Kesehatan

Jangan Diabaikan, Ini 15 Gejala Khas yang Biasa Dialami Wanita Sebelum Menopause Dini

Wanita yang mengalami menopause dini mungkin memiliki gejala atau masalah kesehatan yang mirip dengan menopause pada usia normal.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
JCOM/FREEPIK.COM
Ilustrasi menopause dini. 

Operasi pengangkatan kedua indung telur atau disebut ooforektomi bilateral, dapat menyebabkan gejala menopause segera.

Menstruasi akan berhenti setelah operasi ini, dan kadar hormon akan turun dengan cepat.

Baca juga: Ini Gejala dan Tanda Jika Organ Intim Wanita Terkena Radang, Bisa Sebabkan Keputihan yang tak Biasa

Mereka juga mungkin memiliki gejala menopause yang kuat, seperti hot flashes (badan terasa hangat atau panas) dan hasrat seksual yang berkurang.

- Pembedahan untuk mengangkat rahim

Beberapa wanita yang menjalani prosedur pengangkatan rahim memang tidak lagi bisa mengalami haid dan hamil.

Namun, ini bukan berarti mereka akan langsung mengalami menopause.

Sebab, indung telurnya masih ada dan akan terus memproduksi hormon.

Akan tetapi, wanita yang menjalani prosedur pengangkatan rahim bisa saja mengalami menopause alami satu atau dua tahun lebih awal dari yang diperkirakan.

- Punya kondisi kesehatan tertentu

Kondisi kesehatan termasuk: penyakit autoimun, HIV dan AIDS, punya masalah dengan kromosom, dan sindrom kelelahan kronis.

Cara mencegah gejala menopause dini

Menopause dini biasanya tidak dapat dibalikkan.

Sementara usia kapan wanita mengalami menopause sebagian besar ditentukan oleh gen yang dimiliki.

Baca juga: 5 Tips Cegah Rambut Rontok Selama Menopause

Akan tetapi, ada beberapa pengobatan yang dapat membantu menunda atau mengurangi gejalanya.

Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menunda atau setidaknya membantu mengurangi gejala menopause seperti dilansir dari laman Women'sHealth.

1. Ketahui faktor risikonya

Ahli kesehatan wanita di Providence Saint John's Health Center, Santa Monica, Sherry Ross , MD, ob-gyn mengatakan, setiap wanita pasti mengalami masa menopause.

Tetapi kapan tepatnya transisi hormonal ini dimulai dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Ini termasuk faktor genetik, riwayat keluarga, kelainan kromosom seperti Sindrom Turner, menjadi sangat kurus atau gemuk, riwayat merokok yang panjang, kemoterapi atau terapi radiasi sebelumnya, juga karena kondisi medis seperti penyakit autoimun, dan epilepsi.

Beberapa di antara faktor risiko itu tidak dapat diubah.

Ross menyarankan, sebaiknya buat janji untuk berbicara dengan dokter tentang faktor risiko pribadi.

Sehingga, Anda bisa membuat rencana sebanyak mungkin untuk mengurangi gejala menopause.

2. Lakukan latihan

Berolahraga adalah salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan untuk membantu menunda perimenopause.

Ross mengatakan, aktivitas dapat membantu mengatur hormon dan mempertahankan kadar lemak tubuh yang normal.

Akan tetapi, perlu diingat untuk tidak melakukannya secara berlebihan.

"Ada hubungan antara olahraga yang sangat intens dan/atau lama dengan menopause dini," katanya.

"Olahraga berlebihan menciptakan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan ovulasi tidak teratur dan kemungkinan penipisan hormon dini." tambah Ross.

Lalu bagaimana cara mengetahui jika Anda berolahraga secara berlebihan?

Caranya ialah dengan memperhatikan periode menstruasi.

Segera temui dokter jika menstruasi berhenti selama lebih dari satu atau dua bulan meski berat badan masih normal.

3. Berhenti merokok

Merokok adalah salah satu dari sedikit hal yang diketahui menyebabkan menopause dini, menurut American Society of Reproductive Medicine.

Bahan kimia dalam rokok, seperti nikotin, sianida, dan karbon monoksida dapat mempercepat tingkat kehilangan telur.

Sayangnya, begitu telur mati, mereka tidak dapat beregenerasi atau diganti.

Karena itu wanita perokok mengalami menopause satu sampai empat tahun lebih awal dibandingkan bukan perokok.

4. Hindari penggunaan barang yang mengandung racun lingkungan

Mungkinkah riasan, sabun mandi, botol air, dan makan siang dengan microwave memicu perubahan hormon yang serius?

Para ilmuwan memang masih meneliti hubungan tersebut.

Tetapi penelitian awal menunjukkan bahwa menopause dini mungkin sebagian dipicu atau diperburuk oleh bahan kimia di lingkungan yang disebut "pengganggu endokrin", kata Donnica L. Moore , MD, ob-gyn dan presiden Sapphire Women's Health Group.

Pengganggu endokrin mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur hormon dan sering ditemukan dalam plastik dan ptalat.

Ini biasa digunakan dalam kosmetik, barang-barang rumah tangga, dan bahkan wadah makanan.

Menurut Donnica, tidak ada salahnya meminimalkan paparan sebanyak mungkin terhadap bahan kimia ini.

Cara ini mungkin dapat membantu menjaga keseimbangan hormon.

5. Perhatikan minuman Anda

Alkohol kemungkinan tidak menyebabkan menopause dini dengan sendirinya.

Tetapi minum terlalu banyak mungkin dapat memicu gejala menopause dini bagi yang memiliki faktor risiko lain, kata Carolina Sueldo, MD, ob-gyn di IVF Florida Reproductive Associates.

Namun minuman keras bukan hanya satu-satunya hal yang perlu diperhatikan.

"Konsumsi alkohol berat dan konsumsi kafein berat semuanya telah dikaitkan dengan penurunan kesuburan," jelas Sueldo.

Sueldo menyarankan untuk mengelola minuman dengan tidak mengonsumsi lebih dari satu cangkir kopi per hari, dan dua minuman beralkohol per minggu.

6. Menjaga berat badan yang sehat

Estrogen disimpan dalam jaringan lemak.

Akan tetapi, kelebihan berat badan merupakan penyebab utama kelebihan estrogen pada wanita dewasa ini.

Ross mengatakan, terlalu banyak estrogen dapat menyebabkan kegagalan ovarium.

Sementara kekurangan berat badan dapat menipu tubuh.

Tubuh berpikir sedang kelaparan sehingga perlu mematikan semua sistem yang tidak penting, termasuk kesuburan wanita.

Semakin ekstrem seorang wanita berada di kedua ujung spektrum berat badan ini, maka semakin besar kemungkinan untuk memicu menopause dini.

Untungnya berat badan adalah salah satu faktor risiko yang sangat bisa dikendalikan.

Menjaga berat badan dalam kisaran normal adalah salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan untuk hormon Anda.

Berolahraga, makan makanan yang sehat, cukup tidur, dan mengelola tingkat stres Anda adalah kunci untuk mempertahankan berat badan yang sehat.

7. Pertimbangkan terapi hormon

Begitu kegagalan ovarium prematur telah dimulai, mungkin sulit untuk menghentikannya.

Tetapi ada satu senjata besar yang tersisa di gudang senjata medis, yaitu terapi penggantian hormon.

Tatiana V. Sanses, MD, asisten profesor kedokteran panggul wanita dan bedah rekonstruktif di University of Maryland School of Medicine menjelaskan, HRT biasanya tidak direkomendasikan sebagai solusi pertama karena kekhawatiran dengan kanker payudara, penyakit kardiovaskular, dan stroke.

Tapi ada banyak jenis HRT yang berbeda dan masih dianggap sebagai pengobatan standar emas untuk banyak masalah yang berhubungan dengan hormon, terutama menopause dini.

Konsultasikan dengan dokter tentang risiko yang dimiliki dan apakah ini pilihan yang baik untuk Anda atau sebaliknya.

Deteksi menopause dini

Dokter dapat mendeteksi menopause dini dengan melakukan pemeriksaan kesehatan dan tes.

Tes ini meliputi:

- Menanyakan riwayat keteraturan haid selama beberapa waktu terakhir
- Menanyakan ada tidaknya saudara, ibu, atau nenek yang mengalami menopause dini
- Menguji kadar hormon estrogen dan gonadotropin
- Memeriksa masalah kesehatan lain yang jadi penyebab menopause dini.

Wanita yang mengalami menopause dini lebih rentan terkena osteoporosis dan penyakit jantung.

Untuk meminimalkan efek menopause dini, wanita yang mengalami ciri-ciri masalah kesehatan ini biasanya dianjurkan menjalani terapi hormon sampai usia menopausenya ideal. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

INFO KESEHATAN LAINNYA

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved