Berita Aceh Tamiang

Gunung Pandan Aceh Tamiang Membludak Wisatawan

Layaknya objek wisata pemandian lain, kondisi air Gunung Pandan juga sangat dipengruhi perairan di wilayah hulu. Dalam beberapa kejadian, Gunung Panda

Editor: mufti
DOK POKDARWIS
DAMPINGI TURIS - Ketua Pokdarwis Gunung Pandan, Rizan mendampingi turis asing yang berkunjung ke lokasi pemandian alam beberapa waktu lalu. 

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pemandu wisata di pemandian alam Gunung Pandan, Aceh Tamiang, dibekali handy talkie (HT) menyusul membludaknya pengunjung yang datang. Pemakaian HT ini dinilai langkah paling tepat untuk melindungi keselamatan pengunjung.

“Kami tidak bisa mengandalkan ponsel karena jaringan sinyal sangat lemah di sini,” kata Datok Penghulu Kampung Selamat, Suherman, Minggu (5/5/2024).

Suherman menjelaskan, penggunaan HT ini merupakan alternatif atas lemahnya sinyal ponsel di daerah itu. Diakuinya pemandu wisata sangat bergantung dengan alat komunikasi ini sebagai sarana koordinasi keselamatan pengunjung.

“Satu petugas kita berada di atas (bagian hulu), tugasnya memonitor kondisi air, jadi kalau terjadi perubahan air sungai bisa segera diinformasikan ke petugas yang di bawah,” ujarnya.

Layaknya objek wisata pemandian lain, kondisi air Gunung Pandan juga sangat dipengruhi perairan di wilayah hulu. Dalam beberapa kejadian, Gunung Pandan juga mengalami banjir kiriman dari hulu.

Saat ini kata Suherman pemandu wisata yang dibekali HT baru sebatas empat orang. Dia menilai jumlah ini belum sepadan dengan pengunjung yang setiap akhir pekan selalu membludak. “Alhamdulillah jumlah pengunjung terus naik, ini memotivasi kami untuk meningkatkan infrastruktur,” ujarnya.

Air Terjun 1000

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) Aceh Tamiang, Muhammad Farij mengatakan pertumbuhan pengunjung dialami sejumlah objek wisata di daerah ini. Fenomena ini bukan hanya terjadi di Gunung Pandan, tapi juga tempat lainnya, seperti pemandian air panas Kaloy dan Air Terjun 1000 di Kampung Rongoh.

Khusus Air Terjun 1000, wisatawan rela sedikit berjuang mencapai daerah ini untuk menyaksikan langsung keindahan air terjun bertingkat. Banyaknya tingkatan air terjun ini menciptakan keindahan yang tidak ditemui di daerah lain. “Jumlah tingkatan airnya banyak, sehingga dinamai air terjun seribu,” kata Farij.

Diakuinya akses jalan ke lokasi belum sebaik daerah lain, namun pada tahun 2023 sudah dibangun jalan sepanjang 400 meter yang bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat. “Memang badan jalan masih tanah tapi untuk kendaraan roda dua dan empat sudah bisa masuk ke lokasi,” kata Farij.

Pihaknya terus berkomitmen meningkatkan fasilitas untuk kenyamanan pengunjung. Sejauh ini, fasilitas umum yang sudah tersedia berupa toilet/ruang ganti empat unit, satu tempat pembuangan sampah (TPS) berukuran 49 meter persegi, gazebo tiga unit dan musala. Kemudian jalur pejalan kaki (pedestrian), papan interpretasi lima unit dan kendaraan pengumpul sampah (tipe motor) satu unit.(mad)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved