Kupi Beungoh
Lut Tawar, Berwisata dengan Sampah
Dari dekat, kita bisa melihat gelombang air danau dari tepian kampung kala, Dekat dengan kota Takengon atau di Pantai Menye di kampung Kala Bintang di
Bahkan beberapa tempat wisata utama telah tersedia tempat sampah.
Tapi, perilaku dan kesadaran pengunjung lokasi wisata dan masyarakat sepertinya masih jauh dari harapan pemerintah dan penggiat lingkungan hidup.
Kebiasaan masyarakat membuang sampah ke tepi yang mengarah danau merupakan faktor utama menumpuknya sampah di Danau Laut Tawar.
Perilaku masyarakat ini tentu saja sangat berkontribusi terhadap menumpuknya sampah ke dalam danau tersebut.
Terutama yang berasal dari plastik bukan hanya mengganggu keindahan danau Laut Tawar.
Danau laut tawar terkenal dengan sumber perikanan air tawar yaitu ikan depik dan beberapa jenis ikan lainnya.
Namun ada satu hal yang tidak kita sadari saat mengkonsumsi ikan, yaitu kita telah ikut memakan mikroplastik yang juga dimakan oleh ikan ikan tersebut.
Kita semua tentu saja berharap danau laut tawar akan tetap indah dipandang mata, tertata dengan baik dan tidak menjadi tempat pembuangan akhir sampah dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Mari kita jadikan Danau Laut Tawar contoh destinasi wisata yang indah dan bebas sampah.
Oleh karena itu kepada masyarakat Aceh tengah dan wisatawan yang mengunjungi danau laut tawar untuk tidak membuang sampah sembarangan membuang sampah di danau yang membawa dampak negatif signifikan terhadap ekosistem, kualitas air, dan kesehatan masyarakat sekitar.
Untuk menjaga keindahan dan kebersihan danau, perlu adanya kombinasi dari pendidikan, fasilitas yang memadai, penegakan hukum, partisipasi masyarakat, kampanye kreatif, dan kerjasama dengan pihak industri.
Semua pihak harus dilibatkan, jaring aspirasi yang kreatif yang sifatnya membangun untuk kebaikan Danau Laut tawar di masa yang akan datang.
Kebijakan-kebijakan yang diambil bukan hanya ditentukan satu atau beberapa kelompok yang berpotensi maha tahu apa yang terbaik bagi eksistensi danau Lut Tawar ini.
Hilangkan kepentingan golongan atau kelompok atau keuntungan sesaat yang mengorbankan kepentingan yang lebih besar di masa yang akan datang.
Langkah akhir yang harus kita lakukan, melibatkan generasi muda dan tokoh masyarakat yang berada diseputaran pinggiran danau Lut Tawar terutama kepada kadus dan reje.
Dengan upaya bersama, kita dapat memastikan danau tetap menjadi sumber daya alam yang bersih dan bermanfaat bagi generasi sekarang dan masa depan.
*) Penulis mahasiswa Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Universitas Uin Ar Raniry
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.