Berita Pidie

Kisah Ibnu Arhas dari Musisi Hingga Menjadi Dai Kondang dan Politisi, Begini Kiprah Almarhum

Popularitas Ibnu Arhas dengan nama lengkap Ibnu Arhas bin Tgk Abdurrahman bin Harun menanjak, karena kepiawaiannya

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nur Nihayati
For serambinews.com
Ibnu Arhas (almarhum) 

Popularitas Ibnu Arhas dengan nama lengkap Ibnu Arhas bin Tgk Abdurrahman bin Harun menanjak, karena kepiawaiannya


Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLIIbnu Arhas yang lahir di Gampong Meunasah Paya, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, sangat populer di era-80-an sebagai musisi Aceh.

Popularitas Ibnu Arhas dengan nama lengkap Ibnu Arhas bin Tgk Abdurrahman bin Harun menanjak, karena kepiawaiannya menjadi penyanyi, sekaligus pandai bermain teater atau orang Pidie sering menyebutkan main sandiwara.

Suara khas Ibnu Arhas lewat lagu-lagu religi campur dangdut, ternyata bisa diterima masyarakat sebagai pencinta lagu Aceh. Tak heran, saat itu kaset pita lagu Ibnu Arhas cukup digemari. Sehingga kala itu lagu Ibnu Arhas kerap terdengar di rumah, di radio hingga di dalam mobil penumpang.

Saat ini, deretan tembang lawas Aceh Ibnu Arhas mudah ditemukan di media sosial atau medsos. 

Dari berbagai data yang didapat Serambinews.com, bahwa ketertarikan Ibnu Arhas pada dunia tarik suara, ternyata telah ada sejak kecil saat masih duduk di sekolah dasar. 

Sehingga Ibnu Arhas yang merupakan anak keempat dari sembilan bersaudara, sering tampil dengan lagu kasidah lewat panggung dakwah saat digelar di kampung. 

Menginjak usia remaja, ketenaran Ibnu Arhas mulai dikenal masyarakat. Ketika itu Ibnu Arhas sering tampil bernyanyi bersama andik kandungnya Idris. Lagu dinyanyikan Ibnu Arhas dalam lirik Bahasa Aceh, lebih kepada pesan moral dan syair-syair Aceh.

Seiring perjalanan waktu, Ibnu Arhas pindah ke Banda Aceh untuk melanjutkan pendidikan di SPMA. Ibnu Arhas gagal masuk ke SPMA, akibat sakit sehingga dia masuk SMA. 

Setelah tamat pendidikan di SMA, Ibnu Arhas melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Aceh. 

Selesai menimba ilmu di perguruan tinggi, Ibnu Arhas ingin merubah nasib di Jakarta untuk bisa menjadi bintang film. Sehingga sekitar tahun 1974, Ibnu Arhas hijrah ke Jakarta. 

Dengan kemampuan terbatas, sehingga Ibnu Arhas harus ditempa tujuh bulan di sekolah buana teater. Bermodal ilmu di sekolah itu, Ibnu Arhas sering tampil di sejumlah tempat di Jakarta. Selain itu, Ibnu Arhas pernah tampil di Taman Ismail Marzuki. 

Tahun 1982, Ibnu Arhas harus pulang ke Pidie Jaya, ayah kandungnya sakit. Dengan terpaksa, Ibnu Arhas harus meninggalkan ibukota Jakarta.

Hari-hari dilalui Ibnu Arhas hanya menemani orang tuanya sakit. Di tahun yang sama, Ibnu Arhas masuk dapur rekaman. Sejarah mencatat, Ibnu Arhas musisi Aceh pertama masuk dapur rekaman. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved