Anggota Kabinet Perang Sebut Hamas Maupun Israel tidak Boleh Memerintah Gaza

“Potongan daging berserakan di seluruh dinding. Carilah dirimu sendiri. Saya sedang mengumpulkan potongan daging. Ini milik anak-anak, perempuan dan bayi. Semoga Tuhan menghukum mereka yang bertanggung jawab,” katanya.

Seorang gadis muda yang berduka mengatakan dia “pulang ke rumah dan menemukan semua saudara laki-laki dan perempuan saya telah tiada”.

“Semuanya dibunuh, dicabik-cabik, dagingnya berserakan dimana-mana,” katanya.

Sejak tengah malam, setidaknya delapan warga Palestina tewas di Rafah setelah sebuah bangunan tempat tinggal dihancurkan.

Tiga orang lainnya tewas di Beit Hannon, Gaza utara, tempat warga Palestina terjebak selama perluasan pertempuran ke kamp pengungsi Jabalia.

Kamp tersebut terisolasi di sudut kota tanpa persediaan air dan makanan. Dan kini orang-orang yang terjebak di sana terbunuh oleh tembakan Israel.

Beberapa menit yang lalu, tiga orang yang terluka, termasuk anak-anak, tiba di Rumah Sakit Al-Aqsa, tempat kami berada sekarang. Mereka terluka setelah sekelompok warga Palestina menjadi sasaran jet tempur Israel.

Dalam 24 jam terakhir, setidaknya 106 warga Palestina terbunuh.

Ada rasa sedih dan frustrasi yang besar di antara keluarga-keluarga Palestina yang diserang tanpa peringatan sebelumnya.(*)