Perang Gaza
Drone Hizbullah Berhasil Masuk ke Pangkalan Udara Militer Israel, IDF Alami Kerugian dan Kebingungan
Diungkapkannya, serangan semacam ini baru-baru ini semakin meningkat, di mana drone lebih menghindari pertahanan IDF daripada roket Hizbullah.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
Drone Hizbullah Berhasil Masuk ke Pangkalan Udara Militer Israel, IDF Alami Kerugian dan Kebingungan
SERAMBINEWS.COM - Drone Hizbullah menyerang pangkalan angkatan udara Israel di wilayah utara pada Rabu (15/5/2024).
Akibat serangan itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengalami kerugian dan aspek-aspek tambahan masih dalam tahap penutupan.
IDF mengaku kebingungan bagaimana drone milik Hizbullah tersebut bisa masuk ke dalam pangkalan angkatan udaranya yang ketat.
IDF berhasil menembak jatuh drone serangan kedua yang diluncurkan oleh Hizbullah, laporan Jerusalem Post, Kamis (16/5/2024)
Pihak IDF sedang menyelidiki bagaimana mereka dapat menghindari insiden serupa di masa depan.
Diungkapkannya, serangan semacam ini baru-baru ini semakin meningkat, di mana drone lebih menghindari pertahanan IDF daripada roket Hizbullah.

Baca juga: HAMAS Lakukan Operasi ‘Pembersihan’ Israel di Jabalia, Serangan Tingkat Tertinggi Sejak 7 Oktober
Pada hari Rabu, media Lebanon dan Israel mengatakan bahwa puluhan roket serta beberapa rudal anti-tank ditembakan ke Galilea Barat, termasuk daerah Gunung Meron di mana pangkalan angkatan udara IDF berada.
Tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Hizbullah telah mengaku bertanggung jawab atas setidaknya beberapa roket tersebut.
Sementara itu, sirene peringatakan terus-menerus terdengar di wilayah Utara Israel
Sirene berbunyi di Rosh Hanikra, Betzet, Meron, Bar Yohai, Shlomi, dan lokasi lainnya.
Tanggapan yang beragam dari Hizbullah dan Hamas terjadi setelah IDF mengumumkan pada Rabu pagi tentang pembunuhan seorang komandan Hizbullah, yang terjadi setelah beberapa tentara IDF terluka di Utara pada hari Selasa, dan satu warga sipil Israel terbunuh.
HAMAS Lakukan Operasi ‘Pembersihan’ Israel di Jabalia
Pejuang Palestina, Hamas telah memulai serangan tingkat tinggi dalam operasi ‘pembersihan’ Israel di kawasan Jabalia, Gaza.
Hamas mengatakan mereka telah melakukan serangan dalam jumlah terbesar setiap hari terhadap pasukan Israel yang beroperasi di kamp pengungsi Jabalia sejak dimulainya invasi darat ke Gaza.
Hamas melaporkan telah melakukan 34 serangan pada Rabu (15/5/2024) terhadap pasukan Israel yang kembali memasuki kamp Gaza utara.
Upaya ini merupakan bentuk baru untuk “membersihkan” perlawanan dari bagian utara wilayah Palestina.
Dengan rata-rata serangan Hamas yang terjadi 30 kali setiap hari.
“Ini menandai tingkat tertinggi serangan yang diklaim per hari di Jabalia sejak perang dimulai”, menurut Institute for the Study of War (ISW) dan Critical Threats Project (CTP) dalam laporannya, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (16/5/2024).
Di kota Rafah selatan, pasukan Israel menemukan fasilitas Hamas yang berisi model tank Merkava Israel dan pengangkut personel lapis baja, yang digunakan dalam pelatihan pejuang Palestina, laporan lembaga think tank yang berbasis di AS.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa Kepala Staf Israel, Herzi Halevi menyamakan operasi “pembersihan” Israel di Gaza dengan “tugas Sisyphean” yang tidak dapat dicapai.
Pasukan Israel Kelimpungan Hadapi Serangan Hamas
Pasukan Israel menghadapi perlawanan keras di Kamp Jabalia, Gaza Utara pada Rabu, ketika kelompok-kelompok Palestina mengklaim serangan mematikan terhadap Israel di seluruh wilayah itu.
Rekaman yang dirilis oleh sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam menunjukkan pertempuran sengit di mana pejuang Palestina menargetkan kendaraan lapis baja Israel.
Mereka juga menembaki tentara di gedung-gedung dan menembakkan mortir ke pertemuan pasukan di timur Jabalia.
Brigade Qassam mengklaim akibat serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 12 tentara Israel di kamp Jabalia.
Tentara Israel belum mengumumkan adanya korban jiwa terkait klaim tersebut, namun mengatakan bahwa seorang tentara telah tewas dalam pertempuran di selatan Gaza.
Kelompok bersenjata Palestina lainnya, termasuk Brigade Al Quds Jihad Islam dan Brigade Martir Abu Ali Mustafa juga mengumumkan bentrokan dengan pasukan Israel di kamp Jabalia.
Sumber lokal mengatakan bahwa pasukan Israel menghancurkan beberapa rumah di kamp, setelah pengumuman tentara tentang operasi yang diperluas di daerah tersebut.
Sebelumnya pada Rabu, tentara Israel mengumumkan penarikannya dari lingkungan Zeitoun di selatan Kota Gaza, setelah operasi militer kedua yang berlangsung sekitar seminggu.
Tentara mengancam akan kembali dan melanjutkan operasi militer di sana “jika diperlukan”.
Tim medis Palestina mengatakan mereka telah menemukan 10 mayat di daerah itu setelah pasukan Israel mundur.
Serangan Israel di Jalur Gaza sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 35.233 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut angka kementerian kesehatan.
Serangan Israel sebelumnya di wilayah tersebut pada bulan Februari menyebabkan ratusan keluarga Palestina mengungsi.
Perang Israel di Gaza telah mengusir sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Palestina dari rumah mereka.
Serangan militer sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 35.173 orang, menurut kementerian kesehatan Gaza
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Australia dan Selandia Baru Akui Negara Palestina Secepatnya, Disusul Inggris, Prancis dan Spanyol |
![]() |
---|
Netanyahu akan Hancurkan Seluruh Gaza Kecuali Negara-negara Barat Terapkan Sanksi |
![]() |
---|
Analis: Trump Beri Israel Lampu Hijau Hancurkan Kota Gaza, dan Mencaplok Tepi Barat |
![]() |
---|
Al Jazeera Ucapkan Selamat Tinggal kepada 4 Jurnalis Terbaiknya yang Dibunuh Israel di Gaza |
![]() |
---|
Analis: Israel Bunuh Jurnalis Al Jazeera untuk Cegah Liputan Operasi Militer Merebut Kota Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.