalkan melihat Uni Eropa dengan cepat memutuskan untuk menerapkan pembatasan yang lebih melanggar hukum terhadap Iran hanya karena Iran menggunakan haknya untuk membela diri dalam menghadapi agresi sembrono Israel,” kata Amir-Abdollahian.

Baca juga: AS Salah Perhitungan dengan Iran, Teheran Ingatkan Kejadian 44 Tahun Lalu: Kekalahan Bersejarah

Ia pun meminta Uni Eropa untuk melihat lebih jelas permasalahan yang terjadi, dan meminta menerapkan sanksi terhadap Israel.

Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke Israel sebagai tindakan pembalasan atas pemboman Israel terhadap kompleks kedutaan besarnya di Damaskus.

Pada Senin (22/4/2024), para menteri luar negeri Uni Eropa pada prinsipnya sepakat untuk memperluas sanksi terhadap Iran dengan menyetujui untuk memperluas tindakan pembatasan terhadap ekspor senjata Teheran, baik drone atau rudal apa pun ke proksi Iran dan Rusia, laporan Times of Israel.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved