Konflik Iran Vs Israel

Iran Tetap Siaga Jika Diperangi Israel: Kami Bisa Luncurkan Rudal jika Terancam

Serangan itu menewaskan tujuh anggota IRGC termasuk Komandan Pasukan Quds elit Iran, Brigjen Mohammad Reza Zahedi.

Editor: Faisal Zamzami
ATTA KENARE/AFP
Ilustrasi - Sebuah truk militer Iran membawa bagian-bagian dari rudal Sayad 4-B melewati potret pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei selama parade militer sebagai bagian dari upacara memperingati hari tentara tahunan negara itu di Teheran pada 17 April 2024. Update Iran vs Israel hari ini, Teheran remehkan serangan balik Pasukan Pertahanan Israel (IDF) ke Isfahan pada Jumat (19/4/2024) dini hari. 

“Republik Islam Iran dengan terhormat akan terus mendukung perlawanan Palestina,” katanya dalam kunjungannya ke Pakistan pada Selasa (23/4/2024).

Ia juga mengancam akan meruntuhkan Israel jika Israel mencoba menyerang Iran lagi.

“Jika rezim Zionis sekali lagi melakukan kesalahan dan menyerang tanah suci Iran, situasinya akan berbeda, dan tidak jelas apakah rezim ini akan tetap bertahan,” kata Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dikutip dari kantor berita negara Iran, IRNA, Selasa (23/4/2024).

Hubungan Israel dan Iran

Hubungan Israel dan Iran memburuk setelah revolusi Iran pada tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomenei.

Revolusi tersebut menumbangkan kekuasaan Syah (Raja) Iran, Mohammad Reza Shah Pahlavi, yang merupakan sekutu Amerika Serikat (AS), Inggris, dan mitra Israel.

Setelah revolusi Iran, Israel menuduh Iran yang menerapkan kebijakan anti-Israel, telah mendanai front perlawanan seperti Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), Hizbullah, Houthi, kelompok perlawanan Irak, Lebanon, dan Suriah untuk melawan Israel, sebuah tuduhan yang dibantah Iran.

Ketegangan Iran dan Israel baru-baru ini terjadi di tengah perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza setelah operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 33.305 jiwa dan 77.293 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (26/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.

 

Baca juga: Hasil FP1 MotoGP Spanyol 2024: Alex Marquez Tercepat, Dibuntuti Marc Marquez dan Maverick Vinales

Baca juga: Penderitaan Gadis 15 Tahun di Bengkulu, Dijual Ibu Layani Pria 37 Tahun hingga Disetubuhi Abangnya

Baca juga: VIDEO 50 Hari Ditahan di Gaza, Sandera Israel Mengaku Dilamar oleh Hamas

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved