Jurnalisme Warga
Manasik Haji, Delapan Hal yang Harus Disiapkan JCH
Selanjutnya, membayar utang, punya harta yang halal, istidhaah kesehatan, mempelajari ilmu manasik, serta kedelapan akhlak yang baik.
Dr. MUKHSINUDDIN, S.Ag., M.M., Koordinator Forum Aceh Menulis (FAMe) Chapter Meulaboh dan Dosen STAIN Meulaboh, melaporkan dari Meulaboh
Tahun 2024 Masehi bertepatan dengan 1445 Hijriah, kami bersama 162 jemaah calon haji (JCH) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, mendapatkan pemantapan manasik haji dari Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat dan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Pemantapan pertama dalam waktu delapan hari, sejak 24 April s.d. 2 Mei 2024, bertempat di Masjid Suak Ribee, Aceh Barat. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat, H Abrar Zym SAg MH. Beliu juga melanjutkan materi tentang pelaksanaan haji tahun 2024.
Saat menyampaikan materi pada manasik haji tersebut, beliu menyampaikan bahwa ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang menjadi kewajiban sekali dalam seumur hidup bagi umat Islam yang mampu menunaikannya.
Dalam melaksanakan kewajiban tersebut, JCH harus mempersiapkan diri dengan baik dan sempurna.
Haji Abrar Zym melanjutkan, setidaknya ada delapan hal yang harus disiapkan oleh JCH Aceh Barat sebelum berangkat. Pertama, memantapkan niat, membersihkan diri (tobat), menyambung silaturahmi.
Selanjutnya, membayar utang, punya harta yang halal, istidhaah kesehatan, mempelajari ilmu manasik, serta kedelapan akhlak yang baik.
Kedelapan hal tersebut harus dilakukan dengan baik sebelum berangkat ke Tanah Suci, Makkah. JCH perlu pula memantapkan niatnya untuk menjalani ibadah dengan baik serta membersihkan diri dengan cara bertobat.
Selain itu, juga menyambung silaturahmi dengan meminta restu kepada orang tua, keluarga, dan tetangga sekitar. Sebab, berkat doa orang tualah kita dapat menunaikan ibadah haji. Begitu pula dengan tetangga yang menjadi penolong pertama jika terjadi sesuatu menimpa kita.
Untuk kesempurnaan dan agar ibadah haji lancar, JCH juga harus menyelesaikan segala bentuk utang serta menjaga kesehatan secara berkala. Sebab, dalam melaksanakan rukun haji, perlu kesehatan badan dan fisik yang prima, seperti pada saat melontar jumrah JCH harus berjalan kaki hingga 3 kilometer.
“Dari sekarang latihlah fisik, rutin berjalan kaki ke masjid untuk beribadah,” tambah Ustaz Abrar.
Kemudian pelajari ilmu agama/manasik. Tidak hanya mengikuti manasik yang dilaksanakan oleh pemerintah saja, tetapi juga harus mempelajari secara mandiri agar dapat menjalani ibadah haji dengan sempurna.
“Melaksanakan ibadah haji sebagai rukun dengan sempurna, agar haji yang dijalani sah, perlu pemantapan manasik yang dilakukan oleh Kemeterian Agama Kabupeten Aceh Barat dan Pemkab Aceh Barat,” pungkasnya.
Dalam manasik kali ini kami diberikan berbagai matari tentang pelaksanan ibadah haji, mulai dari istithaah kesehatan sampai dengan paraktik langsung cara-cara memakai baju ihram, tawaf, sai, dan melempar Jumrah Ula, Wushta, dan Aqabah di Mina.
Lalu pada tahap kedua kami juga manasik tingkat Kabuapten Aceh Barat pada 18 s.d. 20 Mei 2024 di Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh. Kegiatan ini diikuti oleh 162 JCH. Manasik yang dilaksanakan oleh pemkab, pembukaannya dihadiri oleh Sekda Aceh Barat, Marhaban SE, MSi dan unsur Forkopimda Aceh Barat.
Bagi JCH tahun ini diingatkan perlu untuk menjaga kesehatan sebelum keberangkatan ke Tanah Suci serta selalu berdoa kepada Allah untuk bisa berangkat.
“Juga bila sampai di Tanah Suci mohon mendoakan kami yang belum berangkat ini semoga dipanggil oleh Allah Subhanahu wa ta’ala,” ujar Sekda.
Memang melakukan manasik haji bagi JCH perlu sehingga jemaah bisa mengetahui cara-cara pelaksanaan haji di Tanah Suci nantinya.
Sejumlah JCH Kabupaten Aceh Barat diberi manasik haji menjelang keberangkatan ke Tanah Suci. Manasik tersebut bertujuan agar JCH lebih siap dan mandiri dalam menunaikan ibadah haji sesuai dengan tuntunan agama Islam agar memperoleh haji mabrur.
Selain itu, juga untuk memperdalam pengetahuan terkait pelaksanaan ibadah haji, mulai dari keberangkatan hingga pelaksanaan haki di Arab Saudi.
Dalam menjalankan ibadah haji, JCH harus mempersiapkan diri dengan baik, baik mental, fisik, maupun spiritual.
Manasik haji menjadi salah satu upaya dalam mempersiapkan pengetahuan JCH tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji serta memastikan jemaah dapat melaksanakan praktik ibadah haji dengan benar sesuai dengan syariat Islam.
Selain itu, manasik juga sebagai wadah untuk membangun solidaritas dan kerja sama antarjemaah haji, serta saling bantu dan menguatkan selama pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci.
Pemkab Aceh Barat mendukung penuh proses pelaksanaan ibadah haji sebagai komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya. Tujuannya adalah bagaimana agar para JCH mematuhi setiap aturan yang diberlakukan, baik selama berada di tanah air, maupun di Arab Saudi, dan dapat melaksanakan seluruh rangkaian haji dengan sempurna.
Adapun materi manasik haji tingkat Kabupaten Aceh Barat yaitu Kebijakan Pemerintah Indonesia tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Kebijakan Pemerintah Arab Saudi tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Kemudian, Kebijakan Pelayanan Kesehatan Haji. Alur Pelayanan Perjalanan Ibadah Haji. Pelayanan Haji Ramah Lansia dan Praktik Haji dan Umrah.
Lalu, dalam Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Barat menjelakan bahwa sebanyak 162 JCH Aceh Barat terdiri atas 64 laki-laki dan 98 perempuan tergabung dalam kelompok terbang (kloter) BTJ-8 Provinsi Aceh bersama jemaah Nagan Raya, Aceh Jaya, Gayo Lues, dan Banda Aceh. Kloter ini akan diberangkatkan ke Arab Saudi melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda pada 6 Juni 2024 dengan penerbangan Garuda (GIA 1008).
Kemudian, sebagai penutupan manasik haji tingkat Kabupaten Aceh Barat tahun 2024, kami dipeusijuek oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Barat, Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Barat, dan Ketua Persaatuan Haji Indonesia Kabuapeten Aceh Barat.
Sebagai mewakili JCH yang termuda dan yang tertua dipeusijuek secara simbolis. Mereka duduk di tempat yang telah disipakan oleh panitia haji Aceh Barat. Kepada mereka juga secara simbolis dipakaikan baju batik yang diberikan oleh Pemkab Aceh Barat dan diakhiri dengan pelepasan JCH secara resmi oleh Sekda Kabapten Aceh Barat, Marhaban MSi.
Ssebagai rasa syukur, kami meyampaikan terima kasih kepada seluruh panitia haji Kabupaten Aceh Barat dan Pemkab Aceh Barat yang telah memberikan pelayanan terbaik untuk kami sebagai JCH tahun 1445 Hijriah, mulai dari pemeriksaan kesehatan sampai dengan manasik, serta peusijuek. Semoga jemaah calon haji Kabupaten Aceh Barat selalu dalam lindungan Allah, memperoleh haji mabrur/mabrurah, dan selamat kembali ke kampung halaman masing-masing. Amin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.