Berita Aceh Timur

Jembatan Utama Rusak, Siswa Aceh Timur Naik Rakit ke Sekolah

Kepala SMKN 1 Julok, Faisal, menjelaskan bahwa banyak siswa dari Desa Naleung mengalami hambatan dalam perjalanan ke sekolah akibat kerusakan jembatan

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Amirullah
For Serambinews
Siswi sekolah SMK sedang menyebrangi sungai dengan rakit menuju ke sekolah di Gampong Desa Naleung, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Rabu (29/5/2024). 

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Siswa di Gampong Naleung, Kecamatan Julok, Aceh Timur, siswa-siswa tetap berusaha hadir ke sekolah meskipun jembatan utama yang telah berusia puluhan tahun runtuh ke sungai hampir setahun yang lalu.

Mereka tidak berputus asa, para siswa mencari cara untuk mengatasi kendala ini dengan menyusuri sungai menggunakan rakit untuk sampai ke sekolah.

Kepala SMKN 1 Julok, Faisal, menjelaskan bahwa banyak siswa dari Desa Naleung mengalami hambatan dalam perjalanan ke sekolah akibat kerusakan jembatan.

Para siswa harus menunggu air pasang agar bisa menyeberangi sungai dengan rakit. Situasi ini seringkali membuat mereka terlambat.

Tidak hanya siswa, kerusakan jembatan juga berdampak pada kehidupan sehari-hari warga, terutama dalam hal transportasi hasil panen dan produk perikanan.

Baca juga: Israel Benar-benar Cari Masalah, IDF Tembak Mati Tentara Mesir di Rafah saat Kirim Bantuan

Baca juga: Juru Parkir Dibacok Teman Sendiri di Kebon Jeruk, Pelaku Kesal Ditinggalkan Korban

Warga sementara menggunakan rakit tradisional yang dirakit dari sampan untuk menyeberangi sungai. Namun, kondisi ini memiliki tantangan besar karena rakit hanya mampu menampung beberapa orang sekaligus dan memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan jembatan yang kokoh.

Muhammad Nasir, seorang warga Desa Naleung, mengungkapkan kekhawatirannya. Jembatan tersebut sangat penting bagi warga untuk pergi ke pasar dan sekolah. Kini, mereka harus menghadapi risiko tinggi saat menyeberangi sungai dengan rakit, terutama saat arus deras.

Sekretaris Desa Gampong Naleung, Ridwan, telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memperbaiki jembatan tersebut. .

"Kami sudah melaporkan kerusakan ini ke pemerintah kabupaten dan berharap agar pembangunan bisa dilakukan secepatnya. Jembatan ini adalah urat nadi perekonomian desa kami," kata Ridwan.

Ridwan berharap agar proses perbaikan dapat dipercepat sehingga warga Desa Naleung tidak lagi harus menghadapi risiko tinggi saat menyeberangi sungai dengan rakit. Semoga kerusakan ini segera teratasi agar aktivitas warga dapat kembali normal.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved