Ini Wajah 3 Tentara Israel yang Tewas, 11 Lainnya Luka Akibat Serangan Roket Hamas dari Rafah
Sebanyak tiga tentara Israel tewas, sementara 11 lainnya luka-luka akibat serangan roket Hamas dari Rafah pada Minggu (5/5/2024).
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
Militer Israel Heran Kenapa Iron Dome Tak Bekerja
IDF sedang menyelidiki mengapa sistem pertahanan udara Iron Dome tidak melakukan serangan tersebut.
Sirene juga terdengar di Kerem Shalom selama serangan itu, dan salah satu roket menghantam sebuah rumah di masyarakat.
Kota-kota yang dekat dengan daerah kantong tersebut sebagian besar telah dievakuasi warga sipil sejak serangan gencar yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober.
IDF mengatakan pihaknya telah menutup Penyeberangan Kerem Shalom untuk truk bantuan kemanusiaan setelah serangan itu.
Menurut pihak militer Israel, serangan roket tersebut dilakukan dari daerah dekat Penyeberangan Rafah dengan Mesir, sekitar 350 meter dari tempat perlindungan sipil.
IDF mengatakan serangan itu adalah “contoh nyata eksploitasi sistematis yang dilakukan organisasi teror Hamas terhadap fasilitas kemanusiaan dan ruang untuk kebutuhan teror, sambil menggunakan penduduk sipil sebagai tameng manusia.”
IDF juga melakukan serangan di Rafah sebagai tanggapannya, termasuk menyerang peluncur dan bangunan di dekatnya yang digunakan oleh Hamas, kata militer.
Menurut pejabat kesehatan di daerah kantong yang dikuasai Hamas, satu serangan udara menghantam sebuah rumah di Rafah, menewaskan tujuh orang.
Serangan lain sebelum tengah malam, klaim para pejabat, menewaskan sembilan warga Palestina, termasuk seorang bayi, di rumah lain di bagian lain Rafah.
“Jumlah korban syuhada di Rafah mencapai 16 orang,” AFP mengutip pernyataan responden pertama di Gaza.
Lebih dari satu juta warga sipil Palestina berlindung di kota paling selatan Gaza, yang dianggap sebagai benteng terakhir kelompok teror Hamas.
Israel telah berulang kali mengindikasikan bahwa mereka akan melancarkan serangan di Rafah dalam waktu dekat jika perundingan gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan gagal.
Selama kunjungannya pada hari Minggu ke Jalur Gaza tengah, Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengklaim Israel telah mengidentifikasi tanda-tanda Hamas tidak tertarik dengan kesepakatan penyanderaan.
Dan sebagai hasilnya, militer akan melancarkan serangannya di Rafah dalam waktu dekat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.