Jurnalisme Warga
Demi Literasi, SMAN 1 Peukan Bada Undang Mobil Pusling DPKA
Mereka bermaksud mengundang mobil Pusling DPKA untuk berkontribusi dalam kegiatan literasi tersebut. Tentu saja hal ini disambut baik oleh DPKA.
ULFA FAJRINA, S.IP., Pustakawan Ahli Muda pda Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, melaporkan dari Peukan Bada, Aceh Besar
Sabtu, 28 April 2024, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) mendapat kehormatan untuk memenuhi undangan dari salah satu sekolah yang berada di Kabupaten Aceh Besar, yakni untuk memberikan pelayanan melalui Mobil Perpustakaan Keliling (Pusling) di SMAN1 Peukan Bada.
Berawal dari masuknya surat ke DPKA bernomor 422/ 363/ 2024 dari SMAN 1 Peukan Bada dengan perihal Permohonan Layanan Perpustakaan Keliling, yang memberitahukan tentang kegiatan literasi yang rutin dilakukan di sekolah tersebut untuk memotivasi siswa membaca dan berliterasi.
Mereka bermaksud mengundang mobil Pusling DPKA untuk berkontribusi dalam kegiatan literasi tersebut. Tentu saja hal ini disambut baik oleh DPKA. Pustakawan dan staf DPKA pun siap menyambangi mereka ke sana.
Kepala Bidang Layanan Perpustakaan DPKa, Bapak Zulfadli SE, MM melalui Subkoordinator Layanan, Ibu Lisa Siska Dewi SSos, langsung mengerahkan pasukannya, yaitu pustakawan dan staf yang bertugas di bagian mobil pusling sekaligus mempersiapkan koleksi-koleksi yang bagus dan pantas untuk dibawa dan dilayankan untuk siswa pada jenjang sekolah menengah atas.
Rata-rata koleksi yang paling digandrungi remaja masa kini selain tentang pendidikan dan sains, juga tidak sedikit yang menyukai buku-buku fiksi atau novel, meskipun hanya untuk sekedar hiburan bagi mereka di sela-sela kemumetan mereka dalam menghadapi tugas-tugas sekolah.
Pusling merupakan lembaga yang bergerak di bidang jasa informasi mempunyai peranan yang sangat strategis dalam membangun kecerdasan, kehidupan bangsa, dan menunjang sarana belajar mengajar.
Pusling dapat memberikan layanan informasi yang tepat dan merata kepada seluruh golongan dan lapisan masyarakat, tidak terkecuali untuk siswa. Kegiatan tersebut merupakan pembangunan dan pengembangan yang dilakukan oleh pemerintah dalam melayani masyarakat untuk memenuhi tercapainya minat baca yang meningkat dalam kalangan masyarakat atau sekolah yang tempat tinggalnya jauh dari jangkauan layanan perpustakaan umum.
Dalam dunia perpustakaan sudah tidak asing lagi mengenai layanan perpustakaan keliling. Hal ini menjadi salah satu dari sekian banyak kegiatan suatu perpustakaan dalam rangka melayani akan kebutuhan informasi masyarakat.
Koleksi memuat informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka perlu disajikan secara baik oleh suatu perpustakaan atau seseorang yang secara sengaja ingin melayani pemenuhan kebutuhan informasi kepada masyarakat yang membutuhkan. Baik itu dari segi pelayanan yang diberikan, tata cara yang digunakan, maupun dari segi kondisi fisik bahan pustaka itu sendiri.
Pelayanan kebutuhan informasi juga menjadi hal yang perlu diperhatikan dengan melihat siapa yang akan dilayani. Dalam hal ini perpustakaan keliling melayani masyarakat secara umum, mulai dari warga sekolah atau akademis, masyarakat desa, hingga masyarakat dengan kebutuhan khusus. Pusling merupakan perpanjangan atau perluasan jangkauan perpustakaan umum yang berfungsi untuk mempertemukan bahan bacaan dengan pembacanya berada di lokasi yang relatif jauh dari perpustakaan umum, atau karena situasi dan kondisi tertentu yang misalnya tidak sempat datang ke perpustakaan umum.
Pusling tidak saja melayani peminjaman buku, tapi juga berbagai kegiatan literasi atau aktivitas yang akan terus berkembang upaya untuk mencerdaskan masyarakat.
Pada kesempatan kegiatan literasi ini saya sebagai pustakawan di Bidang Layanan Perpustakaan DPKA ditugaskan untuk memberi pelayanan dengan menggunakan mobil pusling ke SMAN 1 Peukan Bada yang didampingi oleh staf DPKA Jauhar sebagai driver.
Sabtu pagi itu kami berangkat dari Kantor DPKA menggunakan mobil pusling tipe L300 dengan omor polisi BL 8004 JK. Mengingat perjalanan yang lumayan jauh untuk sampai di lokasi, kami berangkat sedikit lebih awal, yaitu pukul 08.20 WIB.
Sesampainya di SMAN 1 Peukan Bada kami disambut baik oleh kepalanya, Ibu Hj Nurwaini MPd yang didampingi oleh Kepala Perpustakaan SMAN 1 Peukan Bada, Ibu Cut Nelli Anggraini SPd. Mereka langsung mengarahkan posisi mobil pusling menempati tempat di lapangan upacara atau tepatnya didepan panggung utama pentas seni di sekolah tersebut.
Kehadiran mobil pusling disambut antusias oleh para siswa dan guru. Mereka telah menyiapkan meja dan kursi baca sebagai sarana tempat mereka membaca.
Selain itu, di halaman tersebut telah diatur sedemikian rupa kursi-kursi taman yang apik dan cantik sebagai lapak baca siswa.
Sejak pertama mobil pusling tiba di area halaman sekolah, para siswa berbondong-bondong menyerbu mobil pusling untuk mengambil koleksi yang mereka sukai. Mereka larut dalam bacaan dari koleksi yang notabene-nya kebanyakan novel remaja dan juga koleksi menarik lainnya. Koleksi yang kami bawa tentunya telah diseleksi sebelumnya sehingga pantas dicerna oleh remaja.
Agenda dalam kegiatan literasi ini selain membaca di tempat, para siswa juga diwajibkan menulis kesimpulan yang dapat mereka petik dari buku yang dibaca. Dari kesempatan ini juga bisa dinilai sebagai satu pertimbangan bagi siswa untuk dipilih menjadi duta literasi pada pemilihan Duta Literasi yang rutin dilaksanakan SMAN 1 Peukan Bada setiap tahunnya.
Sistem Layanan Pusling disediakan secara open acces (terbuka). Pemustaka dapat langsung mencari buku yang akan dibaca atau dipinjamkan.
Syarat untuk meminjamkan buku, pemustaka diharuskan menjadi anggota perpustakaan keliling dengan syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku. Layanan sirkulasi perpustakaan keliling bagi pemustaka yang melakukan transaksi peminjaman dan pengembalian dengan cara mencatat pada kartu peminjaman.
Akan tetapi, untuk kunjungan pertama ini para siswa SMAN 1 Peukan Bada belum diperkenankan meminjam buku untuk dibawa pulang, mengingat belum mempunyai kartu anggota. Mungkin pada kesempatan berikutnya para siswa sudah bisa meminjam buku untuk dibaca di rumah.
Melihat dari antusiasnya siswa, pihak sekolah memohon agar kegiatan layanan mobil pusling dapat dilakukan secara kontinyu dan berkelanjutan setiap bulannya.
Perpustakaan SMAN 1 Peukan Bada mempunyai koleksi 4.506 eksamprar yang secara garis besarnya adalah buku paket wajib kurikulum. Mereka masih sangat kekurangan koleksi umum di luar kurikulum. Pada kesempatan ini pustakawan SMAN 1 Peukan Bada, Bapak Mukhlis SIP meminta kepada DPKA agar sudi menyumbang sedikit buku sebagai tambahan koleksi di Perpustaakaan SMAN 1 Peukan Bada. Pada kesempatan itu saya memberikan solusi agar mereka bisa mengirimkan permohonan pinjam pakai untuk beberapa koleksi yang bisa diadopsi dari DPKA.
Pihak DPKA mungkin bisa memberikan bantuan beberapa koleksi yang dapat dipinjam pakai oleh sekolah-sekolah untuk dilayankan dan mengambilnya kembali pada waktu yang telah disepakati bersama atau menggantinya dengan koleksi-koleksi lain tiga atau empat bulan sekali agar pemenuhan informasi dan kecintaan berliterasi bagi siswa dapat dipenuhi dan ditingkatkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.