Konflik Palestina vs Israel

Warga Palestina Terpanggang Hidup-hidup dalam Serangan Mematikan Israel di Rafah: 40 Meninggal

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan bahwa banyak orang di dalam tenda terbakar hidup-hidup. Korban adalah prempuan dan anak-anak.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Tribunnews.com/Al-Jazeera
Kamp pengungsi di Rafah dibakar oleh tentara Israel melalui pengebomban. Kebakaran berkobar menyusul serangan Israel terhadap tenda kamp pengungsi Palestina di Rafah 

Warga Palestina Terpanggang Hidup-hidup dalam Serangan Mematikan Israel di Rafah: 40 Meninggal

SERAMBINEWS.COM -  Jumlah korban meninggal akibat serangan mematikan Israel terhadap kamp pengungsian di Tal as-Sultan, Rafah telah meningkat menjadi 40 orang.

Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan bahwa banyak orang di dalam tenda “dibakar hidup-hidup”.

PRCS juga mengatakan bahwa rumah sakit di wilayah tersebut tidak mampu menangani sejumlah besar korban akibat serangan biadab yang dilancarakan oleh Israel.

Sumber lokal juga mengatakan bahwa setidaknya delapan rudal menghantam kamp tenda, yang baru-baru ini didirikan di dekat gudang UNRWA.

Saksi mengatakan bahwa rudal menghantam kamp tersebut pada hari Minggu (26/5/2024), sekitar pukul 20.45 waktu setempat.

Pengeboman Israel di Rafah
Pengeboman Israel di Rafah (Sky News)

Baca juga: Israel Gempur Kamp Pengungsi di Rafah, 40 Warga Palestina Tewas, Banyak Terbakar Hidup-hidup

Badan pengecekan fakta Sanad, Al Jazeera mengatakan serangan itu menargetkan kamp Brix di sebelah barat kota Rafah.

Foto udara yang diambil pada 24 Mei menunjukkan ratusan tenda di kawasan tersebut, yang dekat dengan gudang UNRWA.

Serangan Israel ini menyusul serangan roket pertama Hamas ke kota Tel Aviv di Israel dalam beberapa bulan terakhir.

Israel mengatakan delapan roket Hamas diluncurkan dari daerah Rafah, di mana pasukannya terus melakukan serangan darat meskipun ada perintah dari Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menghentikan operasi di sana.

Militer Israel mengatakan angkatan udaranya menyerang kompleks Hamas di Rafah dan serangan itu dilakukan dengan amunisi yang tepat dan berdasarkan intelijen yang tepat.

Serangan tersebut menewaskan kepala staf Hamas untuk Tepi Barat dan pejabat senior lainnya yang berada di balik serangan mematikan terhadap warga Israel, katanya.

Militer Israel menambahkan bahwa pihaknya “sadar” akan laporan bahwa “beberapa warga sipil di wilayah tersebut terluka” dan bahwa insiden tersebut “di bawah kendali”.

Serangan tersebut menyebabkan kebakaran besar, yang berhasil dipadamkan oleh tim Pertahanan Sipil Palestina setelah sekitar 45 menit.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved