Berita Kutaraja
Begini Modus Pelaku Selundupkan Rokok Ilegal ke Aceh, Pakai Taktik Ship to Ship di Tengah Laut
Dalam operandinya, pelaku melakukan ship to ship di tengah laut, yaitu pemindahan muatan ke kapal nelayan dari Aceh.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Saifullah
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Tim gabungan Bea Cukai berhasil menggagalkan penyelundupan 15 juta batang rokok ilegal dalam dua kali penangkapan selama Mei 2024, di perairan Aceh.
Kakanwil Bea Cukai Aceh, Safuadi mengatakan, rokok ilegal itu rencananya akan dipasarkan untuk wilayah Aceh dan provinsi lainnya.
Jika di Aceh, pasar rokok tersebut merupakan kalangan menengah ke bawah.
Katanya, Aceh menjadi target penyelundupan rokok-rokok ilegal karena posisinya lebih dekat dengan Thailand, dibandingkan dengan provinsi lain.
Dalam operandinya, pelaku melakukan ship to ship di tengah laut, yaitu pemindahan muatan ke kapal nelayan dari Aceh.
Lalu kapal menyaru sebagai nelayan yang pulang mencari ikan.
Mereka biasanya masuk ke jalur-jalur tikus, berupa sungai-sungai kecil di balik hutan bakau.
“Makanya kita harus halau sejak di laut karena kalau sudah masuk ke jalur tikus, sungai-sungai kecil itu akan susah dideteksi,” urai dia.
“Karena nanti dari sungai utama, masuk lagi ke sungai-sungai kecil di balik hutan-hutan itu,” ungkap Safuadi.
Seperti diketahui, 15 juta batang rokok ilegal asal Thailand berhasil disita Bea Cukai Aceh selama operasi pada bulan Mei 2024.
Selain rokok, petugas juga mengamankan lima pelaku dari operasi tersebut.
Rokok ilegal jenis kretek putih dipasok oleh pelaku dari Thailand dengan menggunakan kapal nelayan.
Rokok itu rencananya akan dipasarkan ke wilayah Aceh dan provinsi lainnya.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Bea Cukai Aceh, Safuadi dalam konferensi pers, Senin (3/6/2024), menyampaikan, petugas gabungan Bea Cukai melakukan penyergapan terhadap kapal penyelundup sebanyak dua kali.
Pertama pada 18 Mei 2024, di perairan Kuala Cangkoi, Aceh Utara.
Saat itu, intelijen Kanwil Bea Cukai Aceh mendapatkan informasi adanya upaya penyelundupan rokok ilegal di sekitar perairan utara Lhokseumawe.
Lalu, Satgas Patroli Laut BC 30002 langsung bergerak ke lokasi.
“Saat berada di perairan Aceh Utara, terlihat sebuah kapal kayu dengan inisial ID memasuki perairan Aceh. Lalu Satgas Patroli Laut BC 30002 melakukan upaya penindakan, berupa pengejaran, penghentian, dan pemeriksaan atas kapal kayu tersebut di perairan Kuala Cangkoi," kata Safuadi.
Katanya, setelah kapal dihentikan dan diperiksa, petugas menemukan 5,9 juta batang rokok tanpa dilekati pita cukai berjenis sigaret putih mesin (SPM).
Barang tersebut diperkiaran memiliki nilai Rp 14 miliar, dan menimbulkan potensi kerugian negara Rp 18,6 miliar.
Bersamaan dengan penangkapan rokok ilegal, petugas juga mengamankan empat pelaku yang merupakan awak kapal.
Saat ini, empat pelaku ini sudah dalam tahapan penuntutan hukum di kejaksaan.
Lalu hanya seminggu berselang, Bea Cukai Aceh kembali mendapatkan informasi penyelundupan rokok ilegal.
Lokasinya masih di perairan Selat Melaka, tapi di utara wilayah Langsa.
Pada 26 Mei 2024, Satgas Patroli Laut BC 15030, yang merupakan tim gabungan dari Kanwil Bea Cukai Aceh dan Bea Cukai Langsa, bersinergi dengan Satgas Patroli Laut BC 30002 untuk mencari kapal target.
"Saat pencarian, petugas gabungan menemukan sebuah kapal kayu berinisial TA. Petugas pun kembali melaksanakan penindakan berupa pengejaran, penghentian, dan pemeriksaan kapal di perairan Kuala Langsa," ujar Safuadi.
Dalam operasi kedua, Bea Cukai mendapatkan rokok ilegal yang lebih besar.
Dalam palka kapal ditemukan 10 batang juta rokok ilegal dengan nilai Rp 23,8 miliar, dan menimbulkan potensi kerugian negara sebesar Rp 31,5 miliar.
Dalam penangkapan ini, diamankan lagi satu pelaku penyelundupan.
"Jadi dari dua penindakan tersebut, total barang bukti yang berhasil kami amankan yaitu 15,9 juta batang rokok ilegal tanpa dilekati pita cukai,” urai dia.
“Total perkiraan nilai barang lebih dari Rp 37,8 miliar, dan potensi kerugian negara yang berhasil diselamatkan adalah sebesar lebih dari Rp 50 miliar," rinci Safuadi.
Saat ini barang bukti rokok ilegak itu sebagian masih disimpan di gudang Bea Cukai Banda Aceh.
Rencananya, barang bukti rokok ilegal itu akan dimusnahkan di Lhoknga, Aceh Besar dalam waktu dekat.(*)
Bea Cukai
Bea Cukai Aceh
penyelundupan Rokok Ilegal
Rokok Ilegal
Banda Aceh
Serambi Indonesia
Serambinews.com
Tindak Lanjut Instruksi Gubernur, Dishub Imbau Sopir Stop Saat Waktu Shalat |
![]() |
---|
Dipicu Perusakan Kaca Mobil, Massa di Malaysia Keroyok & Cekik Warga Aceh hingga Tewas |
![]() |
---|
Prajurit Kodam IM ‘Sampoh Meunasah’ Gampong Lampaseh Banda Aceh |
![]() |
---|
Gawat! 34 Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya Beredar, Sudah Ditarik BPOM |
![]() |
---|
Mantap! Aceh Energy Akan Mulai Eksplorasi Blok Bireuen-Sigli Tahun Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.