Luar Negeri
Mahmoud Ahmadinejad Daftar Pilpres Iran 2024, Hubungannya dengan Khamenei Jadi Sorotan
Mantan presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad dilaporkan mendaftarkan diri untuk mengikuti pemilihan presiden negara itu pada 28 Juni mendatang.
SERAMBINEWS.COM - Mantan presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad dilaporkan mendaftarkan diri untuk mengikuti pemilihan presiden negara itu pada 28 Juni mendatang.
Ahmadinejad merupakan mantan presiden Iran yang menjabat selama dua periode antara 2005 hingga 2013.
Menurut laporan CNN, berasarkan siaran televisi Iran, Ahmadinejad mesti ditetapkan lolos kualifikasi oleh Dewan Wali Iran sebelum resmi menjadi calon presiden.
Dewan Wali Iran akan menetapkan daftar final calon presiden pada 11 Juni mendatang.
Pencalonan Ahmadinejad pun berpotensi dijegal Dewan Wali Iran mengingat hubungannya yang bermasalah dengan Pemimpin Tertinggi Ayatullah Ali Khamenei.
Ahmadinejad disinyalir berselisih dengan Khamenei usai mendukung pengawasan lebih luas terhadap otoritas pemimpin tertinggi Iran tersebut.
Sebelumnya, pada 2017, Ahmadinejad tidak diloloskan oleh Dewan Wali saat mendaftar pemilu. Waktu itu, Khamenei menyebut pencalonan Ahmadinejad "tidak baik untuk dirinya sendiri dan bagi negara ini."
Ahmadinejad kembali mendaftar ke Pilpres Iran pada 2021, tetapi tidak diloloskan oleh Dewan Wali.
Ahmadinejad pun pernah mengkritik Khamenei pada 2018. Mantan presiden Iran ini menyerukan agar pemilu Iran lebih "bebas."
Mahmoud Ahmadinejad sendiri saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Kearifan Iran.
Mantan perwira Garda Revolusioner Iran ini amat populer semasa menjabat presiden, tetapi popularitasnya memudar usai masa jabatan habis.
Iran menyelenggarakan pemilihan presiden usai Ebrahim Raisi tewas dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei lalu.
Kecelakaan ini turut menewaskan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dan anggota delegasi Raisi.
Baca juga: VIDEO Israel Perluas Invasi ke Lebanon, Hizbullah Siap MENYAMBUT dengan Senjata Rusia dan Iran
Mahmoud Ahmadinejad Daftar Pilpres Iran 2024, Hubungannya dengan Khamenei Jadi Sorotan
Mantan Ketua Parlemen Iran, Ali Larijani, hari Jumat, (31/5/2024), mendaftarkan diri sebagai calon presiden dalam pemilihan yang akan berlangsung pada 28 Juni mendatang.
Pemilihan ini diadakan untuk menggantikan Ebrahim Raisi yang meninggal dalam kecelakaan helikopter pertengahan Mei ini bersama tujuh orang lainnya.
Ali Larijani adalah kandidat profil tinggi pertama yang mendaftar. Pada pemilihan 2021, Larijani dan beberapa calon kuat lain dilarang ikut pemilihan presiden.
Larijani, 66 tahun, dikenal berada di kubu konservatif dalam politik Iran. Namun, belakangan ia bersekutu dengan mantan Presiden Hassan Rouhani, yang mencapai kesepakatan nuklir 2015 dengan beberapa kekuatan dunia.
Pada pemilihan 2021, Larijani memposisikan dirinya sebagai kandidat pragmatis, sementara Raisi, seorang tokoh garis keras yang merupakan semacam pewaris dari Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, terpilih sebagai presiden.
Larijani mengisyaratkan pencalonannya melalui unggahan online dan komentar dalam beberapa hari terakhir. Keluarga Larijani sudah lama berpengaruh dalam teokrasi Syiah Iran.
"Menyelesaikan masalah sanksi untuk pembukaan ekonomi akan menjadi salah satu prioritas diplomasi," kata Larijani kepada wartawan.
Semua calon harus disetujui oleh Dewan Wali Iran yang terdiri dari 12 anggota, sebuah panel ulama dan ahli hukum yang dipimpin dan disupervisi oleh Khamenei.
Panel ini belum pernah menerima calon perempuan atau siapa pun yang menyerukan perubahan radikal dalam pemerintahan negara tersebut.
Siapa yang akan mencalonkan diri dan diterima masih menjadi pertanyaan.
Presiden sementara negara itu, Mohammad Mokhber, seorang birokrat yang sebelumnya tidak dikenal, bisa menjadi calon kuat karena telah terlihat bertemu dengan Khamenei.
Mantan ketua parlemen Iran Ali Larijani, kanan, duduk saat mendaftarkan namanya sebagai calon presiden pada pemilihan presiden 28 Juni di Kementerian Dalam Negeri di Teheran, Iran, Jumat, 31 Mei 2024. (Sumber: AP Photo)
Kandidat lain yang mungkin maju adalah mantan Presiden Mohammad Ahmadinejad dan mantan Presiden reformis Mohammad Khatami, namun apakah mereka diizinkan untuk mencalonkan diri masih belum pasti.
Periode pendaftaran selama lima hari akan ditutup pada hari Selasa.
Dewan Wali kemudian diperkirakan akan mengeluarkan daftar akhir calon dalam waktu 10 hari. Ini akan memungkinkan kampanye dua minggu sebelum pemungutan suara pada akhir Juni.
Presiden baru akan menjabat saat negara tersebut, menurut kacamata Barat, sedang memperkaya uranium mendekati tingkat senjata dan menghalangi inspeksi internasional.
Iran juga dituding AS dan Barat telah mempersenjatai Rusia dalam perang melawan Ukraina dan meluncurkan serangan drone dan misil ke Israel selama perang di Gaza.
Iran juga terus mempersenjatai kelompok proxy di Timur Tengah seperti kelompok Houthi di Yaman dan milisi Hezbollah di Lebanon.
Sementara itu, ekonomi Iran telah mengalami kesulitan bertahun-tahun karena mata uang rial yang terus merosot akibat sanksi dan embargo ekonomi Amerika Serikat dan Barat.
Protes besar-besaran terjadi di seluruh negara itu, terakhir terkait kematian Mahsa Amini, yang meninggal dalam tahanan polisi pada September 2022 setelah ditangkap karena diduga melanggar hukum jilbab wajib di Iran.
Sebuah panel PBB menyatakan pemerintah Iran bertanggung jawab atas "kekerasan fisik" yang menyebabkan kematian Amini.
Baca juga: Firman Dandy Kunjungi Kantor Berita Harian Serambi Indonesia
Baca juga: Pengakuan Ibu Muda Buat Video Cabuli Anak Kandung di Tangerang, Dijanjikan Rp 15 Juta
Baca juga: Pelajar Bacok Dua Polisi yang Bubarkan Tawuran Geng Motor di Probolinggo, Korban Dibawa ke IGD
| Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Jalan, Kejahatan Geng Makin Ngeri |
|
|---|
| Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Dijebloskan ke Penjara, Dituduh Didanai Muammar Gaddafi |
|
|---|
| Demo Peru Tewaskan Satu Orang, Pemicunya Rakyat Muak Setor Uang Keamanan ke Geng Kriminal |
|
|---|
| Demo Peru Berujung Kerusuhan, Seorang Tewas dan Ratusan Terluka, Pemerintah Umumkan Keadaan Darurat |
|
|---|
| Gerbang Raja Salman Kawasan Megah di Sekitar Masjidil Haram Segera Dibangun Arab Saudi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.